5

5 2 2
                                    

  Mereka sih bingung mau ngelakuin apa setelah kabar dari Edin, Konflik seperti ini biasanya bukan akhir dari perjuangan mereka, tapi jika mereka terus berusaha atau melakukan sesuatu atau apalah, akhir perjuangan gak akan seperti ini.

Caca coba buat hubungin Kak Zidan,
"Halo kak, ini gimana yah, Edin slahsatu dari kita gak bisa latihan ful gituh bareng kita, Jadi gimana nih" Ucap Caca dalam telpon,
"Kok nanya ke Kk sih, harusnya kalian tahu sesama tim harus saling membantu, atau apalah gituh biar dia bisa latihan kayak biasa, Ini sebener ya kalian serius gak sih" Ucap Zidan dalam telpon,
"iya kk nanti kita coba lakuin apaaja" ucap Caca,
Zidan mematikan telpon.

Keesokan..

Disiang hari sepulang sekolah mereka mengunjungi rumah Edin, stelah Edin terburu buru pada saat pulang sekolah,
"Edin... kita gk bisa gini trus" Ucap Rifan,
"Ya trus mau gimana lagi, Gw juga udah coba ngomong sama ayah gw, tapi... yah gini" Kegelisahan Edin,
"Ya kita sih harapanya lu bisa latihan kayak dulu lagi" Ucap Ocha,
"Ya tapikan gw gak bisa ngelawan ayah gw" Ucap Edin,
"Ya.. udah kita pulang dulu, udah sore" Ucap Caca,
"Iya, nanti aku coba ngeyakinin ayah aku lagi" Ucap Edin.

2Hari kemudian, di pagi yang cerah dan aestetic, semua murid atau siswa berkumpul di lapangan untuk melaksanakan upacara bendera,
"Eh udah da solusi belom sih" Ucap Rifan pada saat berbaris upacara bendera,
"Belom nih" ucap Edin,
tak sengaja guru yang sedang menjaga keamanan dan kesejahteraan rakyat siswa sosial atau apalh itu, tak sengaja melihat edin dan Rifan yang seang berbicara atau ngobrol, gmna nakah reaksi guru tersebut


TBC

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 12, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DANCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang