Jodoh-2

1 1 0
                                    

Aku mencoba mengingat-ingat tentang pinky girl. Sepertinya aku pernah mendengarnya. Tapi dimana ya? Itu terdengar akrab di telingaku.
Sudahlah, lebih baik aku tidur........

_________________________________________

Sinar mentari menerobos masuk ke kamarku. Mataku perlahan terbuka. Sudah pagi ternyata. Aku melihat jam dan ternyata sudah menunjukkan pukul 08.00. Dengan malas aku pergi ke kamar mandi dan membersihkan diri.

Aku keluar untuk sarapan, sendiri. Lagi-lagi aku hanya sendiri. Meskipun ini hari Minggu, tak ada kata libur untuk orang tuaku. Aku benar-benar bosan sekarang.

Aku memutuskan untuk ke toko buku. Akhir-akhir ini aku memang suka membaca. Aku kembali ke kamar untuk mengganti bajuku. Cukup hanya kaos hitam pendek dan kemeja biru kotak-kotak juga celana jeans hitam. Tak lupa sepatu abu-abuku. Aku mengikat rambutku dan langsung pergi.

Duduk di halte bus memang sangat membosankan. Umurku memang sudah legal untuk mengendarai sepeda motor. Tapi ayahku tak mengijinkan ku. Entahlah, katanya untuk keselamatan, tapi jika seperti ini bukankah sama saja?

Akhirnya bus datang juga! Aku bergegas masuk dan memilih duduk di ujung belakang. Tapi, sepertinya aku melihat seseorang yang ku kenal. Bukankah dia adik Jimin?

Ya, dia Jungkook. Aku ragu untuk menyapanya. Apa aku pura-pura tidak melihat saja ya?  Akhirnya aku memilih diam dan terus menunduk. Sepertinya dia juga tertidur.

Kulihat dia belum bangun juga. Jalan ke rumahnya juga sudah terlewat. Akhirnya aku memilih untuk membangunkannya saja.

"Permisi." Dia tidak merespon.
"Permisi." Kataku lagi sambil sedikit mengguncang bahunya.
Sepertinya dia tersadar.
"Eoh, ada apa?" Tanyanya dengan mata yang masih sedikit tertutup.
"Apa kau tak akan turun?" Tanyaku.
"Kau adik dari Park Jimin bukan? Tanyaku lagi.
"Bagaimana kau tau... Eh, kau... Kak Jisoo?!"
"Iya, aku Jisoo. Bukankah, jalan ke rumahmu sudah terlewat?"
Dia tampak bingung dan kemudian tersadar.
"Benarkah?! Apa aku tidur lama sekali?" Jujur, wajahnya kini terlihat sangat menggemaskan seperti anak kecil.
"Mana ku tau." Jawabku singkat.

Dia mempoutkan bibirnya kesal dan menyenderkan punggungnya di kursi. Kemudian mulai membuka suara.

"Kak Jisoo mau ke mana?" Tanyanya.
"Aku mau jalan-jalan. Kau mau ikut?" Hei!! Kenapa aku malah mengajaknya?! Memangnya apa yang aku pikirkan?!
"Ya sudahlah, aku ikut kakak saja. Lagipula kalau menunggu bus lagi pasti akan lama." Tak ku sangka ternyata dia tak menolak.

Bus berhenti di depan toko buku, Jungkook protes karena ia ingin jalan-jalan bukan ke toko buku.
"Kenapa? Kau kan bisa membaca banyak buku." Kata ku.
"Pokoknya toko buku itu membosankan."
Walau begitu dia tetap saja mengikuti ku. Dasar kelinci.

Saat sedang memilih buku yang akan ku beli. Tiba-tiba aku mendapat notifikasi dari ponselku.

From*************
Kau tak merindukanku ya?
Atau masih belum mengingatku?

Dia lagi? Sebenarnya apa maunya?

To**************

Kau ini siapa?!


Sebenarnya aku tak merasa terganggu, hanya saja aku sedikit takut. Bagaimana jika orang ini sampai berbuat macam-macam dengan ku?

Aku mencoba mengabaikannya dan segera membayar buku yang sudah ku pilih. Jungkook meminta ku untuk mengantarnya pulang. Aku mengiyakan saja, lagipula di rumah ku tak ada orang. Pasti akan sangat membosankan. Ya, walaupun biasanya juga membosankan sih.

Nyonya Park sedikit terkejut dengan kedatanganku. Dia mengira aku ingin bertemu Jimin jadi dia mengatakan 'Jimin pergi ke rumah temannya'. Siapa juga yang ingin bertemu dengannya?! Akhirnya dia menyuruhku masuk.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 07, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

JodohTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang