Bertemu

16 3 5
                                    

-MAKASIH LOH VOTE NYA! (KODE NIH! MASA GAPEKA:()-

🌼💜🌼

Pagi ini Elvan bangun kesiangan alhasil ia terlambat kesekolah, itu sudah tak asing lagi bagi nya tapi hari ini adalah hari sialnya karena ia tak sengaja ingin menabrak mobil seseorang karena mengebut dijalan.

Dengan marah ia membuka pintu mobilnya kemudian menutupnya kasar, ia tak akan memaafkan orang yang membuatnya malah lebih terlambat kesekolah, dengan tak sabar Elvan menggedor gedor kaca mobil itu.

"Wow! Sabar dong!" Ucap gadis itu setelah membuka pintu mobilnya, Elvan menatap tajam orang yang berada dihadapannya, "lo mau mati?!" Bentak Elvan marah.

"Gue? Hellow orang mana sih yang mau mati? Gue masih mau hidup kali!" Jawab Allisya seadanya dengan telunjuk yang diarahkan kepada wajahnya sendiri.

Elvan merasa geram sendiri saat gadis itu dengan santainya menjawab dengan sombong, ya padahal nggak sih tapi Elvan saja yang seolah olah tersindir karena mengebut dijalan, "lo nggak tau siapa gue?" Tanya Elvan setenang mungkin.

"Hm, tunggu tunggu! Gue kayak kenal lo!" Allisya mengetuk etuk pipinya dengan jari telunjuk seraya berfikir, Elvan tersenyum miring melihat gadis didepannya berfikir.

"Lo pasti pengemis yang ada dijalan kan? Wah iya! Gue tau lo pasti pengemis itukan?! Yang suka minta minta ke gue?!" Tanya Allisya tersenyum merekah.

Elvan mengepalkan tangannya, ia fikir gadis itu akan menjawab dengan benar namun dugaannya salah, gadis ini sangat menjengkelkan, "LO-!" Bentakan Elvan tertahan karena gadis itu dengan santainya menyela ucapan Elvan.

"Sorry! Gue nggak ada waktu, Semoga bertemu lagi, Bye!" Ucapan Allisya diakhiri kekehan melihat wajah Elvan sudah memerah karenanya.

Mata Elvan semakin menajam melihat mobil Allisya menghilang dari pandangannya, dalam hati Elvan menjawab ucapan Allisya, "semoga kita nggak bertemu lagi," batinnya.

🌼💜🌼

Allisya memukul stirnya melihat gerbang sekolah sudah tertutup, membuat ia menghela nafasnya berkali kali.

Allisya keluar dari mobilnya berjalan menuju pos satpam, "pak! Bukain dong! Saya murid baru," ucap Allisya dihadapan satpam yang kebetulan ingin keluar.

"Wah! Gak bisa neng! Ini udah jadi pelanggaran," jawab satpam itu dengan senyumnya, Allisya mengerucutkan bibirnya mendengar jawaban sang satpam.

"Pak saya itu murid baru disini! Jadi tadi saya muter muter dulu cari sekolahnya, percaya dong pak!" Mohon Allisya mengatup kedua telapak tangannya dengan tampang memelas.

"Kenapa nggak diater aja neng kalo baru masuk sekolah baru,"

Sial. Satpam ini sangat pintar pikir Allisya, ia menyengir lebar kemudian menjawab, "tadi ayah saya pergi gunung pak terus mamah saya lagi bantuin kucing lahiran kalo Abang saya tadi mau lahiran pak jadi nggak sempet nganter hehe!" Jawab Allisya menggaruk kepala belakangnya.

"Loh? Kok kegunung? Kan ini lagi musim hujan neng! Terus Abang neng lahiran ya?" Satpam itu terlihat kebingungan.

Mati lah kau Allisya! Ini satpam atau guru sih pintar sekali, lagi lagi Allisya berfikir tentang si satpam, "anu pak, tadi kan ayah saya mau nganter terus katanya ada semut lahiran di gunung, jadi dengan berat hati ayah saya pergi kesitu buat nolongin! Kan ayah saya berhati malaikat pak kayak anaknya, kalo Abang iya pak lagi lahiran hehe! Kan kandungannya udah 12 bulan pak!"

Cinta terlarang (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang