Ch.1 All About The Map

8 1 0
                                    

Haise yang baru saja menyaksikan kekasihnya menghilang dari hadapannya bangkit dan berjalan pulang kerumah dalam keadaan lemas seperti orang yang jatuh sakit.

Tap... Tap... Tap...

Haise berjalan perlahan-lahan sambil membayangkan muka Yui yang selalu tersenyum dihadapannya.

Tak disangka, setelah beberapa menit berjalan, Haise sudah sampai dirumahnya yang tidak terlalu besar.

Krek..

Haise membuka pintu rumahnya, lalu berjalan ke kamarnya dan tertidur dengan sangat pulas.

~

Keesokan harinya, cuaca saat itu sangat cerah hingga menusuk ke jendela rumah Haise dan membangunkannya.

Haise bangun dari tempat tidurnya yang berantakan lalu merapihkannya terlebih dahulu sebelum ia mandi dan bersiap-siap untuk memulai petualangannya.

Karena Haise tidak tahu apa-apa tentang The Map, ia berniat untuk bertanya kepada pengurus stage
- Sewanin - awal nanti.

Setelah ia selesai mandi dan sudah bersiap-siap, Haise bergegas keluar rumah dengan tekad yang kuat dan mata yang penuh harapan.

"Aku pasti akan menyelamatkanmu, Yui", Batin Haise.

Karena tempat pendaftarannya tidak begitu jauh dari rumahnya, hanya dalam beberapa menit berjalan ia sudah sampai di sebuah bangunan tempat seseorang mendaftar untuk menamatkan The Map.

Haise langsung masuk ke bangunan tersebut dan mendaftarkan dirinya.

"Sebelum kau memulai petualanganmu, aku akan memberimu sebuah buku panduan untuk membantu petualanganmu. Alangkah lebih baiknya jika kau baca buku itu dulu sebelum memulai petualanganmu", ujar Sang Sewanin itu sambil memberikan sebuah buku

"Terima kasih", jawab Haise sambil mengambil buku yang diberikan kepadanya

Haise yang membaca buku panduan tersebut, mulai mengetahui segala sesuatu tentang The Map.

~

The Map adalah sebuah dunia yang ia tinggali saat ini. Menurut rumor, tidak ada kehidupan di luar The Map.

The Map dipenuhi oleh energi kehidupan yang disebut Sphere. Kenapa disebut energi kehidupan?. Karena semua orang didalam The Map bernafas menggunakan Sphere.

The Map dibagi menjadi 3 bagian, yaitu Zenpen, Kohen, dan Sanbun.

Tiap bagian, dibagi menjadi 50 stage, jadi total stage yang ada di The Map adalah 150.

Kaishi - adalah sebutan bagi seseorang yang sedang menamatkan The Map.

Shiage - adalah sebutan bagi seseorang yang sudah menamatkan 1 bagian The Map yaitu Zenpen

Kaiketsu - adalah sebutan bagi seseorang yang sudah menamatkan semua bagian The Map.

Theos - sebutan bagi seorang dewa di The Map.

~

Sebagai Kaishi, Haise diberikan sebuah benda yang terlihat aneh di mata Haise karena benda itu berbentuk seperti jarum yang tebal.

"Benda apa ini? Apa nama benda ini dan apa kegunaannya?", tanya Haise kepada sang Sewanin.

"Basho bisa digunakan untuk berkomunikasi, melihat status, menaruh item, dan lain sebagainya. Untuk menggunakannya, kau bisa mengucapkan kata Basho diawal kalimat diikuti dengan arahan yang akan kamu berikan", jawab Sang Sewanin sambil menjelaskan fungsi basho kepada Haise.

"baiklah kalau begitu, akan kucoba. Basho, Status mode tampak!"

Tlung

Nama: Kiritsuju Haise
Job: -
Rank: Kaishi

"Dengan ini aku akan memulai petualanganku", ucap Haise dalam hati.

Syut

"Oke, sudah saatnya anda di teleportasikan ke stage pertama dari bagian Zenpen. Setelah di teleportasi, anda tidak bisa keluar dari stage sebelum anda menjadi Shiage. Selamat berpetualang!" ujar Sang Sewanin itu.

Ssss......

Tubuh Haise disinari oleh cahaya yang menyilaukan matanya. Saat Haise membuka matanya lagi, ia sudah berada di tengah hutan.

"Apakah benar aku sudah diteleportkan olehnya? Bahkan aku saja belum sempat menanyakan nama Sewanin itu"

Srek srek

Haise mendengar suara dari belakang tubuhnya, setelah ia lihat, ternyata ada seekor kelinci. Anehnya tidak seperti kelinci biasa, diatas kepalanya terdapat informasi seperti ini

[Rabbit Lv.1]

"Aku ingin membunuh kelinci itu, siapa tau aku bisa mendapatkan sesuatu. Tapi bagaimana caraku membunuhnya?" ucap Haise sambil memikirkan cara untuk membunuh kelinci itu.

Teringat dipikiran Haise bahwa Basho miliknya berbentuk jarum yang tebal, ia berniat untuk menggunakannya sebagai senjata.

"Basho, Mode tampak!"

Grep

"HIYAAA!!" Teriak Haise sambil memukuli kelinci itu hingga mati.

Shhh

Kelinci itu menghilang menjadi butiran cahaya dan berubah menjadi item-item seperti daging dan juga bulu kelinci.

Haise mengambil daging dan juga bulu kelinci itu lalu menyimpannya didalam tas yang ia bawa.

Kresek.. Kresek..

Setelah menyimpannya, Haise beristirahat sejenak di bawah pohon rindang sambil memikirkan caranya agar bisa masuk ke stage selanjutnya.

Bagaimana cara Haise melewati stage awai itu?

Note For You, Sewanin adalah sebutan bagi mereka yang menjadi pengurus suatu stage di The Map.

The Map

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The MapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang