1

99 15 4
                                    

Lucy merenggut, menatap tajam kedua sahabatnya yang sibuk dengan ponsel masing-masing. Mengabaikan dirinya yang bosan karena tidak melakukan apapun. Para guru pun sedang rapat untuk mempersiapkan acara akhir taun, jadi kelasnya hanya diberi tugas dan ia sudah selesai mengerjakannya.

Disaat seperti inilah ia merasa sangat menyedihkan, ketika orang lain sibuk chattingan dengan pacarnya ia malah bingung mau chat siapa. Jangankan pacar, gebetan saja ia engga punya. Di kontak ponselnya pun hanya ada beberapa teman sekelasnya saja dan itu pun yang perempuan, yang laki-laki tidak ada sama sekali.

"Ke kantin yuk, Lulu lapar nih" ajaknya ketika bel istirahat berbunyi. Namun kedua sahabatnya itu malah sibuk chattingan hingga tidak mendengar ucapannya.

"Lu apa yang kau lakukan?" Ucap Khila dan Delisa bersamaan ketika ponsel mereka tiba-tiba saja Lucy ambil.

"Makanya jangan sibuk sendiri, Lulu kelaperan nih. Dari tadi dikacangin terus"

"Iya, iya maaf. Lagian kamu dari tadi diem aja, kirain aku kamu tidur" jawab Khila menerima kembali ponselnya dari Luhan.

"Iya, biasanya kamu heboh kalau kita cuekin ini malah diem aja kan kita juga jadi keasikan chattingannya" kali ini Delisa yang membuka suara.

Lucy cemberut, menatap keduanya kesal."Lulu dari tadi bicara tapi gak kalian denger, ya udah Lulu diem aja"

"Iya, iya udah kita minta maaf. Ayo katanya mau ke kantin"

Ketika sampai di Kantin, semua tempat duduk sudah penuh. Hanya ada beberapa tempat yang kosong, dan itupun bangku yang diisi oleh kakak kelas mereka.

"Yahh kan udah penuh, gimana dong Lulu lapar nih" ucap Lucy mengusap perutnya yang keroncongan. Tadi pagi ia tidak sempat sarapan karena kesiangan, jadi perutnya belum diisi sejak tadi pagi.

"Kalau duduk sama Kak Chan kamu gak keberatan kan? Tadi Kak Chan bilang bangkunya masih kosong, cuma ada Kak Kai sama Kak Sehun. Gimana kamu mau engga?" Tawar Khila.

Lucy diam, berpikir apakah ia harus kembali ke kelas dengan perut kosong atau makan tapi harus jadi obat nyamuk diantara kedua sahabat dan pacar mereka. Tau ah, yang penting sekarang Lulu makan dulu. Kalau sampe maag Lulu kambuh nanti mama ngomel lagi, Lulu juga yang susah. Batinnya

"Ya udah ga papalah, ayo Lulu lapar banget nih"

Setelah menerima tawaran Khila akhirnya mereka duduk bersama Chanyeol dan kedua temannya. Posisi duduknya mereka saling berhadapan, dan yang duduk didepan Lucy adalah Oh Sehun si pangeran Es yang terkenal sangat dingin dan datar ke semua orang.

Jujur Lucy merasa sangat tidak nyaman berada satu bangku dengan laki-laki, terlebih laki-laki yang tidak dikenalnya. Namun perutnya benar-benar sangat lapar, jadi mau tidak mau ia harus duduk di sana daripada nanti ia kelaparan dan sakit lagi.

"Lucy katanya kamu mau ikut olimpiade matematika ya?" Tanya Chanyeol yang membuat Lucy hampir tersedak, karena terkejut tiba-tiba diberi pertanyaan.

"Iya Kak, tapi aku cuma gantiin Bela yang engga bisa ikut karena sakit"

"Ohh, Olimpiadenya 2 Minggu lagi kan? Kalau ada soal yang engga kamu ngerti, tanyain aja sama Kak Sehun. Gini-gini dia juga pernah juara satu Olimpiade Matematika" ucap Chanyeol menepuk bahu Sehun yang ada disampingnya, yang membuat sang empu mendelik ke arahnya.

Lucy menatap Sehun, terkejut karena laki-laki yang terkenal sangat dingin itu pernah jadi Juara Olimpiade Matematika. Namun ia kembali menundukkan wajahnya ketika tatapannya bertemu dengan manik tajam dan dingin laki-laki itu.

"Lu, aku mau pergi ke tempat potocopy dulu ya sama Kak Chan, kamu disini dulu sama Delisa. Aku ga akan lama kok" ucap Khila. Lucy hanya mengangguk, toh makanannya tinggal sedikit lagi. Ia bisa pamit pergi duluan kalau makanannya sudah habis.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 01, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

JonesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang