Khalifah Ali Bin Abi Thalib [Bag.04]

3 1 0
                                    

Perjalanan Hidup, Nasihat-nasihat, Khutbah-khutbah dan Wasiat-wasiat Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu ‘Anhu
Abdul Warits35 meriwayatkan dari Abu Amru bin al-Ala’ dari ayahnya, ia berkata, “Ali berkata dalam khutbahnya,

‘Wahai sekalian manusia, demi Allah yang tiada ilah yang berhak disembah selain Dia. Aku tidaklah mengambil harta kalian sedikit maupun banyak kecuali ini.’ Kemudian beliau mengeluarkan botol kecil berisi parfum dari saku bajunya lalu beliau berkata, ‘Ad-Dihqaan menghadiahkan ini untukku.’

Diriwayatkan dari Abdullah bin Zurair al-Ghafiqi, ia berkata, “Kami datang menemui Ali pada hari ‘Iedul Adha. Lalu beliau menghidangkan khazirah36 kepada kami. Kami berkata, ‘Semoga Allah memperbaiki keadaanmu, alangkah baik bila engkau hidangkan kepada kami bebek dan angsa ini. Karena Allah telah menurunkan kebaikan yang sangat banyak.’

Ali berkata, ‘Wahai Ibnu Zurair, sesungguhnya aku mendengar Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda,

لاَ يَحِلُّ لِلْخَلِيفَةِ مِنْ مَالِ اللَّهِ إِلاَّ قَصْعَتَانِ: قَصْعَةٌ يَأْكُلُهَا هُوَ وَأَهْلُهُ، وَقَصْعَةٌ يَضَعُهَا بَيْنَ يَدَيِ النَّاسِ

”Tidak halal bagi khalifah mengambil bagian dari harta Allah (maksudnya harta baitul mal) kecuali dua piring saja. Satu piring untuk ia makan bersama keluarganya dan satu piring lagi untuk ia berikan kepada orang lain.“37

Abu Ubaid38 berkata,”Abad bin Awam telah menceritakan kepada kami dari Harun bin ‘Antarah dari ayahnya, ia berkata, ‘Aku datang menemui Ali bin Abi Thalib رضي الله عنه di al-Khurnaq, beliau mengenakan selimut beludru sambil gemetar menahan dingin. Aku berkata, ‘Wahai Amirul Mukminin, sesungguhnya Allah telah memberikan bagian untukmu dan keluargamu dari harta ini (baitul mal), mengapa anda memilih selimut tipis ini untuk dirimu?’ Ali berkata, ‘Demi Allah, sesungguhnya aku tidak akan mengambil harta kalian sedikitpun. Selimut inilah yang kubawa dari rumahku -atau beliau mengatakan, dari Madinah-.”

Ya’qub bin Sufyan39 berkata, “Abu Bakar al-Humaidi telah menyampaikannya kepada kami, ia berkata, Sufyan telah menyampaikannya kepada kami, ia berkata, Abu Hayyan telah menyampaikannya kepada kami, ia berkata, Dari Mujami’ bin Sam’an at-Taimi, ia berkata, ‘Ali keluar dari rumahnya ke pasar dengan membawa pedangnya. Beliau berkata, ‘Siapakah yang mau membeli pedangku ini? Sekiranya aku punya uang empat dirham untuk membeli sarung niscaya aku tidak akan menjualnya’.”

Imam Ahmad meriwayatkan dari Abad bin Awam dari Hilal bin Khabab dari Maula Abu ‘Ushaifir, ia berkata, “Aku melihat Ali bin Abi Thalib Keluar menemui seorang lelaki penjual kain kasar. Ali berkata kepadanya, ‘Apakah engkau menjual gamis sunbulani? Lelaki itu mengeluarkan sepotong gamis lalu Ali pun mengenakannya, ternyata panjang gamis itu sampai ke tengah betisnya. Beliau melihat ke kanan dan ke kiri lalu berkata, ‘Aku lihat ukurannya sudah cocok, berapa harganya?’

Lelaki itu berkata, ‘Empat dirham wahai Amirul Mukminin!’ Beliaupun mengeluarkan uang dari sarungnya dan menyerahkannya kepadanya kemudian beliau pergi1.”40

Muhammad bin Sa’ad41 berkata, “Al-Fadhl bin Dukkain telah menceritkan kepada kami, ia berkata, al-Hur bin Jurmur telah menceritakan kepada kami bahwa ayahnya berkata, ‘Aku melihat Ali keluar dari rumahnya dengan mengenakan dua helai kain Qithriyah42, yaitu sarung sampai ke tengah betis dan selendang yang dilipat, beliau menuntun untanya di pasar sembari menganjurkan manusia agar bertakwa kepada Allah dan berjual beli dengan cara yang baik. Beliau berkata, ‘Sempurnakanlah takaran dan timbangan’.”

Amru bin Syimr43 meriwayatkan dari Jabir al-Ju’fi dari Asy-Sya’bi, ia berkata, “Ali bin Abi Thalib رضي الله عنه menemukan baju perangnya di tangan seorang lelaki Nasrani. Ali mengadukan lelaki itu kepada Syuraih. la mendatangi Syuraih lalu berkata, ‘Hai Syuraih, kalaulah lawanku itu seorang muslim niscaya aku akan duduk bersamanya. Akan tetapi ia adalah seorang Nasrani, Rasulullah صلى الله عليه وسلم telah bersabda, ‘Jika kalian berpapasan dengan mereka di tengah jalan maka desaklah mereka ke pinggir jalan dan rendahkanlah mereka seperti Allah telah merendahkan mereka tanpa bersikap melampaui batas.’

Kisah Para Khalifah  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang