2. Rencana Mesum Berta

39.2K 251 0
                                    

Berta memejamkan matanya. Napas Berta berantakan. Ia masih terengah-engah karena percintaan yang baru saja selesai ia lakukan dengan Teguh.

"Bagaimana? Sudah puas kangennya?"

Berta membuka mata. Ia melihat ke samping. Teguh bertopang pada siku dan menatap pada Berta. Sekali-kali, Teguh melihat tubuh telanjang Berta dari atas sampai bawah. Dan ia kembali meneguk ludah.

Teguh hampir tidak percaya. Tapi barusan ini ia sudah bercinta lagi dengan Berta. Ini tentu saja bukan percintaan mereka yang pertama. Sudah tidak terhitung lagi entah sebanyak apa ia dan Berta bercinta. Tentunya Cindy tidak mengetahui hal itu.

"Belum puas, Om."

Berta mengelus dada Teguh. Sekali-kali, Berta pun mengusap puting Teguh.

"Kita sudah lama tidak bercinta. Jujur, aku kangen sekali. Apalagi kemarin selama dua bulan Om selalu pergi ke luar negeri. Aku kesepian Om."

Teguh meneguk ludah. Apa yang Berta katakan sedikit banyak membuat Teguh teringat asal mula semua itu.

Berta adalah sahabat baik putri tunggalnya yang bernama Cindy Aulina. Mereka sudah berteman sejak SMA. Karena mereka berteman dekat, maka Berta pun sering datang ke rumah itu.

Teguh Saksono sudah menduda selama tujuh tahun. Istrinya meninggal. Dan selama itu, Teguh hanya fokus dengan membesarkan Cindy. Sampai kemudian Teguh pun tau kehidupan Berta.

Berta adalah seorang anak korban perceraian. Ayahnya pergi dan tidak pernah menyayanginya. Dan karena itu Berta pun semakin sering datang ke rumah Cindy semenjak tau hubungan Cindy dan ayahnya yang erat.

Berta juga ingin merasakan kasih sayang seorang ayah. Sampai suatu ketika, saat Cindy tidak ada, Berta menangis di pelukan Teguh. Ia dengan jujur mengatakan rindu kasih sayang.

Teguh yang tidak tega pun berusaha menenangkan Berta. Tapi entah bagaimana ceritanya. Pelukan penenang yang Teguh berikan berubah menjadi pelukan bergairah. Lalu mereka pun bercinta untuk yang pertama kali.

Sampai sekarang, tidak ada yang tau hubungan terlarang Teguh dan Berta. Mereka menyembunyikannya dengan rapat. Dan mereka pun tetap berhubungan. Seperti sekarang ini.

"Maafkan Om, Berta Sayang."

Teguh lalu mencium bibir Berta dengan lembut. Tangan Berta naik dan meremas rambut Teguh. Ia membalas ciuman Teguh. Berta pun melumat bibir Teguh.

"Malam ini aku mau tidur dengan Om. Aku mau tidur di kamar Om."

Teguh mengangguk. Tangannya lalu meremas susu Berta sampai kaki Berta gelisah di bawah sana.

"Iya, malam ini kita tidur berdua. Malam ini Om akan menyayangi kamu sampai semua kerinduan kamu hilang."

*

Sekarang Berta sedang berada di kamar Cindy. Ia berpura-pura seperti memang sedang menunggu sahabatnya itu. Maksudnya agar Ijah tidak curiga. Selain itu Berta pun dengan sengaja meminta Ijah mengantarkan minuman dan makanan kecil ke kamar Cindy.

Ijah datang membawa teh dan juga kue. Berta berterima kasih dengan berpura-pura sedih.

"Aku lupa kalau Cindy hari ini ada praktek di lapangan. Aku mau pulang juga sudah terlalu malam," kata Berta sambil melihat keluar jendela. Langit sudah sangat gelap saat itu. Malam sudah menunjukkan jam sepuluh.

"Aduh, Non. Sudah. Menginap saja di sini. Bahaya kalau Nona pulang semalam ini," kata Ijah kemudian.

"Iya, Bi. Sepertinya aku terpaksa menginap di sini."

"Kalau Nona butuh apa-apa, panggil saja Bibi."

"Baik, Bi."

Berta mencoba untuk sabar sampai Ijah keluar dari kamar Cindy. Saat Ijah sudah keluar, Berta pun langsung menutup pintu kamar Cindy. Berta tersenyum lebar.

"Akhirnya."

Berta begitu senang. Rencana yang telah ia susun berjalan dengan lancar. Ijah sudah pergi dan sekarang waktunya untuk Berta bersiap-siap.

Jantung Berta berdebar-debar. Berta teringat dengan perkataan Teguh tadi. Malam ini Berta dan Teguh akan tidur bersama. Hal tersebut adalah kejadian yang langka dan Berta tidak akan menyia-nyiakannya.

Berta sulit sekali mendapatkan kesempatan berharga seperti itu. Karena Cindy. Jangan sampai sahabatnya itu tau hubungan terlarang yang ia lakukan dengan Teguh selama ini.

Selama ini Berta memang sering menginap di rumah Cindy. Kadang kalau ada kesempatan, Berta sering keluar di tengah malam dan ia pun bercinta dengan Teguh. Tapi, biasanya itu hanya akan jadi percintaan yang singkat karena mereka tentunya khawatir Cindy akan bangun.

Sekarang beda. Berta punya waktu yang panjang. Ia sudah menyusun rencana. Ia akan mandi dan ia akan berdandan. Ia akan menikmati malam panjang dengan Teguh.

Berta menggunakan kamar mandi Cindy yang ada di kamar itu. Ia berendam. Memastikan tubuhnya benar-benar bersih dan wangi. Lalu ia mengenakan satu lingerie yang sudah ia persiapkan khusus untuk malam itu.

Berta melihat penampilannya di cermin. Lingerie warna merah itu sangat tipis. Susu Berta nampak menonjol dari luar. G-string yang ia pakai membuat pantatnya sangat montok.

Berta sudah siap untuk mengarungi malam panjang dengan Teguh. Berta mengambil jubah tidur dan mengenakannya. Lalu Berta keluar dari kamar Cindy.

Keadaan rumah saat itu sudah sepi. Lampu-lampu sudah dipadamkan di beberapa tempat. Berta langsung menuju ke kamar Teguh.

Berta tidak mengetuk, tapi langsung membuka pintu. Ia masuk dan langsung menutup lagi pintu itu. Berta juga tidak lupa menguncinya.

"Berta."

Teguh sedang duduk di sofa. Saat Teguh melihat kedatangan Berta, ia langsung bangkit. Hasrat kelaki-lakiannya langsung bangkit saat melihat Berta yang cantik malam itu. Ia juga menghirup aroma wangi yang berasal dari tubuh Berta. Langsung saja kontol Teguh rasanya mulai bereaksi.

"Om."

Berta menghampiri Teguh. Tapi saat Teguh ingin memeluknya, Berta justru mendorong Teguh sampai pria itu duduk kembali di sofa.

"Sabar, Om," kata Berta genit sambil memainkan matanya.

Berta menarik tali jubahnya. Lalu ia melepaskan jubah itu pelan-pelan dan jatuh di lantai. Teguh seketika melotot melihat penampilan Berta.

"Berta," kata Teguh dengan suara gagap.

Teguh seperti tidak bisa bernapas saat itu. Bagaimana tidak? Berta berdiri di hadapan Teguh dengan mengenakan lingerie yang sangat seksi.

Lingerie itu bewarna merah dan sangat tipis. Tubuh ramping dan seksi Berta terlihat jelas. Bahkan kedua susu Berta yang montok pun terlihat jelas. Putingnya yang berwarna coklat itu membuat Teguh meneguk ludah.

"Om suka tidak?" tanya Berta sambil membelai tubuhnya sendiri.

Teguh melihat bagian bawah tubuh Berta. G-string itu membuat penampilan Berta semakin seksi lagi. Teguh sampai tidak bisa berkata apa-apa lagi.

"Om?"

Teguh meneguk ludah. Ia mengangguk. "Suka, Berta. Suka sekali. Astaga. Kamu cantik sekali, Berta Sayang."

Berta tersenyum senang. Ia mendekati Teguh dan mencondongkan tubuhnya ke arah Teguh. Susu Berta pun menggantung di depan mata Teguh. Teguh tidak bisa menahan diri. Teguh mengulurkan tangan dan mengusap puting susu Berta dari luar.

"Oooh."

Berta memejamkan mata. Ia menggigit bibirnya dengan seksi. Tapi ia kemudian melepaskan tangan Teguh dari susunya.

"Sebentar, Om. Sabar sebentar."

Berta lalu mencium bibir Teguh sebentar. Ia menjulurkan lidah. Lidah Berta lalu mengusap bibir Teguh.

Teguh semakin tegang. Kontolnya sudah membesar di balik celana.

"Aku mau kasih tontonan buat Om."

"Tontonan? Tontonan apa?"

*

Bagaimana? Suka?

Kalau suka, silakan baca full di KaryaKarsa, nama akun aku: RDewi.

Cerita ini totalnya ada 7 bab. Kalau kalian beli di KaryaKarsa, nanti aku kirim juga file PDF ke email. Jadi kalian bisa baca online di KK atau offline.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 13, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Gairah Gadis Manja 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang