1. Berta Ingin Melepas Kangen

48.8K 204 1
                                    

"Ting Tong!"

Seorang gadis yang mengenakan kemeja pres body dan rok sepaha menekan bel di rumah mewah itu. Tak lama kemudian pintu rumah pun terbuka. Seorang pembantu menyambut kedatangan gadis itu.

"Non Berta."

Nama gadis itu adalah Berta Ayunda Sari. Seorang gadis yang sudah berusia sembilan belas tahun. Sudah kuliah semester empat. Ia adalah seorang gadis yang cantik. Wajahnya yang blasteran Indonesia dan Amerika benar-benar terlihat jelita. Apalagi dengan rambut panjang sepunggungnya yang bewarna pirang itu. Semakin menambah kecantikannya saja.

"Cindy ada, Bi? Aku ada tugas kuliah bareng dia."

Berta masuk ke rumah besar itu. Cindy adalah sahabatnya. Sehingga itu bukan kali pertama untuk Berta datang ke rumah Cindy.

Semua orang di keluarga Cindy mengenal Berta dengan baik. Bahkan mereka menganggap Berta seperti keluarga sendiri. Jadi saat Berta datang, pembantu pun sudah menerima mereka dengan santai.

"Non Cindy lagi pergi, Non."

Berta duduk di sofa ruang tamu. Ia mengerutkan dahi. "Pergi? Ehm padahal kami sudah janji mau buat tugas kuliah bersama."

Pembantu yang bernama Ijah itu tampak bingung. Tapi, Cindy memang tidak ada menitipkan pesan apa pun padanya kalau Berta akan datang.

"Ya sudah kalau gitu, Bi. Biar aku menunggu Cindy di kamar saja."

Ijah mengangguk. "Iya, Non."

Berta bangkit dari duduknya. Awalnya ia ingin langsung menuju ke kamar Cindy yang ada di lantai atas. Tapi, Ijah bertanya padanya.

"Mau saya antarkan minum apa, Non?"

"Tidak perlu, Bi," jawab Berta. "Nanti saja."

Ijah mengangguk. Saat Berta menaiki tangga, Ijah pun kembali ke dapur untuk melanjutkan pekerjaannya.

Sampai di lantai atas, Berta melihat ke bawah. Ijah sudah tidak ada lagi di sana. Lalu Berta tersenyum. Dan Berta lalu berjalan lagi. Tapi, kali ini ia tidak menuju ke kamar Cindy. Berta menuju ke ruangan lain.

"Tok tok."

Berta mengetuk pintu itu dengan pelan. Lalu ada suara terdengar dari dalam.

"Masuk."

Tidak membuang waktu, Berta langsung membuka pintu itu. Saat itu masuk, pemilik suara itu terkejut mendapati kedatangan Berta.

"Berta."

Berta tersenyum sambil menutup pintu. Ia pun mengunci pintu itu. "Halo, Om."

Ternyata Berta pergi ke ruang kerja ayah Cindy yang bernama Teguh. Pria itu sudah berusia lima puluh empat tahun. Rambutnya sudah ada yang memutih. Tapi karena Teguh adalah orang yang kaya, jadi penampilan Teguh masih terjaga di usianya yang sudah tidak muda lagi.

"Kamu kenapa datang tidak bilang-bilang?" tanya Teguh kemudian sambil bangkit dari duduknya.

Saat itu hari sudah malam. Sudah jam delapan malam. Biasanya Teguh akan bekerja di jam segitu. Tapi kedatangan Berta membuat ia langsung memutuskan untuk meninggalkan pekerjaannya.

"Sengaja. Aku mau buat kejutan untuk Om."

Berta berjalan ke arah Teguh. Saat Berta kemudian sudah berdiri di hadapan Teguh, Berta pun langsung memeluk Teguh. Ia mendaratkan wajahnya di dada Teguh.

"Aku kangen Om."

Teguh membalas pelukan Berta. Ia memeluk Berta dengan sangat erat sampai-sampai ia bisa merasakan lembut susu Berta yang menekan perutnya. Aroma Berta yang wangi masuk ke hidungnya.

Gairah Gadis Manja 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang