1

18 5 4
                                    

"Cukup!!!, kamu tidaklah penting bagi keluarga ini jadi jangan mengira aku akan kasian kepada Mu"
Ucap Risti dengan sedikit berteriak kepada anak keduanya
" tapi kenapa bu,aku juga anak ibu bukan?" Tanya nya dengan air mata yang sudah menggenang.

"Anak ku?asal kamu tau kamu bukan lah anak kandungku,kamu hanya seorang anak yang dititipkan kepadaku di saat ibumu dan suamiku meninggal,ibumu adalah seorang perebut,pelacurr asal kamu tau saya memungutmu hanya karena janji bukan karena sayang" lerai nya sangat panjang,mengingat dimana dulu dia dikhianati oleh suaminya sendiri hingga meninggalkan seorang anak yang sangat dia benci.

"Cukup! Ibu apa-apaan sih,ini bukan salah Mefi!! Jadi jangan pernah salahkan dia"
Cerca Erin membela Mefi,dia tidak terima jika Mefi yang menjadi korban dari semua kesalahan orang tuanya.
Setelah berbicara kepada ibunya Erin langsung membawa adiknya untuk memasuki kamar.

Skip kamar

Mefi masih merenung memikirkan apa yang telah dikatakan oleh ibunya, dia bingung tentang semuanya bahkan dia baru tau kalau dia anak tiri di keluarganya,pantas dia merasa selama ini dia selalu dibeda-bedakan dengan kakak nya Elin, dia selalu terlihat buruk di mata ibunya.

Flashback onn
Dari kejauhan terlihat dua anak perempun yang tersenyum riang memandangi nilai hasil ujian nya hari ini.

"Kak Elin 100 yaa?"
"Iya,kamu juga 100 kan Mefi?"
"Iya, Mefi juga 100"
"Kita harus tunjukin mama nih Mefi biar mama bangga ya kan?"
"Iya bener juga,ayo cepat kak"
"Ayo"

Kedua anak gadis itu berlarian menghampiri ibunya yang tengah menunggu mereka pulang sekolah

"Ibu....ibu... Ini lo Elin dapat seratus hasil ujiannya"

"Iya bu Mefi juga 100"

"Ohh... Anak ibu dapat 100 sini ibu lihat Elin...."sambil mengambil lembar nilai ditangan Elin"wahh...hebat anak ibu dapat 100 bangga deh ibu sama kamu"sambil memeluk Elin, sedangkan Mefi jangankan memeluk untuk semedar melihat nilainya saja ibunya enggan.

Flashback off

"Heh!! Kok melamun sih, udah jangan difikirin omongan ibu tadi "Elin sembari duduk disamping Mefi "emang bener ya kak kalau aku ini anak tiri?"

"Emmmmm sudah kamu istirahat dulu udah malam nih, besok kakak ceritain semuanya oke?"

"Oke tapi janji ya kak,ini sangat menyakitkan kak asal kakak tau"

" iya kakak mengerti,sudah jangan difikirin masih ada kakak disini yang sayang sama kamu"

"Iya kak"
Setelah itu Elin langsung pergi keluar meninggalkan Mefi sendiri didalam kamarnya, dia merasa sangat sedih melihat adik nya terpuruk seperti ini dia tidak bisa apa apa hanya membantu menguatkan adiknya untuk sabar dan bertahan.







Author mohon maaf 🙏🙏🙏niee banyak typo maklumi ya pertama bikin cerita

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Waiting For DuskTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang