Toilet

47 14 7
                                    

Kulirik jam yang terpaku di tembok kamarku. Pukul 2 pagi.

Aku beranjak dari ranjang tidurku, lalu mulai memutar gagang pintu kamar mandi.

Inilah momen yang selalu membuat jantungku tak berhenti untuk berdegup kencang. Memenuhi panggilan alam di jam begini? Temanku selaku mengingatkan, aku harus berhati-hati jika...

Bersih. Aman. Tak ada suara ataupun kabut mencurigakan dari dalam kamar mandi dan aku mendesah lega karenanya.

Tak lupa pula ku cek ke dalam toiletku, dan akhirnya aku benar-benar bisa bernafas dengan lega saat tak menemukan apa pun di sana.

Usai sudah urusanku dengan panggilan alam.

Memang, tak ada kejadian apa pun yang perlu kutakuti sejauh ini. Tapi tetap saja, aku tak pernah mau berhadapan dengan situasi mencekam seperti ini lagi.

Aku menyiram toilet, lalu tak sengaja kulirik ke dalamnya.

Sepasang bola mata, hidung, dan mulut, membentuk senyum ramah padaku. Dan sebagai orang baik, aku tentu saja membalas senyum baiknya itu.

Ah... Sudah lama sekali, tak ada yang tersenyum seperti itu.

Your NightmareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang