suara burung berkicau terdengar dri luar jendela serta cahaya matahari yang menyorot langsung kedalam kamar ji yo.
"silau sekali"
aku langsung bergegas ke kamar mandi untuk mandi walaupun di hari minggu. Kegiatan ku di hari minggu ini adalah pergi ke toko buku sendirian.
*kringgg
"o annyeong, kenapa telpon?"
"......"
"mau ke toko buku, kamu mau ikut?"
"......"
"nee, arraseo ketemu di halte bus saja ya"
"......."
"nee, annyeong"Oke perubahan rencana ternyata teman sekolah aku mau ikut ke toko buku. Namanya kiya, dia teman sebangku ku di sekolah, orangnya pintar dan mudah bergaul. Walaupun begitu aku tidak berharap banyak tentang berteman dengannya, menjadi teman sabangku saja menurut ku itu cukup membantu ku agar tidak merasa kesepian.
Setelah selesai berdandan, aku turun meminta izin kepada papa dan mamah yg ada di bawah.
"pah..mah, aku mau ke toko buku untuk beli buku pelajaran yg disuruh bu guru""nee, ji yo pergi lah belajar yg rajin ya, papa yakin kamu bisa jadi juara kelas, kamu butuh uang untuk beli buku tidak?"
"tidak pah, aku pakai uang tabungan ku saja, makasih"
"alah, buang buang uang aja beli beli buku yg pasti gabakalan masuk ke otak kamu"
"Mamah mulai lagi" batin ku.
"yya! Biarkan anak mu berusaha dulu! Kamu hanya bisa menyalahkan nya atas kegagalanya sedangkan kamu tidak pernah membantunya!" kata papah membela aku.
"ck.." decak sebal mamah.
"udah pah, lagian bener kok aku cuma ngabisin uang untuk beli buku pelajaran yg ga masuk ke otak. Maaf ya mah.. Aku ga sepintar adik ku tapi aku yakin aku punya bakat terpendam, jadi.. Sabar ya, mengasah otak ku butuh waktu yg lama. Terima kasih, aku jalan dulu"
"yakin? Emg kamu punya bakat? heleh paling bakat kamu cuma nangis" kata mamah setelah aku balik badan dri hadapan nya.
"yya! Cukup!" kata papah.
Aku terus berjalan menghiraukan perkataan mamah barusan. Tak sadar air mata menetes melewati pipi ku.
"aish, lemah sekali si." sambil menghapus air mata ku dan sedikit menundukan kepala supaya orang lain tidak tahu bahwa aku baru saja menangis.
*bruukkk..
Aku terjatuh menabrak seseorang, lalu segera berdiri dan meminta maaf
"maaf, maafkan aku, aku tidak sengaja" sambil membungkukan badan di depan nya.
"gwenchana, kamu tidak apa apa kan? Aku yg salah tidak melihat jalan dan asik dgn ponsel ku." katanya.
Suaranya berat seperti laki laki, aku mendonggakan sedikit kepala ku untuk melihat siapa yg aku tabrak.
"a..ah kenalin nama aku jeon jungkook" katanya sambil mengulurkan tangan nya di depan ku.
"a..a.ah nee, aku choi ji yo, senang bertemu dengan mu, maaf aku buru buru mau pergi ke toko buku" kata ku sambil mengulurkan tangan sebentar lalu izin meninggalkannya.
"eoh, kamu mau ku antar?" tawar nya kepada ku.
" ah tidak perlu, lagi pula aku harus menunggu teman ku juga" tolak ku.
"ah begitu, ya sudah tidak apa apa, hati hati di jalan" sambil menepuk pundak ku pelan.
"nee"
Jungkook pov
"aneh gadis itu terlihat sedang sedih, dan sepertinya sempat menangis"
Jungkook pov end
O annyeong!!
Maaf ya gais aku keseringan update gitu skrng karna lagi quarantine jadi g ngapa ngapain jadi aku up terus deh.Percaya deh nanti pas udah masuk sekolah aku bakalan upload seminggu 1x )):
Mianhee..
Selamat membaca!
I blue you 💙
Author ngarang:v
Love you❤
KAMU SEDANG MEMBACA
everything changes after meeting you || Jjk
FanfictionCerita nya fiksi ya gais, istri halu nya jeon jungkook mari merapat.. semoga suka ya sama ceritanya, soalnya aku suka wkwk first time banget aku bikin wattpad seriusan enjoy hope you like it💜🙆♀