1. Sebuah Misi

45 11 4
                                    

"Sayang... Kamu tahu Genta Ardebara? Teman kamu satu tim olim."

Sepasang kekasih paling romantis seantero SMA Bakti Kencana seperti biasa menyedot banyak perhatian siswa-siswi yang berlalu-lalang di area kantin untuk sekadar mengisi perut mereka yang keroncongan atau melakukan olahraga mulut seperti membahas topik menarik sehabis belajar di kelas kurang lebih tiga jam lamanya.

Yasmin Aldibara dan Danielito Kencana. Sebuah keberuntungan yang luar biasa bagi gadis itu bisa menjadi belahan jiwa dari anak pemilik sekolah, Daniel. Daniel juga tak kalah beruntungnya memiliki pacar secantik dan sepintar Yasmin, gadis itu adalah penyabet medali emas bertahan mengalahkan saingan terberat mereka di SMA seberang, SMA Bakti Mulia.

Yasmin mengangguk sembari menyesap jus alpukat pesanannya. Mata gadis itu tak lepas menatap manik mata legam milik Daniel yang juga sedang menatapnya.

Tangan Yasmin yang semula berada di samping gelasnya perlahan ditarik oleh Daniel membuat pipi gadis itu tampak merona. Walaupun laki-laki itu sudah sering memperlakukannya dengan manis, bahkan lebih dari ini pun pernah Yasmin dapatkan, tapi tetap saja jantungnya tidak bisa berdetak normal kalau sudah menyangkut Daniel. Mungkin karena Yasmin sangat mencintai laki-laki yang sudah satu tahun lebih mewarnai hidupnya.

"Kamu tahu kalau dia juga nyalonin diri jadi ketua OSIS?"

Yasmin yang merasakan hangat setelah jemari tangan mereka saling bertautan kembali mengangguk dengan senyum manis yang bertengger di bibir tipis berwarna merah alami miliknya. Gadis itu tidak pernah mewarnai bibirnya dengan lipstick atau pewarna bibir lainnya. Tanpa diberi apa pun bibirnya sudah berwarna merah seperti memakai perias bibir.

"Kamu juga 'kan? Berarti kalian bersaing dong? Wah, pacar aku saingan sama cowok dingin pujaan siswi-siswi di Kencana. Aku ragu kalau kamu bakal menang, soalnya Kencana lebih didominasi kaum cewek. Kegantengan dan kepopuleran Genta bisa ngegait mereka semua, termasuk juga anak cowok. Genta itu ikut banyak organisasi dari kelas satu, nyabet piala bergilir tingkat nasional padahal sebelumnya gak ada satu pun perwakilan Kencana yang bisa nyabet. Kamu juga sih, kapten tim basket yang gak kalah populer dan ganteng. Cuman kan kamu udah punya aku dan karena itu mereka jadi sedikit merasa diberi harapan palsu sama kamu waktu itu, jadi mereka harus pikir beribu kali dulu, 'kan buat jatuhin pilihannya ke kamu?" ucap Yasmin sembari terkekeh. Tanpa menyadari raut wajah Daniel yang berubah setelah mendengar pernyataan Yasmin.

"Kalau gitu kita putus aja, gimana?" sahut Daniel dengan senyum miring di bibirnya.

Yasmin refleks menghentikan tawanya dan menatap Daniel dengan matanya yang membesar.

"A-apa? Pu-tus?"

Laki-laki di depannya mengangguk mantap dengan tampang yang sama sekali tidak merasa bersalah, padahal ucapannya barusan pasti sangat melukai gadis di hadapannya yang ia tahu sangat mencintainya.

Sudah diduga oleh Daniel tidak lama lagi Yasmin akan menangis di depannya, persis seperti apa yang gadis itu lakukan saat sebulan lalu Daniel mengatakan hal serupa. Saat itu Yasmin menangis histeris dan memohon-mohon agar Daniel tidak membercandainya sekejam itu. Apa salah Yasmin sampai laki-laki itu tega meninggalkannya yang sudah sepenuhnya berketergantungan padanya? Dan ini untuk kedua kalinya Yasmin mendengar kalimat putus kembali Daniel lontarkan padanya.

"Kecuali..."

Bola mata Yasmin berkaca-kaca menunggu Daniel menyelesaikan ucapannya yang menggantung.

"Kamu mau bantu aku buat nyingkirin Genta dari pencalonan ketua OSIS." Laki-laki itu membubuhi bicaranya dengan seringaian yang mengarah ke Yasmin. Gadis itu hampir saja meneteskan air mata kalau Daniel tidak memberinya syarat untuk bisa tetap membersamai langkahnya dan menjadi satu-satunya gadis yang mendapat segala perlakuan manis Daniel.

"Oke, tapi kamu janji jangan ngancam putus gini lagi, ya?" pinta Yasmin sambil mengangkat kelingkingnya ke arah Daniel.

Daniel pun dengan senyum manis di bibirnya mengangkat sebelah tangan dan menyatukan kelingkingnya dengan kelingking mungil milik Yasmin.

"Janji, Sayang." Setelah momen yang cukup menghabiskan energi dalam tubuh Yasmin, gadis itu kembali mendapatkan asupan dari tangan Daniel yang kini mengusap lembut kedua pipinya.

---
°

°


°
°
°

To be continue...

Maaf pendek hehe, sengaja sih biar lebih lowong gitu bacanya. Semoga kalian suka, yaa!

 Semoga kalian suka, yaa!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Yasmin Aldibara

The Student Council President is MINE [Hiatus]Where stories live. Discover now