Raka Alvian, wakil yang diberi tugas oleh sang ketua untuk meng absen peserta Mos, baru saja selesai,
Cowok ganteng yang akrab dipanggil Raka itu masih berdiri di tempat saat seluruh adik adik nya di persilahkan ber istirahat, iris abu itu terus menatap kertas yang tertulis daftar jumlah murid murid baru yang masuk ke Sma tempat ia belajar,
berpikir sejenak, ia memutuskan untuk menemui sang sahabat.
"Oi vel" raka memanggil saat menemui marvel di teras depan kelas nya. yang di panggil menoleh, sedetik sebelum kembali menatap ke depan, raka mendesis, entah apa yang sedang temannya fikirkan.
"Kenapa?" Raka ikut duduk, menepuk pundak sang sahabat yang terlihat lesu. "Inget dia lagi ya?" marvel menoleh lagi, menatap beberapa detik sang teman, mengendik, lalu menunduk dalam.
Raka kembali mengelusi punggung marvel, memberi dukungan seolah paham yang dirasakan. "Udah udah, yang cool dong, masa ntar depan ade ade kita muka lo kusut gini kek baju " ujar raka. marvel tersenyum samar, meski tak pernah mengatakan langsung karna sifatnya yang irit ngomong, ia tak pernah menyesali menerima raka masuk ke lingkup hidupnya.
"Lo... ngapain? " marvel mengalihkan pembicaraan.
"Oh iya! " raka mem beo saat menyadari sesuatu. "gue sampe lupa, ini " ia menyerahkan lembaran kertas nya pada marvel. cowok disamping nya mengernyit, mengangkat sebelah alis seolah berucap apa? , ekor matanya menatap lembaran yang kini berada di tangannya.
"Itu daftar jumlah siswa yang udah gue absen tadi" raka diam sejenak. "herannya malah beda sama daftar yang udah ada" marvel menoleh, menunggu laporan berikutnya.
"Semua yang hadir, ada 111, nah, harusnya 112 Vel"
"So? "
"Jadi, kemungkinan ada satu orang lagi yang belum dateng, entah bolos, sakit, ada halangan, atau- "
Bugh! Aduhhh, pingang gue!
"Te,lat. " raka mengimbuhkan dengan nada suara pelan saat tiba tiba mereka mendengar suara pekikan seorang perempuan.
Marvel beranjak, melangkah ke arah gerbang tanpa mengajak orang disampingnya,
Raka bergidik, firasat nya mendadak tidak nyaman, segera ia berlari mengejar marvel.
****
Gadis mengenakan seragam sekolah tak berhenti mendumel, menatap cemas gerbang didepannya yang sudah terborgol kuat, mondar mandir tidak jelas, dia menggigit bibir bawah, meremas ujung seragamnya, ia tak kunjung juga menemukan jalan keluar,
Telat!
Ia telat di hari pertamanya, apa yang akan ia katakan pada guru guru atau kaka kaka Osis nya nanti, sejenak dirinya berpikir ingin pulang atau bolos saja, tapi urung, mama nya kenal betul dengan kepala sekolah nya, lebih tepatnya berteman baik, apa jadinya kalau sang mama tau dia tidak ada di sekolah,
Bersama otak nya yang terus berpikir, mulutnya tak berhenti membaca doa, meminta tolong pada tuhan agar dilindungi,
"Tenang, tenang, gaboleh panik, huhh " ia mengelus dada, menarik napas dalam, hembuskan, tarik napas, hembuskan, tarik napass, hembuskan.
"Eh ada cewek cantik "
Eh,
Tara anggita, karna merasa cantik, ia menoleh, memerhatikan 3 lelaki memakai sepeda, penampilan urak urak an, baju seperti gembel saja, rambut yang di cat warna warni, telinga diberi anting murahan yang kalau menurut golongan orang orang itu adalah gaya,
Tara memutar bola matanya, malas karna di goda cowok cowok jalanan macam itu, dia memilih fokus pada gerbang didepannya yang harus dia apakan agar terbuka atau rusak sekalipun,
![](https://img.wattpad.com/cover/227292857-288-kcf112e.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MARVEL (school love story)
Random"Perkenalan yang pelik, sampai hanya ingin mempertahan kan janji kita saja, aku merasa sulit". nikmati membaca:) tinggalkan jejak, follow, vote, dan comment,- Salam; Alifia:))