Tak Terduga

759 70 4
                                    

Daniel berlari menyusuri lorong rumah sakit dengan tergesa-gesa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Daniel berlari menyusuri lorong rumah sakit dengan tergesa-gesa. Kaki kaki jenjangnya dipaksa berlari lebih cepat dari biasanya. Ketika dirinya melihat ruang UGD yang berjarak 100 meter di depannya ia pun memperlambat laju larinya. Dengan langkah mantap ia memasuki ruang UGD seraya menatap sekitar mencari seseorang, ketika melihat siluet dari seseorang yang dikenal Daniel pun melangkah mendekati ranjang orang tersebut.

"Bagaimana kondisinya dok?" tanya Daniel lugas tanpa mengalihkan pandangannya pada sosok yang terbaring di ranjang UGD tersebut. Sosok manis yang tengah tertidur pulas dengan wajah pucatnya.

"Untung tadi nyonya Seongwu segera dibawa kemari tuan Kang, apabila terlambat sedikit mungkin anda akan kehilangan bayi kalian" jelas sang dokter. Daniel hanya mendesah mendengar penjelasan dari dokter tersebut.

Dihadapannya Seongwu, yang merupakan pasangan Daniel memang tengah mengandung buah hati mereka. Ya Daniel dan Seongwu adalah sepasang suami istri. Di tengah rapat tadi di kantornya, Daniel tiba tiba ditelepon oleh asisten Seongwu yang mengabarkan bahwa istrinya ditemukan pingsan di toilet.

Mengingat Seongwu yang tengah mengandung anak mereka ditambah kondisinya yang tak baik membuat Daniel khawatir bukan main. Tanpa memikirkan apapun Daniel pun lekas bergegas meninggalkan ruang rapatnya.

Usai pemeriksaan tadi Seongwu segera dipindahkan ke ruang rawat VVIP dengan Daniel yang setia mendampinginya sembari menggenggam tangan sang istri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Usai pemeriksaan tadi Seongwu segera dipindahkan ke ruang rawat VVIP dengan Daniel yang setia mendampinginya sembari menggenggam tangan sang istri.
"Mas?" ujar Seongwu lirih, perlahan kedua mata indahnya itu terbuka. Ia pun kemudian menatap sekelilingnya, kala netranya mendapati suaminya ia pun lantas mengulas senyum tipisnya.

"Kamu nggak papa sayang?" tanya Daniel seraya mengusap kepala Seongwu
"Nggak papa mas, maaf udah buat kamu khawatir dan repot" jawab Seongwu

"No kamu nggak merepotkan aku Seongwu, kamu ini istri aku tanggung jawab aku. Dan anak kita ini juga tanggung jawab aku sayang jadi stop buat bicara seperti itu hmm?" jelas Daniel dengan memindahkan tangan yang tadi mengusapi kepala Seongwu beralih mengusap pipinya. Seongwu hanya mengangguk seraya tersenyum tipis.

Bagaimana aku tak merasa selalu merepotkanmu mas, bahwa kini aku tahu jika kamu tak pernah mencintaiku sekalipun ada darah daging kita mas jerit batin Seongwu.

Terima Kasih [[OngNiel]] 🔒Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang