Self harm.

14 1 0
                                    

Apa sih yang ada dalam benak kalian saat denger kata self harm? Mungkin ada beberapa orang yang belum pernah denger kata ini, jadi gue bakal jelasin disini.

Self harm atau self-injury merupakan tindakan yang menimbulkan luka-luka pada tubuh dan menyakiti diri sendiri yang dilakukan secara sengaja. Pengertinan singkatnya yaitu melukai atau menyakiti diri sendiri.

Menurut Dr. Yunias Setiawati,dr,Sp.KJ (K), jenis perilaku self harm tidak sebatas itu saja. Secara patologis self harm dibagi dalam tiga kelompok. Berikut ini rangkumannya.

1. Superficial Self-Mutilation.
        Cara self harm ini biasanya menyayat bagian pergelangan tangan dengan benda tajam atau menarik rambut sendiri dengan kuat. "Jenis self harm ini merupakan jenis yang ringan, tapi tentu saja tak boleh diabakan. Karena bila dilakukan terlalu sering juga dapat berujung pada tindakan percobaan bunuh diri," kata dokter spesialis jiwa RSUD Dr Soetomo ini.

2. Stereotypic Self-Injury.
        Secara ringkas self injury didefinisikan sebagai mekanisme coping yang digunakan seorang individu untuk mengatasi rasa sakit secara emosional atau menghilangkan rasa kekosongan kronis dalam diri dengan memberikan sensasi pada diri sendiri. Self injury akan melukai diri sendiri secara berulang-ulang dan frekuensinya lebih dari satu kali. "Contohnya seperti membenturkan kepala ke tembok secara berulang-ulang. Hal ini terjadi pada individu yang mengalami gangguan saraf, seperti autisme dan sindrome tourette," Yunias menerangkan.

3. Major Self-Mutilation.
        Jenis self harm ini paling extrem dari dua jenis self harm di atas. Karena melukai organ yang berakibat rusak secara permanen.  "Contohnya, mencukil mata, memotong kaki. Jenis self harm ini biasanya dilakukan oleh seseorang yang mengalami gangguan psikologis berat," ungkap Yunias.  Selain patologis, ujar Yunias, self harm juga digolongkan secara kultural, yaitu overdosis obat yang dilakukan karena sudah menjadi bagian dalam kehidupannya sehari-hari.  "Jadi pengunaan narkoba dan zat psikotropika lainnya juga merupakan tindakan self harm pada dirinya sendiri, bisa dilakukan secara berulang-ulang tentunya akan berujung pada mengancam nyawannya sendiri," pungkasnya.

***

So, gue pernah sering ngelakuin self harm. Dan jenis self harm gue, Superficial Self-Mutilation. Ya, gue masuk dalam golongan pertama.

Tapi gue juga bisa masuk dalam golongan Stereotypic Self-Injury. Karena frekuensi gue untuk ngelakuin self harm ini sering, bahkan dalam sehari gue bisa ngelakuin beberapa kali self harm.

But, kalian harus ingat. Kalau kalian punya masalah mental kayak gue, jangan asal self diagnosis kek gue:v

Soalnya kalau gue pergi ke psikolog gue belum punya penghasilan sendiri, dan juga gue takut malah nanti ketahuan sama nyokap bokap kalau gue punya penyakit mental.

Gue tipikal orang yang gampang banget ngelakuin self harm. Setiap kali sedih, gue self harm. Setiap marah, gue self harm. Setiap tertekan, gue self harm. Pokoknya fulu hidup gue selalu dibayang bayangi sama self harm.

Gue akui, sekali kalian melakukan self harm, kalian bakal ketergantungan dan bakalan sulit berhenti. Sama kayak ngerokok. Gue memang susah banget buat lepas dari self harm, sekarang aja gue seminggu sekali atau sebulan sekali masih suka self harm.

Ya emang nggak sesering dulu sih. Dulu itu dalam 24 jam bisa beberapa kali melakukan self harm. Dan self harm nya bermacam macam.

Nggak cuma melulu tentang melukai pergelangan tangan. Gue dulu juga sering jadiin tembok sebagai samsak gue kalau lagi marah, gue juga sering benturin kepala gue sendiri, gue sering jambakin rambut gue sampai rotok beberapa helai.

Gue ngelakuin itu semua sebagai pengalihan dari rasa sakit yang ada dalam hati gue. Semua self harm yang gue lakuin berhasil mengalihkan rasa sakit itu. Sakit hati gue, berubah menjadi sakit fisik.

Tapi pengalihan itu sementara, setiap rasa sakit di fisik gue mulai berkurang, gue semakin ingin melukai diri gue sendiri sampai rasa sakit yang ada dalam hati gue bisa menghilang.

***

So, buat kalian yang belum pernah ngelakuin self harm, jangan sekali kali berfikir untuk sekali aja ngelakuin hal bodoh itu. Karena sekali kalian ngelakuin, kalian bakal ketergantungan.

Gue nyesel sih, pernah nyobain self harm dalam hidup gue. Soalnya sekarang buat berhenti melakukan hal itu, susah banget rasanya.

Xoxo.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 02, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Curhat?  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang