Kata orang kita memiliki 7 kehidupan, tetapi kita tidak mengetahui bagaimana kehidupan kita terdahulu ataupun kehidupan selanjutnya.
Lalu bagaimana jika kita mengetahui seluruh kehidupan kita dan tak pernah lupa disetiap lahir kembali?Namaku Park Jimin.
Ya seperti yang kalian ketahui aku sudah pernah bereinkarnasi dan ini adalah kehidupan terakhirku.
Dari kehidupan terdahulu, aku tidak pernah merasakan kebahagiaan, aku selalu sakit, trauma, lelah, lalu mati. Hanya seperti itu siklus hidupku.Aku bisa melihat segala bentuk makhluk di dunia ini. Aku juga bisa melihat cuplikan cuplikan kehidupan sebelumnya dari lawan bicaraku.
Kehidupan pertamaku dari awal sudah berantakan. Aku lahir dimana pada saat itu sedang ada wabah penyakit yang melanda dan tak ada obatnya. Seluruh keluargaku menyesal telah melahirkan aku, karena mereka juga sedang dalam masa krisis, menambah anggota keluarga baru adalah ide yang sangat bodoh dan sayangnya ide bodoh itu telah menjadi kenyataan. Hidupku tak berlangsung lama, diumur ke 2 tahun aku sudah meninggal karena terjangkit penyakit menular tersebut.
Kehidupan kedua? Tentu saja jauh lebih sakit! Aku hidup di zaman perbudakan. Semua orang di kota ku diperbudak tanpa diupah. Berapapun usia mu kau tetap akan menjadi budak. Boro boro bernafas dengan baik, makan enak pun tak pernah kurasakan, hingga aku mati kelaparan di umurku yang ke 5 tahun.
Sangat sedih bukan? Tapi itu baru 2, masih ada 4 lagi.
Kehidupan ketiga, tidak rumit, aku sangat miskin, orang tuaku sudah mati beberapa hari setelah ibu melahirkanku, aku mati karena tidak ada yang merawat tentu saja. Bahkan sempat memanggil ibu dan ayah pun tidak.
Keempat? Astaga ini sudah sangat menyedihkan. Kalian masih sanggup menyimak kehidupanku yang sangat menyedihkan ini? Hidupku sebenarnya tidak miskin, tetapi aku adalah anak dari hubungan haram kedua orang tuaku, ibuku pelacur, ayahku pemabuk, aku selalu bekerja untuk memberikan mereka berdua uang agar ibuku bisa membeli kondom dan ayahku bisa membeli alkohol. Kalian pasti bertanya tanya mengapa pelacur seperti ibuku tidak mampu membeli kondom bukan? Ya tentu saja, uang hasil dari sex nya hanya ia gunakan untuk bersenang senang. Aku mati pada usia 19 tahun setelah aku pulang bekerja, aku diracuni ibuku dan ditusuk ayahku menggunakan pisau karena aku tidak mendapat upah hari itu.
Masih sanggupkah untuk yang kelima? Hidupku lumayan enak tetapi tetap saja menyakitkan. Ayahku adalah seorang CEO, Ibuku pemilik butik ternama. Mereka tak pernah memberikan ku kasih sayang, selalu menuntut agar aku terus belajar belajar dan belajar. Aku bahkan mengalami kekerasan oleh pengasuhku. orang tuaku mereka tak tahu dan mereka tetap mempekerjakan budak uang itu. Aku mati ditembak oleh musuh ayahku yang ingin merebut kekuasaan ayahku.
Terakhir aku hidup di panti asuhan yang selalu mengutamakan kekerasan, aku mati karena aku tak sengaja menyenggol teman sekelasku yang ternyata ayahnya adalah seorang mafia, mereka tak terima karena aku tidak mau berlutut meminta maaf lalu aku ditembak mati saat itu juga.
Sedih bukan? Haha lebih sedih lagi disaat kau tahu bahwa kau sudah hidup berkali kali tetapi tidak pernah menjilat sedikitpun rasa bahagia. Sekarang aku merasa hidupku agak sedikit nyaman karena aku tinggal sendiri, sedang menjalani masa kuliah semester awal dan aku juga bekerja. Orang tuaku tentu saja membuangku saat umurku 15 tahun dikarenakan aku suka bermain boneka, yah sangat klasik.
Aku bekerja keras dan tidak melanjutkan sekolahku selama 1 tahun. Setelah bisa mengumpulkan uang untuk sebuah flat yang lumayan dan sekolah akhirnya aku melanjutkan sekolahku sambil bekerja hingga aku mendapat beasiswa berkuliah.
Semakin lama aku hidup semakin aku yakin pula bahwa yang namanya kebahagiaan itu hanya bualan semata!
.