"Jadi? Apakah yang akan menjadi imbalannya adalah y/n?"tanyaku.
"Mungkin saja."kata Taehyung.
"Kesempatan emas!"kataku.
"Maksudmu?"tanya Taehyung.
"Kita akan menjebak y/n dan ayahnya."kataku.
"Bagaimana caranya?"tanya Taehyung.
"Aku akan menculik ayah y/n dan akan membunuhnya, maka musuh kita akan berkurang."kataku.
"Tidak mungkin."kata Taehyung.
"Maksudmu?"tanyaku.
"Membunuh ketua mafia itu sama saja dengan kita menjadi target."kata Taehyung.
"Kita berpengalaman, dan kita pasti bisa!"kataku.
"Terserahmu saja."kata Taehyung.
"Baiklah, aku akan pergi dan memikirkan tentang hal ini."kataku.
"Sampai jumpa."kata Taehyung sambil mengantarku sampai depan pintu.
Akupun berjalan menuju rumahku yang hanya berjarak beberapa langkah dari rumah taehyung dan mengambil mobil untuk pergi ke club.
***
Sesampainya di club, aku memesan satu botol soju sambil memikirkan rencanaku untuk membunuh ayah dari y/n.
'Pertama aku harus menyekapnya, dan itu tidak mudah'gumamku.
Akupun memesan beberapa gelas soju hingga tidak lagi memikirkan rencana ku itu. Aku pulang dengan keadaan mabuk.
Ketika aku berjalan menuju mobil, tak sengaja aku menabrak seseorang."Hei! Kau harusnya berhati-hati!"katanya.
"Kau siapa?"tanyaku.
"Aku Lisa, kelihatannya kau mabuk? Apa kau membutuhkan bantuanku?"tany Lisa.
"Tidak, aku tidak membutuhkanmu."kataku.
"Tidak, aku akan mengantarmu pulang."kata Lisa sambil menuntunku menuju mobilku.
"Dimana mobilmu?"tanya Lisa sambil melihat-lihat salah satu diantara banyaknya mobil.
Akupun menunjuk mobilku di pojokan dan kemudian Lisapun mengantarku pulang.
***
Dimobil kepalaku sangat pusing, dan suasana sangat hening.
"Hei dimana rumahmu?"tanya Lisa.
"Jalan xxx, Gang xxx, no xxx"jawabku.
"Kau tinggal disana? Apakah kau tidak takut dengan suasana sepi disana?"kata Lisa.
"Tidak."jawabku.
LISA POV
Aku terkejut mendengar alamat rumahnya. Setahuku disana adalah tempat para mafia dan psikopat tinggal. Apakah ia salah satunya?
Akupun memberanikan diri menanyakan apakah ia merupakan kelompok para psikopat atau mafia atau tidak. Tapi ku rasa ini bukan waktunya.
Akupun mengantarnya pulang dan membawanya ke kamarnya.
"Apakah ini kamarmu? Karena disini kamar yang ada barang-barang?"kataku.
Ia hanya mengangguk.
Akupun merebahkan tubuhnya ke ranjangnya. Dan ingin beranjak pulang.
"Hei, apakah kau ingin menginap malam ini? Ku rasa kau tidak akan aman jika pulang sekarang. Aku Jungkook, jadi jangan khawatir aku tidak akan menyentuhmu."katanya dengan keadaan setengah sadar.