2

7 0 0
                                    

'Kumprang'(anggap aja suara piring).

"LAUREN! Kemana sih ni anak bukanya nyiapin makanan buat kakaknya..."Ucap Melinda dengan nada tinggi.

"Iya ada apa kak kok marah marah gini sih..."Ucap Lauren dengan nada lemas.

"Ngapain aja kamu?bukanya buatin makanan buat kakaknya malah asik asikan tidur..."Ucap Melinda.

"Iya sebentar aku buatkan"

"Cepetan ga pake lama udah laper aku..."Ucap Melinda sembari memegang perutnya.

"Kakak ingin makan apa...?"Tanya Lauren.

"Apa aja deh yang penting enak..."

"Oke deh..."

~Lauren langsung menuju dapur dan memulai memasak untuk kakaknya~

"Aku akan masak nasi goreng pedas dan telur ceplok..."

"Nih dia bahan bahannya sudah ada dimeja baikhlah aku akan mencincang mu bawang bersiaplah..."

"Hahahaha saatnya giliranmu cabai hahaha aku potong.."

"Sudah lah lama lama seperti orang gila aku berbicara dengan bahan bahan untuk nasi goreng ini..."

Akhirnya makananya pun siap dan Lauren menghantarkanya ke meja makan

"Ini kak makananya sudah matang..."

"Makanan apa ini pedes banget udah tau aku ga suka pedes mau ngeracunin aku ya kamu,bisa masak ga sih sebenernya"Ucap Melinda marah dan membanting piring itu.

"Aku seriusan gatau kak kalau kakak tidak suka pedas tadi kata kakak terserah yasudah kubuatkan nasi goreng pedas dengan telur ceplok"

"Emang dasar kamu tuh ya pinter banget sih nyalahin orang udah ga becus banget lagi masaknya masih sempat sempatnya membela diri..."

"Iya kak aku minta maaf..."


Tiba tiba ayah Melinda datang dan menghampiri mereka berdua

"Apa apaan ini kok berantakan sekali siapa yang memecahkan piring ini?jawab!..."Tanya Rendi dengan nada kesal.

"Lauren tu pa,tadi kan Lauren memintaku untuk masak tapi Lauren tidak suka dan memecahkan piring itu,padahal kan aku tidak tahu apa yang ia suka dan tidak..."Bela Melinda.

"Enggak yah enggak itu yang kakak bilang ga bener..."Bela Melinda.

"Halah!! Tidak usah membela diri sudah tau salah tapi tidak mau mengakui..."

"Tapi beneran yah bukan aku tapi kakak.."

"Tuh pah dia nyalahin aku,jahat banget sih kamu..."Bela melinda dengan mengeluarkan air mata palsu nya.

"Kamu memang keterlaluan Lauren,sebagai hukumanya kamu bersihkan rumah ini sampai bersih dan saya tidak ingin melihat debu sekecil apapun..."Bentak Rendi.

"Baik yah"Jawab Lauren dengan nada sedih.

"Sukurin emang enak"Ucap Melinda meledek.

Lauren pun membersihkan seisi rumah

"Alhamdulillah sudah kubersihkan semua"kata Lauren lega.

"Enak sekali dia leha leha disini,biar aku kerjain"

Melinda pun menginjak nginjakan kakinya yang kotor ke lantai yang sudah di bersihkan Lauren

"Yaampun kakak tega banget sih kan aku baru saja membersihkanya kenapa sih kakak jahat banget sama aku"

"Berisik!bersihin aja semuanya"Ucap Melinda lalu pergi.

Dan Melinda pun terjatuh

"Hahahaha,makanya kak kalau jalan itu hati hati hahaha"Ucap Lauren.

"Apa apaan ini Melinda kamu kenapa"Ucap ibu Lauren.

"Itu Lauren sengaja buat aku jatuh dia ngepel airnya berserakan dimana mana..."Bela Melinda.

"Enggak bu,dia bohong dia jatuh sendiri dan aku tidak sengaja untuk membuatnya jatuh dia aja yang tidak hati-hati..."

"Tuh kan bu dia bela dirinya sendiri.."

"Sudah lah ayo nak ibu bantu kita ke kamar ya,dan kamu Lauren kamu tidak boleh seperti ini dan cepat bereskan semuanya..."Ucap ibu dengan nada tinggi.

"Tapi bu..."

"Tidak ada tapi tapi..."

Malam harinya

"Melinda,Lauren cepat kalian kesini"

"Iyaaa"Ucap mereka kompak.

"Ada apa?"tanya Melinda.

"Kami ingin berbicara kepada kalian ini adalah hal yang sangat penting"

"Kalian harus........."

Bersambung...

Lanjut ya gaes ke part selanjutnya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 13, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LIfE IN THE DARKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang