Prolog

0 0 0
                                    

"Gue tau gue salah ambil jalan ini. Tapi gue nggak tau lagi harus gimana. Semuanya udah terlanjur. Gue nggak akan bisa hidup sama kayak manusia lainnya lagi."

"Dan gue tahu atas apa yang gue lakuin sekarang. Gue harus siap nanggung risikonya."

***

"Gue suka sama lo."

Setelah mengatakan hal tersebut, Reskha menunduk takut. Ia melirik takut-takut kepada seseorang di sebelahnya. Tetapi seseorang yang tengah berdiri di sebelahnya tersebut tampak diam dan tidak memberikan ekspresi apapun.

Sedetik kemudian, seseorang yang diajak bicara oleh Reshka pergi meninggalkan Reshka dengan sejuta pertanyaan. Tetapi Reshka tak mau ditinggalkan begitu saja, ia berjalan mengejar langkah Kaivan, laki-laki yang disukainya itu.

"Kenapa lo pergi?"

Kaivan berhenti. "Emangnya ada lagi yang mau disampein?"

"Seenggaknya tungguin sampe gue selesai ngomong,"

Lelaki itu melipat tangannya di depan dada, memberi kesempatan untuk Reshka melanjutkan perkataannya.

"Gue suka sama lo, gue nggak tahu sampe kapan gue bisa nahan buat nggak ngungkapin ke lo. Gue nggak berharap apa-apa, cuma pengen lo tahu perasaan gue aja, sesimpel itu."

Reshka mendekatkan tubuhnya ke arah Kaivan dan memeluk lelaki itu dengan erat. Katakanlah bahwa Reshka memang sudah gila kali ini. 

Kaivan menghela nafas dan melepaskan pelukan dari Reshka. "Gue nggak butuh pengakuan cinta dari orang kayak lo," setelah mengatakan hal tersebut, Kaivan pergi dari hadapan Reshka.

Tetapi tidak lama setelah itu, Kaivan berbalik, "Lo boleh suka sama siapapun, tapi jangan pernah ngelakuin hal bego."

Setelah itu Kaivan benar-benar pergi dari hadapan Reshka dan meninggalkan Reshka dengan wajah yang tidak tertebak.

Different PathsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang