cemburu;

12 2 0
                                    

Mungkin ini hal yang wajar,
Cemburuku beralasan,
Ini bukan cemburu yang tak wajar,
Tapi ini sedikit ungkapan sayangku.

Kau bilang aku tak berfikir positif?
Atau bahkan kamu yang begitu?
Aku hanya mengetesmu saja sayang,
Seberapa tau besarnya cintaku ini.

Kau bilang itu hanya refleks?
Aku melihat semuanya,
Aku ada di sana sayang.
Itu bukan hal yang biasa.

Kau diam,
Tak mau mulai bicara,
Kau yang salah,
Tapi aku yang mengalah.

Ternyata kau marah,
Semua kena marahmu,
Apa harus disikapi seperti ini?
Kita sama-sama sudah dewasa, 

Apakah ini sudah takdirnya?
Yang egonya besar akan bertemu dengan yang suka mengalah,
Yang tak peduli bertemu dengan yang sangat amat peduli,
Yang gengsi bertemu dengan yang bisa mendamaikan.

Mungkin ini sedikit tidak adil,
Tapi itulah yang menjadi pelengkap,
Ada kurang dan lebihnya,
Agar saling menguatkan,
Saling melengkapi.

Tapi jika tidak?
Yang mengalah tetap saja tak selalu mengalah,
Adakalanya lelah,
Karena tak dihargai,
Tak dianggap ada.

Seakan-akan selalu kau yang benar,
Tak pedulikan aku,
Tapi memperdulikan orang lain,
Sakit jika kau ingin tau sayang.

Sabar,
Itu yang selalu aku perbuat,
Jika tidak?
Pasti akan terbayangkan,
Ada api dan api juga,
Tak ada yang jadi air diantara kita.

Apa tidak mau bicarakan ini baik-baik?
Aku selalu yang mengalah,
Bukan berarti aku kalah,
Aku menghargaimu sayang.

Aku tak ingin hal buruk terjadi,
Maka mengalahku adalah penolongnya.
Jika kamu masih belum paham.
Ayo kita bicarakan baik-baik.

-din
20.21

For UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang