!read in dark mode
setelah hari dimana shela bertemu dia . shela semakin yakin bahwa cinta dia gak pernah bisa pergi
sakit,hancur,kecewa itu doang yang bisa nge gambarin kondisi sekarang. gak bisa. dan akan pernah bisa ngelepas jeno"shel, kamu gak mau makan?" renjun membawa makanan ke shela
"gak"tutur shela memandang serius renjun
"nanti kamu-" renjun
"gak jun enggak!" shela meninggikan kata nya
okay renjun nyerah. dia kembali ke dapur lalu balik ke sofa dan duduk di samping shela, kalo boleh di liat dari sisi renjun shela udah bener bener berantakan. ala ala abg galau, gak makan, nangis gak kenal waktu kurang tidur dll. renjun cuma khawatir , tapi dia paham shela begini kenapa.
sama sama sakit hati. cuma minta waktu buat muter sekali lagi buat renjun untuk mengerti ini semua, gak bisa rasanya biarin orang yang dia cintai pergi , egois ya egois. bilang aja renjun egois ,
"maaf . maaf kalo gak bisa bantu kondisi kamu sekarang"renjun
"ngapain minta maaf sih jun?gak akan ada yang berubah juga. aku cuma cari penyesalan doang" shela
"aku paham. aku ngerti. tapi aku juga egois, "renjun
shela memalingkan wajahnya ke renjun
"berat ya jun, di saat semua udah nyaman dengan kondisi baru. hal lama itu balik lagi, dan ngebuat kita lupa dengan kondisi sekarang. seberat apapun mencoba hati emang paling gak bisa di bohongin, aku tau aku jahat untuk bilang ini. " shela
"apa?"renjun bingung
"aku sayang sama kamu. tapi aku juga gak bisa tinggalin dia jun."shela merasa seperti pecundang seperti katanya
saat itu renjun cuma bisa diem,dia pergi sebentar keluar. padahal shela udah coba nahan,tapi gak bisa memang harus dia bilang.
selang beberapa waktu,renjun kembali dengan wajah frustrasi untuk meyakini kondisi ini. lalu ia menatap shela yang masih menatap foto jeno dan duduk kembali di depan shela
"shel"
"ya"
"kita selesai"
shela menatap renjun
"selesai kayak yang kamu pengen,i'm okay. kamu bisa pergi sama dia. thank you for loving me, aku duluan"