'ME' is Zenaya Ziliana
"Semua cerita yang berasal dari saya untuk semua"
Menceritakan tentang kehidupan seorang perempuan bernama Zenaya Ziliana atau bisa dipanggil Zilia, perempuan yang selalu tidak beruntung, perempuan yang selalu diam dan diam di...
"Bukan semesta yang membatasi,kita yang membatasinya"
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Jakarta, 2019
"Zilia bangun kamu mau telat hah!?! Ini hari pertama kamu sekolah" ucap sang ibu yang membangunkan Zilia yang susah dibangunkan
"Lima menit lagi buk, Zilia masih ngantuk tau ga" ucapan Zilia yang masih setia menutup matanya
si ibu yang berdecak sambil menatap anaknya yang masih tidur, "Heh! Lima menit kamu itu lama ini udah jam 7.00 kamu mau telat apa"
"APA JAM 7.00 KOK IBU GA BILANG SI DARI TADI ADUH TELAT INI- " teriakan Zilia terputus ketika dia melihat jam dan itu masih jam 6 bayangin aja masih jam 6 terus dibangun gimana ga kesel coba:)
"IBUUUUUUU" pekik Zilia dengan suara keras
"Salah sendiri kenapa susah dibanguni, kamu itu perempuan harus bangun pagi gimana mau punya pacar kalo males gini"
Gebetan aja kaga punya, mau punya pacar dasar ibu kalo ngomong ga difilter dulu -batin Zilia
"sudah daripada kamu melamun kek orang bego lebih baik kamu mandi terus kebawah kita sarapan bareng ayah sama adik kamu udah nunggui dari tadi." Ujar si Ibu sambil menutup pintu kamar Zilia
La gue dikatai bego oleh ibu gue sendiri, kalo gue bego berati ibu juga...., ga boleh dosa dosa -batin Zilia
Zilia pun bergegas mandi, dan berpakaian rapi dengan rambut dikuncir satu, make up hanya menggunakan bedak baby, dan liptint supaya ga keliatan pucat kek orang sakit. Setelah semuanya beres Zilia pun menuju ruang makan.
"Zilia kalo udah nyampe disekolah jangan buat masalah atau bikin ulah, sekolah aja yang bener-bener, kalo orang mukul kamu atau bikin kamu nanggis kamu bilang sama ayah, kalo ada cwo yang ngatain kamu pukul aja ga usah takut, okei" ucap sang ayah yang menasehati Zilia.
Zilia yang merasa dinasehati pun merasa kesal sekaligus senang karena walaupun ngeselin tapi ayahnya selalu perhatian sama dia dan adiknya.
Kok gua kek anak kecil ya padahal udah SMA tapi kok kayak anak SD baru masuk sekolah si anjir tapi ga apa itu tandanya orang tua gua masih ada rasa peduli sama gua shsgah -batin Zilia
"Yaudah ibu Zilia berangkat ya" pamit Zilia kepada Ibu dan menyalimin ibunya
"Ibu ayah berangkat ya kamu hati-hati dirumah kunci pintu jangan lupa, dan jangan lupa masak makanan yang enak hari ini" ujae Ayah Zilia dengan nada menggoda sang ibu
"Iya nanti dibuatin makanan yang enak"
"hati-hati dijalan jangan ngebut bawak motornya"sambung sang ibu
"Aye aye captain" Ujar ayah, adik, dan Zilia
Dan Zilia berangkat dengan motor buntut milik sang ayah yang dimana adiknya duduk didepan dan Zilia Dibelakang. Ayahnya akan menghantarkan adiknya terlebih dahulu karena jarak dari rumah ke sekolah adiknya itu dekat sedangkan dia jauh maka dari itu Zilia mengalah.
Sesampainya disekolah sang adik, Si adik pamit sama Ayah dan Zilia
"Pita masuk sekolah dulu ya" pamit sang adik sambil nyalim sang ayah dan Zilia
"Iya kamu yang rajin ya belajarnya" balas sang ayah sambil mengelus pelan rambut pita
"Okei "
Sambil menghidupkan motornya, "Okei sekarang kita berangkat" ujar sang ayah dengan semangat 45
"OKEI LETS GO"
Sebenernya Zilia sekolah disalah satu sekolah ternama di Jakarta DEMIAN SENIOR HIGH SCHOOL, tepatnya disekolah swasta dengan bayaran yang lumayan banyak bagi Zilia tapi mau gimana lagi ketika Zilia mengikuti tes disalah satu SMA dijakarta ditidak lolos, begitu juga salah satu temannya dan kebetulan diSMA yang sekarang tempat Zilia menimbah ilmu sama dengan sang teman jadi Zilia ga merasa sendiri kalo disana.
You know lah zaman sekarang kalo ga pakai orang dalem mana bisa masuk, uang yang berkuasa bukan otak, kalo kaga ada uang mana bisa berkuasa, kecuali bener-bener undangan dari sekolah, tapi Zilia beruntung ada sahabatnya disana dan semoga aja disana dia bisa satu kelompok dengannya -batin Zilia
ketika sampai disekolah Zilia pun langsung pamit sama sang ayah dan tidak lupa juga menyalimin sang ayah.
Ketika Zilia udah mau sampai dikoridor Zilia bertemu sama salah satu guru
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Permisi buk" kata Zilia dengan nada yang sopan
"Iya kenapa nak" balas sang ibu guru
"Zilia mau nanya tempat penerimaan murid baru dimana ya buk?" Tanya Zilia
So this the next chapter hope you like it!!!
See another chapter!! and dont forget to vote or share!!
