Part 1

13 1 1
                                    

Aku baru melihatnya sebentar. Kemudian dia pergi. Dia pergi bersama matahari yang tenggelam. Maka dunia, tolong sampaikan salam ku padanya. Semoga besok dia kembali bersamaan dengan terbitnya mentari

#Riva ananda anatasya


*******

Matahari sebentar lagi akan tenggelam. Menembus langit cakrawala yang akan membawanya pergi. Dan meninggalkan jejak serta penantian untuk orang yang selalu menanti. Langit sudah menunjukkan warna merah jingga nya. Seorang gadis tengah duduk bersantai menikmati pemandangan itu

''Huft" gadis itu menghela nafasnya sebentar. Pandangannya tetap fokus terhadap satu titik. Banyak sekali gambaran orang orang tentang kejadian sunset ini.

Pandangannya tidak sengaja teralihkann kepada dua insan ciptaan tuhan yang terlihat juga sangat menikmati pemandangan itu. Mereka berlarian dengan tertawa. Seperti tidak ada kesedihan sama sekali. Mereka melepaskan semuanya. Mereka seperti melepaskan beban yang ada didalam diri mereka.

Lelaki itu menggunakan baju kaos putih polos dengab celana selutut kemudian tidak lupa kacamata hitam serta camera yang tergantung dilehernya. Gadis itu juga sama.  Memakai baju yang sama. Bisa dibilang mereka couple

"Tawa yang renyah." riva membatin.

Riva ananda anatasya. Gadis cantik dengan rambut sebatas pinggang yang tergerai panjang menghiasi wajah cantiknya. Tubuh yang ramping dan sangat putih. Bahkan terlihat sangat elegant.

Gadis kelahiran bogor itu baru beberapa minggu menetap dijakarta. Riva harus ikut dengan keluarganya yang pindah kejakarta karena urusan pekerjaan. Dan dengan terpaksa pula, riva meninggalkan kota julukan kota hujan itu.

Melepas setiap kenangan bersama orang oranvg tercinta. Bersama sahabat sahabatnya. Bagi riva, mereka tetaplah keluarga keduanya. Riva menatap kalung bermotif bulan yang terlihat cantik dilehernya. Pemberian seseorang yang sangat berharga dalam hidupnya. Seseorang yang sekarang hanya sebatas kenangan, seseorang yang dengan tega meninggalkan nya begitu saja. Tapi riva sudah berjanji, dia tidak akan berlarut larut dalan kesedihan

"Aghhh"

Lamunan riva terhenti kala melihat dua orang yang menurutnya sepasang kekasih itu berhenti. Riva menatap seorang gadis yang tengah kesakitan. seperti menginjak sesuatu yang membuatnya merasakan kesakitan.

Lelaki yang ada disebelahnya seperti berbicara sesuatu. Riva tidak terlalu mendengarkan ucapan mereka, karena suara ombak yang begitu kuat. Tapi dapat riva lihat, jika laki laki itu seperti memberi isyarat supaya gadis yang kini tengah terluka segera naik ke punggung nya.

Gadis itu mengangguk patuh. Dan menaiki punggung lelaki itu, kemudian mereka pergi bersama matahari yang tenggelam dengan sempurna. Riva menatap punggung mereka. Hingga punggung mereka semakin menjauh.

Dering telepon di hp riva berbunyi. Dan dengan segera riva mengambil hp nya

"Hallo"

"Pulang riva, ini udah malam. Kamu kebiasaan ya. Cepat pulang. Sudah pergi tidak izin. Kamu suka sekali membuat orang tua kamu khawatir"

"Iya. Riva pulang"

Tit

Riva menutup telponnya secara sepihak

"Selamat tinggal mentari. Besok, aku akan menantimu lagi. Tapi bukan disini. Melainkan ditempat lain. Besok, terbitlah dengan sempurna. Kemudian tenggelam lah dengan sempurna pula. Dan jangan lupa. Aku membutuhkan kehangatan itu"

Bersambung😁🤠

Hallo assalamualaikum😁

Baca cerita kedua dari saya.
Jangan lupa vote🌛😍

See you
#Byyiiiibbbboooottthhh

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 06, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ELRAVAATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang