2. Misterius

68 9 4
                                    

Disaat aku menanyakan hal yang bodoh itu, Ririn sempat terdiam sejenak.

"Gara-gara libur panjang lu lumayan goblok yah sekarang, masak begituan aja lo gak tau," sahut Ririn dengan nada orang yang kesurupan.

"Yahh gua kan kepo rin... Jelasin donk ke gua!"

"Begini yah, begini non muda..." canda Ririn padaku sambil sesekali ia menengok ke arah kelas.

"Ehh lo ngapain liat-liatin kelas mulu? "

"Anjirr gua lagi pantau seisi kelas nih, takutnya pak Mahmud dateng! Sejarah kan dia selalu tepat waktu dateng ke kelas"

"Anjirr gua lagi pantau seisi kelas nih, takutnya pak Mahmud dateng! Sejarah kan dia selalu tepat waktu dateng ke kelas"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ririn

Hmm yahh pak Mahmud adalah guru terkiler dan ter galak seisi SMP Makmur Jaya 07 ini. Dia adalah seorang guru Matematika yang bisanya cuma ngelantur mulu di dalem kelas wkwkwk.


Dan benar saja" tak lama kemudian pak Mahmud pun datang dengan membawa penggarisnya yang super duper panjang ala Mamah Muda.
Yahh itulah ejekan yang diberika oleh murid-murid di sekolah ini padanya
Mahmud= Mama Muda.

Kami pun bergegas menuju ke kelas.

"Kringggggggg......" Bel istirahat pun berbunyi. Sesaat setelah bel, kami lalu kekantin dan memesan 2 mangkuk bakso dan 2 gelas es teh manis.

"Yahh lo rin, harusnya tadi lo ngak isi bercanda-bercandaan.  Kan jadinya keburu dateng kan si Mahmud tadi".

"Dihh najis lo, harusnya lo googling entar di hp lo. Kan hp lo bagus tuh IPhone11x ++++, wkwkwk"

"Auahh males gua googling, yang ada kan gua harus ngebaca jadinya. Kan lo tau sendiri kalo gua gk suka baca. Mendingan gua nanya ke lo rin, hehehe"

"Anjirr lo mau enaknya aja La. Lucu bat dah lo. Pengen tau sesuatu tapi gak mau usaha sendiri"

"Yahh lu mah gitu ke gua," mata aku sampai berbinar-binar memelas padanya.

"Yaudah iya! Nanti pas bel pulang gua jelasin deh ke lo apa itu New Normal. Kalo sekarang males gua jelasinnya. Gua lagi pengen istirahatin otak gua nihh pakek bakso wkwkwk"

"Hehehe makasih sahabatku ter jenius" godaku padanya. "Ehh btw rin, tadi gua dihukum sama pak Bobi bjirr, gara-gara gua baru telat dikit pas upacara aja dihukumnya ampe kayak begitu"

"Nasib namanya mah itu la wkwk. Iya tadi gua sempet denger, lu disuruh baca teks Pancasila kan ama dia"

"Iya nih, aduhh!"

"Ayokk semangat non muda wkwkw"

"Iya iyaa rin"

"Kringggggg kringgggg kringggg" bunyi bel 3 kali,  pertanda kalau ini sudah bel pulang.

"Rin, ririnn!" Teriakku dari kejauhan.

"Owh ya lupa gua jelasinnya ke lo"

"Yeuhh pikun lo, yokk kita duduk disana" aku sambil menunjuk bangku yang ada di bawah pohon kenanga di dekat halte sekolah.

"Okeyy gua jelasin sekarang. New Normal itu terkadang juga disebut kewajaran baru atau kelaziman baru, kyak sebuah istilah dalam bisnis dan ekonomi yang merujuk kepada kondisi-kondisi keuangan usai krisis keuangan 2007-2008, resensi global 2008-2012 dan pandemi covid-19. Gitu loh setau gua la".

"Owhh gitu ternyata. Thanks infonya yah rin"

"Iya iyaa laa, yodah gua mau pulang duluan yahh, bubuyyyy!"

"Bubuyy rin"

Akhirnya aku lega guys setelah tau apa arti new normal, soalnya aku kepoan wkwkwk....

Disaat aku berjalan menuju kedepan gerbang sekolahku, teringat dipikiranku bahwa Pak Bobi wali kelasku yang telah memeberikan tugas tadi pagi untuk membacakan teks Pancasila disaat upacara memperingati hari kelahiran Pancasila besok.

Sebenarnya aku tidak mau untuk membacakan teks tersebut, apalagi tempatnya di lapangan sekolah.
Tapi apa boleh buat, itu adalah hukuman buatku karena sering terlambat saat upacara.

Ku tarik tas yang sedari membalut punggungku, ku rogohkan secarik kertas berisi teks Pancasila.

Disaat aku sedang asiknya belajar memebaca teks tersebut dengan intonasi dan fokal ala-ala Pak Soekarno sambil berjalan menuju mobil, tak kusangka kakiku tersandung batu dan kertas yang tadi ada digenggamanku terlepas dari tanganku.

Angin siang mulai tertiup kencang manyapu kertas dan mataku.

Aku terperanjak dan sadar bahwa kertas yang tadi kupegang hilang terbawa angin.

Akupun langsung berjalan menelusuri jalan berumput dan sesekali membungkuk untuk mencari kertas itu di semak-semak depan pagar sekolahku.

"Apa ini kertasmu nak?" Tanya seorang wanita tua yang sangat anggun mengenakan kebaya putih dengan balutan kain batik menutupi mata kakinya.

*****

Hmm kira-kira siapa yahh wanita tua itu?
Dia orang baik atau tidak?

Tunggu next ceritanya yaaa....

Terimaksih sudah membaca❤️

Jangan lupa di vote (pencet simbol bintangnya) and komen yahhh....🤗

LacopaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang