Hyunggu berjalan dengan kaki yang diseret, suara gesekan kakinya dan juga trotoar menjadi penambah bising di kota yang memang sudah ramai dengan suara.
Tubuh yang lesu dan juga tatapan mata yang kosong menambah kesan tidak hidup dalam diri Hyunggu.
Ia membawa sebuah kertas di tangannya, ia memiliki tujuan untuk kertas itu. Yaitu rumah kekasihnya, Adachi Yuto.
Hyunggu terus berjalan dan beberapa kali ia di tegur oleh pejalan kaki karena keadaanya yang sangat buruk, tapi Hyunggu terus mengatakan pada orang kalau ia baik-baik saja.
Sumpah, wajah Hyunggu sangat pucat, tubuhnya lemas, pandangannya kosong, suaranya datar. Ia benar-benar terlihat seperti mayat hidup.
Dan semuanya disebabkan oleh pria yang kini menjadi kekasihnya.
Begitu Hyunggu sampai di depan pintu rumah kekasihnya, ia segera memasang sebuah senyum yang manis di bibir pucatnya.
"Yuto-ya"
Hyunggu mengetuk pintunya sambil menahan air mata yang ingin menetes. Sumpah ia merasa sangat hancur.
Seperti sebuah Mannequin kayu usang yang sudah retak di berbagai sudutnya. Seperti itulah gambaran kondisi seorang Kang Hyunggu untuk saat ini.
"Masuklah, tak ada yang melarangmu untuk itu"
Hyunggu membuka pintu rumah Yuto, dan sedetik kemudian tubuhnya langsung dihempaskan ke lantai oleh Yuto.
"Yuto-ya aku--
Bugh!
Sebuah tongkat menghantam tubuh Hyunggu. Dadanya terasa sesak, pandangannya kabur, air mata memaksa ingin menetes tapi Hyunggu menahannya.
Ia adalah anak yang kuat.
"Pria bajingan itu sama sekali tak memiliki hak untuk merendahkanku!!"
Yuto kembali melayangkan sebuah pukulan ke tubuh Hyunggu dengan tongkat kayu yang sedang ia pegang.
"Sialan!"
Yuto terus mengeluarkan kata kasar ke arah Hyunggu sambil memukul tubuh pria kecil itu.
Hyunggu pasrah, ia hanya perlu menunggu waktu hingga Yuto berhasil meredam emosinya.
Nafas Yuto memburu, ia menatap ke arah Hyunggu lalu membuang tongkat kayu di tangannya.
Ia merogoh tas miliknya lalu mengambil sesuatu dari dalamnya, ia menyembunyikan barang yang sudah ia ambil dari tasnya di belakang punggungnya.
Ia berjalan ke arah Hyunggu dengan senyum miring di wajahnya.
Hyunggu gemetaran ketika Yuto semakin mendekat ke arahnya.
Dari balik kegelapan, Yuto mengangkat sesuatu di tangannya, Hyunggu tidak buta, ia tau betul benda apa itu.
Itu adalah Stun gun.
Yuto mengarahkan Stun gun ke lengan Hyunggu, pria kecil itu gemetaran.
Yuto tersenyum, kemudian ia menekan sebuah tombol di alat itu hingga membuat Hyunggu terkejut akibat sengatan listrik dari barang itu.
"Aaakh!!"
Pekik Hyunggu, Yuto tertawa melihat Hyunggu yang perlahan-lahan menutup matanya. Ia pingsan.
Yuto merasa puas, ia tak pernah merasa sebahagia ini sebelumnya.
Sumpah, ia hanya menganggap Hyunggu sebagai mainannya tak lebih, tapi pria itu malah dengan sangat bodoh menganggap Yuto tulus menjadi kekasihnya.
"Mannequin yang sangat bagus"
Yuto melirik amplop yang dibawa oleh Hyunggu, itu pasti surat dari rumah sakit lagi.
Pria kecil itu selalu membawa surat dari rumah sakit karena tubuhnya yang sangat lemah akibat Yuto selalu melampiaskan emosi padanya.
Tapi Yuto menghiraukannya, ia segera mengambil amplol di tangan Hyunggu dan segera membakarnya, masa bodoh dengan kondisi Hyunggu.
Ia hanya memikirkan kebahagiaan dirinya sendiri.
─ ❨ 🎐 ❩ © ᴍɪʟᴋʏᴡᴀʏ-ᴄᴏᴍ
Hi guys! I'm back!
Kali ini bawa YuKi, tapi ceritanya nggak soft gpp kan ya :')
Soalnya mau buat warna baru buat couple ini, biasanya baca di wp pasti selalu soft :(
Jadi gpp kan kalo cyy buat YuKi dengan warna yg berbeda?Ok! See ya next chap
Love u all 💙Dan tolong kasih masukan buat cerita ini ya :( karena cyy butuh banget masukan dari kalian semua :3
KAMU SEDANG MEMBACA
MANNEQUIN : YUKI [✔]
FanfictionIni cerita tentang Yuto dan boneka mainannya. awalnya ia hanya menggunakan pria manis itu sebagai mainan, tapi entah kenapa, ia malah benar-benar mencintainya saat ini. 📍 [ c o m p l e t e ] © Milkyway-com