56. Koma

1.1K 47 2
                                    

"Aku telah memilihmu dan aku juga telah siap menerima semua hal yang akan datang kecuali untuk kehilanganmu, aku terlalu takut untuk itu."

~~~

Keduanya menunduk kebawah dengan tatapan khawatir mereka, berdoa dengan sekuat hati agar semuanya baik-baik saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keduanya menunduk kebawah dengan tatapan khawatir mereka, berdoa dengan sekuat hati agar semuanya baik-baik saja.

Albara dan Rezvan menunggu dikursi panjang didepan ruangan dimana Devaro sedang diperiksa. Menunggu kabar tentang bagaimana kondisi Devaro saat ini, tapi dokter itu tak kunjung keluar.

"Sial brengsek itu! Gue jamin dia bakal mendekam dipenjara habis ini!" Albara menggeram frustasi dan memukul dinding rumah sakit itu saking kesalnya.

"Tenang Al, yang penting kita harus tau kondisi Devaro saat ini. Habis itu baru kita urusin tentang penangkapan Ryenand sama anak buahnya itu." ucap Rezvan mencoba menenangkan.

"Gimana gue ga bisa sabar coba?! Dia udah bikin badan Kenzo kayak gitu ditambah dia nembak kepala Devaro sampe berdarah-darah." balas Albara penuh emosi.

Tiba-tiba Kenzo menghampiri mereka dengan jalan sempoyongan, ia sekuat tenaga untuk tidak lemah agar tidak membuat para sahabatnya khawatir.

Ia habis diperiksa badan karena Albara dan Rezvan yang memaksanya untuk periksa padahal ia cukup kuat untuk bertahan dari pukulan itu.

"Gimana Ken? Lo ga ada luka yang serius kan?" tanya Albara dengan cemas.

"Gapapa kok, kata dokter gue disuruh banyakin istirahat aja." ucap Kenzo jujur sembari tersenyum kearah sahabatnya itu.

"Oh syukurlah, duduk dulu. Kita masih nunggu penjelasan dokter tentang keadaan Devaro saat ini." ujar Rezvan

Mereka bertiga kemudian kembali duduk diam karena masalah sekarang makin berat saja, merekapun belum memberi kabar ke siapa-siapa dulu.

Jika kondisi Devaro sudah jelas, baru mereka memberi tau keluarga Devaro perihal hal ini.

Waktu sudah mau menjelang subuh tapi dokter tak kunjung keluar dari ruangan itu yang membuat mereka nambah cemas akan keadaan Devaro.

"Arghhh! Dokter mana sih?!" kesal Albara.

"Tau lama banget!" Kenzo melirik kearah jarum jam yang ada di dinding rumah sakit dan sudah menunjukkan pukul 05.00 pagi. "Udah jam 5 gila! Itu dokter meriksa orang apa lagi sunatan?! Lama bener!"

"Nyesel gue masukin Devaro ke rumah sakit ini!" ucap Rezvan yang menggelengkan kepalanya.

Semuanya nampak kesal tapi tak lama kemudian seorang dokter dengan berseragam lengkap keluar dari ruangan UGD dengan wajah yang tenang lalu dokter itu menghampiri ketiganya.

Princess Ice [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang