21.

7 1 0
                                    

Tidak seperti biasa, zakwan terusik dengan notif dari ponselnya saat ia akan terlelap. Padahal matanya sudah sangat mengantuk dan ia ingin segera tertidur setelah seharian berkutat dengan tugas-tugasnya. Ya, ia sedang kerasukan jin yang sangat rajin sampai ia mau menyentuh bahkan menyelesaikan tugas dari guru-gurunya.

From : Duri Bunga

aku mau ketemu besok,bisa?

Kerutan alis menandakan keheranan seorang Zakhwan, setelah berhari-hari mengabaikannya mengapa tiba-tiba gadis ini menghubungi bahkan mengajaknya bertemu besok. Bohong jika ia tidak senang mendapat pesan dari gadis ini, namun bukan Zakhwan jika tidak meninggikan ego diatas rata-rata. Demi apapun ia ingin segera membalas pesan Nirvana, namun ia urungkan niatnya untuk ia balas besok saja. Toh mode chat nya ia nonaktifkan tanda sudah terbacanya.

" Ok Zack, mari tidur dengan nyenyak." Serunya sebelum akhirnya ia terlelap.

**

Senyuma  tak henti terpatri dalam wajah siswa tampan yang menyelusuri lorong sekolah dengan pakaian yang hari ini terlihat rapi dan tas sekolah yang ia selempangkan pada satu sisi pundaknya saja. Terlihat langka memang, namun rasanya ia ingin hari ini benar-benar berarti dan lagi ia sudah cukup lelah untuk mendapat omelan mama, anak osis dan guru BK.

Dan sampailah ia sekarang di lapangan basket, tempat dimana ia menyatakan perasaanya pada Nirvana sekaligus di tempat ini juga ia akan mendapatkan jawabannya. Ia sudah siap dengan apapun jawaban gadis itu. 

" Udah lama nunggu ya?" sapanya untuk mendapat atensi gadis yang berdiri membelakanginya ini

Senyum itu. Ya, senyum seorang Nirvana  Widuri yang tak pernah ia dapatkan. 

" Engga kok, nyantai aja" balasnya

Dengan gerakan tangan mempersilahkan dari Zack agar mereka duduk di bangku yang berada di sisi Nirvana. Hening sesaat sampai akhirnya sang gadis yang bersuara terlebih dahulu.

" Aku mau kasih jawaban Zack" ungkapnya tanpa ragu

Zack menelengkan kepalanya pada sang gadis dengan senyum untuk memastikan bahwa ia siap mendengar apapun jawaban gadis ini.

" Aku menolak ajakan kamu untuk pacaran" tegasnya sembari menatap mata sang pria mencari reaksi apa yang akan diterimanya

Terdapat sedikit raut kecewa pada sang pria, jujur ia kecewa. Namun ia sudah memperkirakan semua ini. Bahwa ia akan ditolak, bahkan semalam ia sempat terbagun dari tidurnya sekedar untuk mencari tahu arti dari ekspresi pertama yang diberikan seseorang saat akan membahas hal yang serius, dan Ya! ia mendapatkan jawabanya.

Sedikit menarik nafas yang cukup berlebihan untuk hembusan yang keras, namun setelahnya ia tersenyum.

" Iya" jawabnya masih dengan senyum

" iya?" Nirvana benar-benar heran akan ini, lalu untuk apa dia mau menunggu jika sudah tau jawabanya, dan untuk apa diungkapkan jika tau akhirnya.

" Iya, aku tahu kamu akan jawab gitu. Tapi meskipun aku tau jawaban dan akhirnya akan kayak gini. Kamu tetep ngga berhak larang aku buat suka dan sayang sama kamu." ulasnya sebelum Nirvana semakin berpikiran jauh tentangnya.

" Buat apa? Jangan sia-siain diri kamu buat hal gak guna Zack"

" Aku tau Van, aku tau kalau aku ngga akan lakuin hal yang cuma ngerugiin aku aja. Mencintaimu sebagai seorang pria normal adalah keuntungan buat aku. Lihat aku sekarang? Aku udah jarang dihukum, jarang juga dipanggil keruang BP, bahkan udah jarang banget dimarahin mama. Aku ngrasa kehadiran kamu bawa manfaat buat aku, aku berubah atas kemauan aku sendiri dan kamu juga ngga pernah minta aku buat berubah..." jedanya sesaat

" Aku ngga mau takabur Van, tapi biarin rasa ini jadi hak aku. Soal nanti kayak gimana? Kita sama-sama ngga tahu. Aku juga ngga akan memaksa kamu buat hal apapun, karena yang tahu keadaan hati kamu ya  kamu sendiri." tungkasnya dengan senyum manis dan mata yang semakin  menyipit itu.

Jujur Nirvana sangat tercengang dengan jawaban Zakhwan, bukankah seharusnya laki-laki ini yang tercengang akan jawabanya, mengapa ini justru terbalik. Wahai semesta, ada apa ini? Ia benar-benar keliru menilai begajul didepannya ini, semuanya jauh dari perkiran karena kenyataanya Zack serius dengan ungkapannya dulu itu.

" Kamu beneran suka sama aku? sedalam itu?" gadis ini masih tak terima dengan apa yang ia alami saat ini, logikanya masih berputar dan mencoba mencari keseriusan dari mata sang pria. Nihil, ia tak menemukan kebohongan disana. Justru ia merasakan tangan dingin menggenggam tanganya dan diarahkan pada dada sang pria, detakan yang luar biasa itulah yang pertama ia rasakan.

"Astagaa Van, ya boong lah. Bohong sampe aku degdegan parah kayak gini buat sekedar ngungkapin yang tadi, bahkan masih kerasa sampe sekarang. Emang separah apa si kelakuan dia ke kamu, sampe buat kamu sesulit ini buat percaya sama orang?" 

Bukannya marah Nirvana justru tertawa sambil megusap matanya yang sedikit mengeluarkan air mata itu. 

" Iya iya aku percaya kok Zack, cuma kamu kok ngga marah? Biasanya cowok kalo ditolak bakalan marah tu" 

" You know I'll never be the same as them, dan lagi perasaanku juga beda. Lagipun kamu cuma nolak ajakan aku buat pacaran, gatau nanti kalo udah sama-sama sukses, siapa tahu kamu maunya kalo aku ajak nikah ?."

Lagi lagi tawa Nirvana sebagai jawaban, yang membuat Zack gemas sendiri. Karena sepertinya gadis ini masi belum menangkap keseriusannya.

" Aku serius loh Van" Tegasnya sambil mengeratkan genggaman pada sang gadis dan membuatnya berhenti tertawa.

" OK ! kalau kamu serius, buktiin" tantangnya

" Ok, akan aku buktiin. Lihat aja nanti 7 tahun lagi, awas aja kalo sampe kamu nikah duluan." 

" Ya gatau kalo kamu kelamaan, ya aku nikah duluan lah" Nirvana tak serius dengan ucapannya, karena sebenarnya ia juga memiliki rasa yang sama dengan pria diahadapanya ini dan Zack tau akan itu. Hanya saja memang gadis ini belum yakin akan perasaanya.

" Ih ngebet ya mbaknya, atau mau abang nikahin sekarang aja biar aman kalo pas ditinggal raih cita-cita nanti" goda Zack dengan tawa gelinya

" Alah-alah bang, uang bensin aja masi minta ortu. Pake segala ngajak nikah "

Astaga ternayata sehumoris ini gadis yang ia sukai, lantas mengapa tidak sedari awal saja sesantai ini, pasti akan menyenangkan bukan.

" Aku janji buat ngebuktiin itu sama kamu Van" ulasnya lagi untuk terakhir kalinya 

" Iya Zack, aku akan tunggu sesusai janji kamu. Sehat-sehat ya"

Kata terakhir itulah yang paling berkesan baginya,"sehat sehat ya"  singkat dan sederhana namun berkesan manis tiap kali diucapkan gadis ini. Sesederhana itu untuk mengungkapkan rasa yang ada, dengan sedikit menekan ego dan belajar untuk memahami diri sendiri akan memudahkan semuanya. Karena hubungan yang indah tidak hanya tentang kontak fisik dan bualan manis saja tetapi tentang bagaimana kita mau memahami kondisi pasangan untuk membawa dampak yang lebih baik.


ENNNNNNDDDDDDDDIIIIIINNNNGG

Akhirnya setelah hiatus sekian lama, membuat cerita menggantung begitu saja. Terimakasih buat kawan-kawan yang bersedia mampir dan membaca cerita recehku ini. looopee sekebon pokonya buat kalian semua.

semoga ngga bosen sama author yang ambigu ini, sampai ketemu di cerita lainnya, TATAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA

I promise youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang