Hai bestieee! Welcome back to my Story!
Kalian apa kabar nih?
Sehat?
Atau lagi ga sehat?
Kalau yang jawab sehat semoga sehat selalu dan yang lagi tidak dalam keadaan sehat cepat sembuh dan pulih ya!
Udah ah basa-basinya..
Oke enjoyyy!!Pagi-pagi sekali seorang wanita yang berstatus sebagai Art dari keluarga kaya-raya. Keluarga yang memiliki kediaman di negara Kanada kali ini harus sibuk untuk membangunkan 3 orang putra dari majikannya. Dua di antaranya ternyata sudah bangun duluan dan sudah bersiap untuk turun kelantai bawah, menikmati sarapan yang sudah tersedia. Tinggal satu lagi yang masih tertelap di dalam alam mimpinya. Wanita itu bergegas menyusuri tangga dan membangunkan satu putra lagi yang tersisa.
Padahal matahari sudah terbit dan sinarnya sudah masuk ke kamar pemuda itu pastinya. Namun, pemuda tampan yang masih berusia muda itu tak kunjung bangun dari tidurnya. Ia masih terlelap karena dirinya pulang larut malam karena balapan. Wanita itu mengetahui bahwa anak dari majikannya adalah seorang pembalap dan mendukung penuh pekerjaan sampingan anak majikannya itu dengan sepenuh hati.
"Aduh si Aden pasti belum bangun karena semalam pulang malam, kadang kasian bibi teh mau banguninnya, kumaha atuh yak, kalau ga di bangunin nanti nyonya dan tuan marah,bisa panjang atuh urusannya. Kasian si aden mah, orang tuanya sibuk mulu ga ada waktu buat perhatiin jam tidur anak-anaknya. Untung saja ada bibi, dengan senang hati akan membangunkan si Aden-aden ganteng" Bi Muri mengomel sambil berjalan menyusuri anak tangga ingin membangunkan satu orang anak majikannya lagi.
Hingga wanita itu sampai di depan kamar salah satu anak majikannya yang sangat ia sayangi, mengetuk pelan pintu kamar itu, lalu mulai berteriak karena tak ada jawaban dari orang yang di dalam kamar.
"Aden, udah pagi, itu matahari udah naik aden belum bangun kumaha atuh, aden, nyonya sama tuan udah dibawah itu nunggu!" Bi muri mengetuk sambal berteriak, merasa tak ada jawaban dari dalam, wanita itu berteriak lagi.
"Aden bangun atuh!" lagi-lagi tak ada jawaban, andai saja pintu pemuda ini tak di kunci, mungkin ia sudah masuk membangunkan anak majikannya yang sedikit susah di bangunkan ini. Bi Muri berteriak sekali lagi dan kali ini sepertinya ia berhasil.
"Aden, Bangun! Udah pagi nih,"suara Bi Muri terdengar diiringi dengan suara ketukan pintu yang pada akhirnya membuat tidur seorang pemuda tampan mulai terganggu. Perlahan mata pemuda itu mulai terbuka dan menyambut hari ini dengan wajah gembira. Karena hari ini ia akan bertemu dengan sahabat dua negaranya yang bernama Calorine. Pria itu berteriak menjawab panggilan dari Art keluarganya yang sudah berpuluh tahun kerja bersama keluarga mereka.
Bahkan semenjak ibu mereka belum melahirkan mereka ke dunia. Bibi Muri memang setia sekali dengan keluarga Grafenda yang sangat ia sayangi. Bahkan seluruh anak dari Jessyln dan William sudah menganggap Muri sebagai ibu kedua mereka. Yang selalu bersedia menjaga mereka di kala orang tua mereka sibuk bekerja. Bi Muri berasal dari Indonesia, setiap kali keluarga Grafenda pindah negara, Bi Muri akan bersedia ikut pergi megikuti mereka, bahkan hingga saat ini Bi Muri belum menikah, ia masih ingin mengabdi sebagai Art keluarga Grafenda ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
CALLORINE [END]-[REPUBLISH YANG LAMA KE BLOKIR]
Novela Juvenil"B-bangkai?!" "Uweeekkk!" Bau bangkai masuk kedalam rongga hidung anggota The Mosnta yang termenung diposisi masing-masing. Avan- cowo yang berada didepan pintu kamar milik gadis bernama Callorine itu dengan sigap mengambil sebuah plastik hitam...