Prolog

26 6 0
                                    

Jika orangtua bahagia, siapa yang kena imbasnya?
Jika orangtua bersedih, siapa yang kena imbasnya?
Jika orangtua bertengkar, siapa yang kena imbasnya?

Lalu

Jika orangtua bercerai, siapa yang kena imbasnya?

Jawabannya hanya satu,
Anak.

Seperti yang dialami gadis kecil berumur 5 tahun itu. Gadis kecil berbaju putih itu terdiam melihat bonekanya yang dibakar sang mamah. Baginya boneka itu adalah teman-temannya. Gadis kecil itu terkesiap ketika ayahnya menariknya lalu mendorongnya masuk ke kamar mandi dan menguncinya.

Blep!

Gelap

Seketika gelap

Sangat gelap

Padahal sebelum ayahnya menguncinya, lampu kamar mandi menyala terang. Lalu mengapa seketika lampu itu mati?

"Ayah. . mamah . ." lirihnya takut

Gadis itu semakin takut kala suara pertengkaran orangtuanya semakin jelas terdengar. Dia menutup telinganya rapat-rapat. Entah kenapa, dadanya sakit saat orangtuanya saling berteriak dan melampiaskan amarah dengan melempar benda disekitarnya.

"Tolong . ."

Dia menunduk, memegang dadanya yang berdetak cepat

"Tolong . ."

Ia memukuli dadanya berkali kali berharap rasa sakit itu hilang

"Tolong aku hiks . . ."

Dia merasakan sesak dibagian dadanya

"Hiks . . tolong aku"

Gadis kecil itu menangis tergugu terdengar pilu

"Hiks hiks . . ."

Perlahan gadis kecil itu mengangkat wajahnya yang kini penuh dengan beberapa luka lebam dipipi dan sudut bibirnya. Darah yang terus mengalir dari pelipis ditambah air mata membasahi pipinya yang tergores silet. Tangannya terikat kebelakang dan pakaian putihnya tidak seputih sebelumnya.

Gadis itu seperti mandi darah dan air mata.

Tatapannya kosong tak bernyawa. Lalu pandangannya berfokus pada sesuatu yang berada didepannya,

Pantulan dirinya

Masih menangis, dia mengucapkan sesuatu

"Tolong . . ."


"Tolong aku"


"Tolong aku, mirain . . ."


Deg


"Tolong aku, mirain . . ."



Apa ini



"Tolong aku, mirain . . ."



Kenapa dadaku terasa sakit



"Tolong aku, mirain . . ."



Siapa dia dan kenapa mirip denganku



"Tolong aku, mirain . . ."



Hentikan



"Tolong aku, mirain . . ."



Hentikan



"Tolong aku, mirain . . ."



Hentikan



"Tolong aku, mirain . . ."



Aku bilang hentikan!



"Tolong aku, mirain . . ."



Hentikan



"Tolong aku, mirain . . ."

"HENTIKAN!!!"

Mirai terbangun dari tidurnya dengan napasnya yang memburu

Tenyata cuma mimpi

Mimpi yang terasa nyata

Cewek itu melihat jam wekernya yang menandakan pukul 02.00 malam. Dia menjambak frustasi rambutnya sambil menangis. Sebenarnya ada apa dengan dirinya. Mengapa mimpi itu lagi yang menjadi bunga tidurnya.

Dan mengapa mimpi itu terasa nyata?

Mirai memegangi dadanya dan memukulnya. Dia merasa sangat sesak sampai rasanya tidak bisa bernapas. Alih-alih ingin bangkit, saat kepalanya terangkat matanya langsung menangkap dirinya dipantulan cermin.

Tidak mungkin. Ini tidak mungkin

Seingatnya dia pakai piyama biru pemberian bundanya. Sekali lagi dia melihat dirinya dicermin. Tidak ada perubahan. Ini nyata ,jika yang dia lihat adalah dirinya.

Mirain dengan baju putih bercampur merah darah.


—  M I R A I N —

Haiii teman teman uwu ,ini cerita baru aku yang bakal nemenin minggu kalian. Gimana menurut kalian?

Ini cerita pertama aku yang pakai nama-nama lokal , untuk visual aku masih belum nentuin, bisa aja pake visual idol korea lagi ,hehe.

Tapi kalo mau saran boleh kok🥺

Aku bakal publish prolognya dulu karena akan lanjut cerita ini setelah tamatin cerita Ketos imut sama Playboy .

Ada yang suka prolognya?

Ada yang mau lanjut cerita ini?

Jangan lupa jejak , sankyu🤙

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MIRAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang