Yuto membuka pintu rumahnya, tangannya menenteng dua buah plastik belanjaan yang penuh. Matanya melirik ke arah Hyunggu.
Dengan sigap Yuto segera meletakkan semua hal yang ada di tangannya, ia berlari menuju pria kecil yang kini berusaha membunuh dirinya sendiri.
Tap!
Tangan Yuto menghentikan pergerakan Hyunggu, nafasnya naik turun tak beraturan akibat panik.
Matanya menatap tajam ke arah Hyunggu dan kemudian ia melempar pisaunya kesembarang tempat.
"Apa kau gila? Kau mau mati? Katakan padaku kalau kau mau mati, jadi kau tidak usah repot-repot untuk membunuh dirimu sendiri!"
Bentak Yuto pada Hyunggu, astaga ia geram sekali pada tingkah Hyunggu yang bisa dibilang sangat gila.
"A-aku mau menyerah Yuto-ya, tubuhku.. Semuanya terasa sakit.."
Hyunggu terjatuh, tubuhnya lemah, Yuto segera menopang tubuh Hyunggu dan membawa pria kecil itu ke kamarnya.
Yuto termenung ia ingin sekali mengatakan kalau ia takut kehilangan Hyunggu, tapi gengsinya terlalu tinggi.
"Aku tak mau mencari Mannequin lain, jadi kau jangan mati dulu"
Hyunggu mengangguk lemah, tubuhnya mulai merasa nyeri lagi di setiap bagiannya.
Yuto merasa iba. Sumpah, ia tak pernah tau bagaimana rasanya mempunyai luka sebanyak itu di tubuh.
Ditambah lagi Hyunggu tidak memiliki jadwal makan yang rutin. Pasti ia merasa sangat menderita.
Dan Yuto sadar siapa yang sudah membuat Hyunggu sampai jadi se menderita itu. Ya, itu adalah dirinya.
Hyunggu menutup matanya, tubuhnya meringkuk, bukan karena kedinginan, tapi ia takut kalau Yuto akan membangunkannya nanti.
Yuto menoleh, hatinya tersayat, sumpah. Selama ini ia hanya menjadikan Hyunggu sebuah mannequin, dan ia adalah manusia tak berperasaan yang merusaknya.
Entah benar atau tidak. Tapi.. Yuto merasa ada cinta perlahan tumbuh dihatinya.
"Tidak mungkin kan kalau jatuh cinta padanya?"
Yuto menampar dirinya sendiri, memastikan kalau semua ini bukanlah mimpi. Akibat Hyunggu, Kini Yuto merasa gelisah.
Dan pria jepang itu harus melampiaskannya pada seseorang, meski tak tega, tapi yuto tau ia akan menjatuhkan pilihannya pada Hyunggu.
"Hei! Bangunlah pemalas!"
Hyunggu segera terbangun dalam hitungan detik, firasatnya mulai buruk lagi. Dari jauh ia bisa melihat Yuto membawa sebuah Cutter dan juga Stun Gun.
"Aku harap kau benar-benar bisa membuatku jatuh cinta padamu"
Yuto mendekat ke arah Hyunggu, mengusap pipi pria kecil dihadapannya yang gemetar akibat ketakutan.
Tangannya mengayunkan Cutter hingga menyayat pipi mulus Hyunggu yang tirus, kemudian ia juga membuat beberapa sayatan di leher, lengan, hingga kaki.
Darah Hyunggu mengotori lantai meski tidak terlalu banyak. Hyunggu menunduk menahan rasa sakit yang timbul akibat sayatan di tubuhnya.
Lagi-lagi ia menahan air mata agar tidak menetes.
Yuto memasang Smirknya lalu mengarahkan Stun gun ke tubuh Hyunggu, tangannya segera menekan tombol di alat itu Hingga menghasilkan sengatan listrik yang berhasil membuat Hyunggu lemas.
Yuto pergi, meninggalkan pria kecil itu berdua dengan rasa sakit yang dialaminya.
Dalam hati, Yuto bersorak gembira, sebuah kebahagiaan muncul perlahan-lahan dihatinya. Dan, itulah hal yang ia namakan Jatuh cinta.
─ ❨ 🎐 ❩ © ᴍɪʟᴋʏᴡᴀʏ-ᴄᴏᴍ
Hi guys! Masa kemaren saya di demo gara-gara endingnya gantung kek perasaan :(
Hope u enjoySee ya next chap!
Love u all guys 💙
KAMU SEDANG MEMBACA
MANNEQUIN : YUKI [✔]
FanfictionIni cerita tentang Yuto dan boneka mainannya. awalnya ia hanya menggunakan pria manis itu sebagai mainan, tapi entah kenapa, ia malah benar-benar mencintainya saat ini. 📍 [ c o m p l e t e ] © Milkyway-com