Sakit✨

13 1 0
                                    

Nathan

Gue sama Titan lagi nongkrong di kantin.Titan lagi enak makan lontong sayur,sementara gue sama sekali ngga menyentuh nasi goreng yang udah gue pesan.

Milly.Daritadi dia ngga keliatan.Apa dia ngga sekolah? Atau lagi sakit? Sumpah khawatir banget gue.Tadi pagi gue ngga sempat ngeliat dia dikelasnya.

"Heh Nattttt!." Titan menggebrak meja yang ngebuat gue kaget.

"Bangke lo,kaget gue." Kata gue sambil elus-elus dada.

Titan menyuap sendok terakhir lontong sayurnya "Kenapa sih lo?."

"Itu si Milly,kemana ya? Ngga keliatan daritadi." Gue masih mencari sosok Milly ditengah ramainya siswa di kantin.

Terus ngga sengaja mata gue menangkap sosok Arin,temen sekelasnya Milly.Langsung aja gue samperin dia.

"Rin,Milly mana? Ngga sekolah?."

"Milly di uks,kak."

UKS? YA AMPUN MILLY BENERAN SAKIT?

"Dia lagi dapet,katanya kram banget perutnya.Makanya dibawa ke uks."

Tanpa pikir panjang gue segera lari ke uks.Milly ngga pernah-pernahnya deh masuk uks karena haid.Sakit banget ya kram nya? Duh,gue harus jagain Milly seharian nih.Kasian.

Gue gebrak aja langsung pintu uks,yang membuat guru bk gue kaget.Gue berhenti di depan pintu sambil ngos-ngosan karena abis lari.Gue masih berusaha ngatur napas sebelum akhirnya gue masuk kedalam.

Dan bener aja gue liat Milly dengan seragam sekolahnya tidur meringkuk diranjang uks.

"Ibu tau kamu khawatir,tapi kalo masuk itu ketuk dulu pintunya." Ujar guru bk tersebut lalu keluar ruangan.

Gue tarik kursi dan duduk di tepi ranjang.Gue liat Milly meringis kesakitan,tapi berhasil dia tahan.Ngga tega gue liatnya,serius.

Gue elus puncak kepalanya "Mill?."

Milly membuka kelopak matanya yang indah itu,namun untuk tersenyum pun rasanya ia tak mampu.

Milly sering sih kram haid kek gini,karena itu dari dulu mamanya sering beliin dia obat pereda nyeri haid.Mungkin kali ini dia kelupaan belinya,makanya kram yang hebat ini kambuh lagi.

"Nat,lo balik ke kelas gih.Dah bel tuh." Ucap Milly dengan suaranya yang begitu lemah.

Gue seketika menggeleng.Gue ngga mungkin ninggalin Milly dengan keadaan kayak gini.Udah dibilangin juga,gue adalah guardian angel-nya.Yang bakalan stay 24 jam buat dia.

"Gue.mau.disini." Kata gue penuh penekanan.Kemudian sebuah garis menyerupai senyum muncul diwajah Milly.Walaupun gue tau,itu adalah senyum untuk menutupi rasa sakitnya.

Tok...tok...tok...

Seorang cowo berdiri diambang pintu uks.Kayaknya anak pmr.Dia membawa nampan berisi makanan dan obat pereda nyeri haid milik Milly.

"Kamu Milly,kan?." Tanya si cowo lalu menaruh nampan di meja.

"Ini ada makanan,kamu makan dulu ya.Tadi mama kamu udah kesini,ditelpon sama Ibu Jihan.Terus dia ngasih obat pereda nyeri ini." Jelas cowo itu panjang lebar.

"Yaudah makasih,sekarang lo boleh keluar." Perintah gue sembari nunjuk pintu uks,mengisyaratkan dia untuk keluar.

Dia terkekeh lalu berkata "Gue udah disuruh sama Ibu bk,buat jagain dia.Lo balik ke kelas deh,udah bel loh."

Dih songong amat lo! Lagian Ibu bk ngapain nyuruh dia sih? Kan ada gue padahal.Cemburu gue kalo gini.Masa iya Milly deket-deket sama cowo lain.Terus kalo tugas gue sebagai guardian angel-nya Milly tergantikan sama nih cowo gimana?.

"Nathan,kamu keluar.Biar Gilang yang jagain Milly." Ucap Ibu bk yang udah berdiri di depan pintu.

Ohh jadi nama cowo ini Gilang? Hmm gue tandain nama,muka,dan kelas lo.Awas aja kalo Milly makin parah sakitnya.Kepala lo gue tebas.Gue pun keluar ruangan uks dan masuk ke kelas.

12.15

Jam istirahat kedua,gue langsung ngacir ke uks.Sampai uks gue liat ranjang nya kosong.Milly udah balik? Dia udah sembuh? Gue harus cek ke kelasnya.Gue lari ke koridor kelas 10 MIPA di lantai dua.

Sumpah ngos-ngosan.Tapi demi Milly gue rela.Gue cari sosok Milly dikelasnya,tapi ternyata ngga ada.Kemudian Arin menghampiri gue.

"Milly udah pulang.Dijemput mamanya tadi."

Hah? Pulang? Pasti sakitnya tambah parah.Wah si Gilang ya ngga becus ngerawat Milly.Awas aja kalo ketemu gue sikat langsung.Tunggu aja lo.

"Ohh yaudah deh."

***

"Udah baikan?." Tanya Nathan sembari meletakkan segelas susu hangat diatas meja.

Milly meraih gelas itu "Masih agak sakit."

Nathan segera pergi kerumah Milly setelah pulang sekolah.Karena rumah mereka yang tak begitu jauh,Nathan bisa kesini dengan berjalan kaki.

"Obatnya udah diminum?." Tanya Nathan lagi,lalu Milly mengangguk.

"Ngga becus nih si Gilang ngerawat lo.Coba gue tadi,pasti sekarang lo udah sembuh." Sembur Nathan tiba-tiba.

Milly yang kesal pun melayangkan pukulan ke dada bidang Nathan.

"Ngomong apa sih!."

Nathan meringis "Aw,sakit Mill."

"Mampus."

"Pasti enak tuh si Gilang,nyuapin lo,megang tangan lo,jangan-jangan dia juga meluk lo ya?.Bangsat."

Milly memainkan bibir dan mulutnya bersamaan,mengikuti ocehan Nathan.

"Seneng deh tuh,dirawat sama cogan."

"Lo tuh ya,Nat.Terbakar api cemburu trus mikir yang ngga-ngga."

Seorang Alvin Setyanda Nathan yang cemburunya sampai ke ginjal kalau ngeliat Milly deket sama cowo lain.Gimana ya,Nathan ngerasa dialah pria setelah almarhum ayahnya Milly yang harus menjaga Milly sebaik mungkin.

Milly sudah kehilangan dua sosok pahlawan dalam hidupnya,ayahnya dan sang kakak,Helvino William.Nathan ngga akan bisa menyakiti Milly.Jika ia menyakitinya,lalu menghancurkan kepercayaan nya,lantas pria mana lagi yang bisa ia percaya?.

"Ya iya lah gue cemburu.Cewe gue deket-deket sama cowo lain.Dan gue ngga ada disana buat ngerawat lo."

"Don't you remember?,I'm is your guardian angel."

Milly menghela napasnya,sedetik kemudian ia mengerti.Bahwa inilah sosok Nathan.Ngga pernah berubah.Tetap cemburuan,karena dia ngga mau Milly terluka sedikit aja.Nathan mau,Milly terjaga dalam dekapan nya.

"I know that,you're always be my guardian angel.Always here for protect me."

"Well,you know.Gilang not touching me.Gue makan sendiri,kalo gue minta minum dia ambilin."

"Dia cuma jagain gue,dan kita cuma ngobrol sedikit.Kayak basa-basi gitu.Emang lo kira Gilang bejat apa? Nyentuh-nyentuh gue gitu."

Nathan terkekeh,menyadari mendadak situasi ini menjadi mellow karena rasa cemburunya.

"Ya soalnya,Gilang tuh mukanya emang rada bejat."

"Bangke."

Setelahnya Milly tertidur.Nathan duduk dipinggir ranjang,melihat tubuh Milly yang memunggunginya.Tak lama,Milly berbalik.Memeluk gulingnya yang berwarna pink itu.

Seketika,sebuah garis senyuman muncul diwajah Nathan.Disaat sakit pun,Milly tetap saja terlihat cantik.Wajahnya saat terlelap begitu menenangkan dan damai.

"Hey liitle princess,your guardian angel is here."

-Vote and comment ya
-Maaf banyak typo bertebaran
Terima kasih:)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 08, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Day I Fallin' Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang