Every day every night
I wonder when you come around
Wish I can hold you tight
In my arms forever
Will you let me be the one
And I really miss you so bad
Ten2Five - I.M.UAurora's side
"Hubungan kita nggak berjalan baik akhir-akhir ini, kan? So, let's break up, Ra. Let's find new happiness with the distance stretched. And yes, we'll be fine with that, Ra. Don't you think so? Demi kebaikan kita."
Kalimat yang Jonathan lontarkan sebulan yang lalu masih terngiang-ngiang begitu saja, seolah ingin menetap dalam benak dan membuatku sakit karenanya. Perpisahan yang sama sekali tidak aku inginkan akhirnya terjadi. Ketika komunikasi tidak berjalan lancar dengan bumbu egoisme yang sama-sama tinggi. Katakanlah aku menyesali perpisahan ini, karena saat itu aku menyanggupi apa yang Jonathan katakan tanpa berpikir dua kali. Saat itu aku seolah perempuan kuat yang mengatakan, aku tidak lagi butuh Jonathan di sampingku.
Namun setelah dua hari, aku baru menyesalinya. Malam-malamku dihiasi tangis penyesalan, hari-hariku diwarnai rasa sakit yang enggan mereda. Tiga tahun berhubungan dengan Jonathan bukan waktu yang sebentar, aku telah terbiasa dengan segala tingkah laku hingga afeksi yang Jonathan berikan, dan ketika Jonathan pergi, semua terasa berbeda. Ada yang kosong dalam kehidupanku dan itu adalah kehadiran Jonathan.
"You fucking miss him and you know it. Please, please just say you miss him a lot, Ra! Jangan buat diri lo tersiksa! Lo butuh Jonathan!"
Mendengar seruan Senna, aku langsung menaruh foto kecil yang selalu ku pajang di atas nakas tanpa suara. Di foto itu, ada aku dan Jonathan yang sedang tersenyum dengan rona bahagia tanpa ada rasa ego yang tinggi, kami masih saling memahami dengan baik, juga masih saling berbagi afeksi.
"Na, I just...I just can't. We just broke up and...and it's not right. Nggak pantes kalau gue bilang kangen dia."
Lagi pula, aku tidak akan pernah bisa membayangkan reaksi Jonathan jika aku mengatakannya. Walaupun Senna benar, aku masih terlalu takut menghadapi kenyataan jika Jonathan tidak memeluk rasa yang sama denganku.
"Tapi lo bentar lagi mau pindahan ke Bandung, kan? Apa lo nggak nyesel kalau nggak bilang itu?"
Senna lagi-lagi benar. Hari Minggu nanti aku akan pindah ke Bandung karena ada sebuah sekolah yang membutuhkan tenagaku di sana. Dan jika aku tidak melakukan apa yang Senna katakan, mungkin aku akan menyesali hal tersebut untuk seumur hidup. Karena pastinya, akan membutuhkan waktu yang lama untuk aku pulang ke Jakarta, dan saat aku pulang mungkin Jonathan sudah mendapatkan rumah baru untuk menitipkan hatinya.
"Jona pasti bakal mau lo ajak ketemu, Ra. Believe me, he's still stuck on you."
***
Dua ice americano sudah tersaji di hadapanku dan Jonathan. Iya, pada akhirnya aku memutuskan untuk mengajak Jonathan bertemu setelah sebulan lamanya kami berpisah. Tidak ada yang berubah pada diri Jonathan kecuali lingkaran mata yang semakin menggelap-mungkin karena pekerjaan barunya.Aku masih membisu, masih enggan untuk berbicara. Kata demi kata yang ku susun di kepala mendadak buyar begitu saja, yang ada hanyalah kalimat rindu yang membludak di kepala.
Oh, god! I miss him a lot!
"Long time no see, it's been a month right? How are you, Ra?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Break Up Story | jaehyun x wendy
FanfictionKetika Jonathan mengucapkan kata pisah, Aurora langsung menyetujuinya tanpa ada ragu yang terbesit dalam hatinya sama sekali. Baik Jonathan maupun Aurora tidak sadar bahwa mereka masih saling bergantung satu sama lain. Bahkan setelah dua tahun berl...