Cla POV
Sabtu siang aku sudah sampai di bandara Juanda. kunyalakan ponsel ku yg saat didalam pesawat kumatikan. aku berjalan menuju pengambilan bagasi sambil mengutak atik ponsel ku.
sedikit cerita drama yg terjadi saat aku ijin ke keluarga ku kalo aku akan di mutasi ke Surabaya.
awalnya keluarga ku tidak setuju dan memintaku untuk resign aja dari kantor yg skarang kalo memang harus mutasi ke Surabaya. aku tau keluargu pasti khawatir akan keadaan ku nanti saat di Surabaya.
tapi aku meyakinkan mereka kalo aku akan baik-baik saja dan akan menghubungi keluarga ku kalo ada apa-apa saat di Surabaya. oh! aku juga bilang, soalnya jenjang karir yg akan aku dapat kan untuk posisi ku di Surabaya.
dan dengan ending yg membuat mereka tenang, aku bilang ke keluarga ku kalau-kalau suatu saat nanti aku mau pindah lagi ke Jakarta, kantor pusat akan menerima ku dengan tangan terbuka.
akhir nya keluargaku menyetujui. mereka membantuku mengemas barang-barang yg akan ku bawa ke Surabaya dan hari ini mereka semua mengantar ku ke bandara.
seperti perpisahan pada umum nya. aku pamit pada keluarga ku yg diiringi dengan isak tangis mama dan kedua kakak perempuan ku. mereka memeluk ku erat saat aku akan masuk ke counter check in. setelahnya.. seperti yg kalian pikirkan.
bagasi ku keluar, koper besar ku sudah muncul jadi ujung karet ban dan siap untuk ku ambil. setelah ku ambil dengan susah payah dan dibantu oleh seorang penumpang lelaki, aku menghubungi seseorang yg sudah ditugaskan oleh bu Bella untuk menjemputku saat aku sampai di Surabaya.
aku melirik ke sekitar mencari-cari, sambil berjalan ke arah luar. ku rasakan seseorang menepuk pudak ku. "Mba Clarine ya? saya Reza mba, yg ditugaskan untuk jemput mba disini." tanya nya memastikan. saat aku mengangguk, Reza langsung membantuku membawa koper besar itu kedalam bagasi mobil.
perjalan yg kami tempuh tidak terlalu lama. kurang lebih 40 menit kami sudah sampai di suatu gedung bertingkat yg aku tau pasti itu apartment. dari depan, apartment ini terlihat sangat mewah.
sesampai nya di lobby, Reza menurunkan koper ku dan membantunya mendorong hingga ke depan resepsionis. setelah nya Reza memberi ku amplop berisikan key card. di depan amplop itu ada tulisan room 3001.
Reza berbincang dengan si resepsionis untuk mengantarku ke kamar apartment yg akan aku gunakan. setelah itu Reza pamit pulang dan meminta ku jika butuh sesuatu bisa menghubungi dia. si resepsionis langsung mengantarku, dia memimbing ku menuju lift yg saat itu sedang berhenti di lobby.
si resepsionis menekan angka 30. aku sudah memikirkan apa saja yg akan aku lalukan saat sampai di kamar apartmentku nanti. yg di dalam bayangan ku, apartment kecil tipe studio dengan kasur kecil, dapur kecil, ruang tamu yg kecil juga. aku suka dengan apartment kecil, jadi aku tidak perlu repot-repot membersihkan.
bunyi denting bel berbunyi tanda kami sudah diantar ke lantai tujuan. begitu kami keluar, aku hanya menemukan 2 pintu apartment. loh!
"ibu, ini ruangan nya. selamat beristirahat ya bu." ujar si resepsionis.
"sebentar mba. kok pintu nya cuma 2 aja?? serem banget 1 lantai cuma 2 penghuni??" tanya ku bingung.
"iya bu, ini penthouses. makanya 1 lantai hanya ada 2 kamar aja." oke aku bingung. kenapa aku malah tinggal di penthouse?? aku pikir aku akan tinggal di tempat yg sederhana. ini sungguh di luar ekspetasiku.
si resepsionis pamit untuk kembali turun. aku yg masih bingung mengeluarkan ponsel dan menelfon bu Bella. aku takut salah masuk apartment.
"siang bu. bu saya mau tanya saya tinggal dimana selama di sini?? kayak nya yg jemput saya tadi salah antar saya ke apartment deh." tanya ku.
"halo neng, udah sampe? kata bapak sih kamu tinggal di apartment adik nya. di daerah Airlangga ya kalo nggak salah denger. saya juga nggak tau sih itu dimana. kenapa emang?"
"bu, kayak nya emang saya salah dianter deh bu. ini penthouse bu. kamar paling besar dan paling atas bu. nggak mungkin kan bapak kasih pinjem saya penthouse."
"kamu nggak salah neng, memang itu kamar nya. saya baru inget! kemaren bapak sempet bilang sih, cuma saya lupa! udah kamu masuk aja. istirahat dulu. kalo ada perlu apa-apa minta tolong Reza aja untuk anter kamu. sudah dulu yaa neng. selamat istirahat." sebelum menjawab, sambungan sudah terputus karena seperti nya bu Bella dipanggil seseorang.
ku arahkan key card ke pintu dan langsung terbuka. aku masuk sambil mendorong koper besar ku. ku tinggal kan koperku di ruang tamu dan mulai menjelajahi penthouse ini.
ini besar banget. dan aku tinggal sendirian disini??