Tara sampai dilapangan dengan napas terengah, menatap sekeliling kemudian mengendik, duduk di tanah lapangan sambil memakan sisa beberapa potong roti yang ia beli diluar sebelum tiba di sekolah ini,
Gadis itu menghela napas berat, masih kesal pada cowok yang barusan marah marah gak jelas, emang dia itu siapa?,
Tett tettt
Tara memasukkan kembali rotinya, suasana hatinya bertambah buruk, baru saja makan dua suapan, sudah bel saja, padahal kan perutnya masih lapar, akibat berdebat dengan cowok mengesalkan sedunia, energinya mendadak terkuras,
Anak anak dari segala arah berlarian, duduk berkumpul dillingkup lapangan, tara hanya membetulkan posisi, tidak perlu bergeser tempat karna kebetulan ia berada di barisan paling belakang,
Ia meraba ke dalam tas, mengambil air botol yang hanya tersisa satu tegukan, membuka tutupnya dan-
"Uhuk uhuk uhuk " tara tersedak air minumnya. Matanya melotot saat tidak sengaja melihat beberapa orang yang berdiri didepan, tara mengenali dua orang diantara mereka, sangat terkejut saat sadar mereka semua adalah kakak kakak Osis yang sudah pasti akan mengatur adik adiknya.
Satu hal yang tara sesali; kenapa ia tidak sadar dari awal, padalah dua cowok yang berhadapan dengan nya beberapa menit lalu, jelas jelas salah satu dari mereka memakai Almamater yang menandakan status mereka disini,
Ah, jelas tara tidak sadar, karna memang dia lebih sibuk bertengkar dengan yang satunya, cowok yang hanya memakai seragam biasa,
Tara berpikir sejenak, mungkin sesuatu yang ada di selempengkan dipundaknya, itu almamaternya yang tara pikir cuma jaket kulit biasa.
Ia mengangguk angguk, pantas saja dia diurus sampai begitu,
tara mendadak ngeri, perasaannya tiba tiba tidak enak, ia mendesis saat menyadari ditatap sangat dalam oleh orang didepan,
Lindungi tara dari serangan manusia manusia terkutuk yaallah
*****
Waktu istirahat sudah usai, para peserta Mos kembali ke lapangan untuk melanjutkan kegiatan selanjutnya,Sang ketua Osis menyuruh semua adik adik kelas nya untuk duduk dengan rapi, berdiri dengan tenang, ia mengedarkan pandangan, memberi atensi lebih pada anak yang duduk diujung kiri paling belakang,
Raka yang berdiri disampingnya menoleh, mengikuti arah pandang marvel, ia menggigit pipi dalam nya, ntah hukuman apa yang akan diberikan pada cewek yang berurusan dengan mereka tadi,
"Selanjutnya, salah satu diantara kita bakal bacain semua hal yang berkaitan dengan sekolah disini" ucapnya to the point. "Contoh nya kayak apa aja kegiatan ekskul yang ada, atau hal yang gaboleh dilakuin selama kalian ada di lingkup sekolah, misalnya- " Marvel kembali menatap ke ujung. merasa di perhatikan, tara menunduk, sembunyi dibalik punggung seseorang, walau tetap keliatan. "Tel.lat. "
Cewek berambut coklat sebahu itu meneguk salivanya, yang barusan itu, bukan lagi sindiran,
Dasar cowok tidak berperasaan
Marvel balik menoleh raka, mengulurkan tangan lalu ber dehem sekali, langsung paham, raka bernapas berat, mengambil alih microfon dari tangan marvel, lalu melanjutkan penyampaian,
"Tugas kalian adalah, catet pokok pokok penting dari apa yang akan dibacakan, jangan sampe ada yang gak catet ataupun nyontek, karna kalau yang kalian tulis ketahuan ada yang sama, gue pastiin kalian gak bakal dapet nilai sama sekali" ujarnya. Ia menjauhkan mic dari mulut, kembali menoleh marvel. "ada lagi? " marvel hanya mengendik. Raka cemberut, marvel selalu saja seperti itu, meskipun dia ketuanya, tetap saja dirinya yang disuruh bicara kalo pas kalimatnya panjang.

KAMU SEDANG MEMBACA
MARVEL (school love story)
Random"Perkenalan yang pelik, sampai hanya ingin mempertahan kan janji kita saja, aku merasa sulit". nikmati membaca:) tinggalkan jejak, follow, vote, dan comment,- Salam; Alifia:))