I will be the harem king (Fairy Tail)

30

30 Brandish Myu (2) Bagian I
Brandish POV

X777, ini adalah tahun dari rollercoaster emosi bagi saya.  Keputusasaan kehilangan satu-satunya keluargaku, kesepian yang dibawanya, awal yang baru dan jalan masuk baru ke dalam hidupku.

Nama saya Brandish Myu.  Tahun ini di mana saya berusia sepuluh tahun benar-benar penting.  Beberapa, saya berharap tidak pernah terjadi dan kemudian ada yang saya sambut dengan tangan terbuka.  Saya dan ibu tinggal di sebuah desa kecil dan terus terang itu sangat membosankan.  Ibu sebagian besar keluar melakukan pekerjaan untuk meletakkan makanan di atas meja sehingga saya tidak memiliki siapa pun untuk bermain.

Itu semua berubah ketika saya menjadi lima tahun.  Ibu memanggil roh bernama Aquarius untuk bermain dengan saya.  Meskipun dia marah pada hal ini dan berteriak pada ibu dan aku, dia sebenarnya sangat baik dan bermain dengan saya meskipun ada keluhannya.

Terlepas dari peristiwa itu, tidak ada yang benar-benar menonjol dalam lima tahun ke depan.  Saya bermain dengan Aquarius, menghabiskan waktu bersama ibu ketika dia kembali dari pekerjaannya dan hanya makan dan tidur.  Tetapi ketika saya berusia sepuluh tahun, ibu mendengar berita tentang Layla Heartfilier.  Ibu banyak berbicara tentang dia dan sangat mengaguminya.  Jadi ketika ada berita bahwa Layla-san sedang sekarat, ibu menangis dan pergi untuk menemuinya.  Dia mengatakan kepada saya untuk tinggal dan mengawasi rumah dan karena saya tidak ingin merepotkan ibu selama waktu ini saya dengan enggan setuju.

Bahkan setelah ibu pergi, saya menghabiskan hari-hari saya dengan baik.  Saya tidak memiliki siapa pun untuk diajak bicara karena ibu membawa Aquarius bersamanya, tetapi saya masih bisa hidup.  Seiring berjalannya waktu, saya mulai merindukan hari-hari ibu, Aquarius dan saya menghabiskan waktu bersama dan saya mulai merasa kesepian.  Tetapi saya bertahan, berharap untuk melihat mereka segera lagi.

Tetapi itu tidak pernah terjadi.  Sebaliknya, saya menerima berita tentang kematian ibu.  Dikatakan bahwa tubuhnya ditemukan di dekat rumah Heartfilier dan mungkin mereka yang mengambil ibu dariku.  Pada saat itu, kebencian yang sangat kuat mulai terbentuk dalam diriku terhadap Layla dan seluruh keluarganya.  Tetapi lebih dari itu, kesedihan karena kehilangan ibu dan tidak pernah bisa bersamanya kembali hancur.

Saya mengunci diri di dalam rumah dan tidak mengambil satu langkah pun di luar.  Aku menghabiskan waktu di dalam kamar menatap ibu dan fotoku di samping tempat tidur dan menangis.  Saya menangis begitu lama sampai air mata saya kering dan saya bahkan tidak menyadarinya.

Selama lebih dari sebulan, saya hanya duduk di sana dengan linglung.  Saya tidak makan atau tidur.  Aku hanya duduk di sana seolah-olah kehilangan jiwaku.  Dan kemudian, kebencian yang dimulai di dalam diriku hari itu kembali.  Aku bersumpah, aku bersumpah akan membalas dendam dengan membunuh setiap anggota keluarga Heartfilier itu.  Pada saat itu, aku hampir diliputi kebencian.  Rasanya seperti saya akan kehilangan segalanya dan tertelan kegelapan.  Dan saat itulah dia muncul.

Ketika saya ditelan kegelapan saya sendiri, ada ketukan di pintu depan rumah.  Aku takut.  Tidak ada yang pernah datang untuk menemukan ibu dan saya. Saya takut bahwa ini mungkin orang yang dikirim oleh Layla Heartfilier.  Saya belum mau mati.  Tidak sampai aku membalas dendam.

Aku berjalan menuju jendela di sebelah pintu perlahan-lahan tanpa mengeluarkan suara yang terdengar mengingat kakiku bergetar dan aku terengah-engah karena aku tidak punya energi sama sekali.  Saya melihat keluar melalui jendela dan melihat bahwa itu adalah anak laki-laki seusia saya yang terlihat sangat tampan.  Tetapi ini membuat saya semakin bingung.  Apakah ini orang yang mereka kirim untuk membunuhku atau aku hanya salah paham?

Setelah sekitar sepuluh menit mengetuk akhirnya saya membuka pintu, meskipun sedikit.  Saya benar-benar bisa memandangnya dengan baik dan seperti yang saya kira, dia sangat tampan.  Mungkin bocah paling tampan yang pernah ada.  Ketika saya melihatnya, dia melakukan hal yang sama.  Meskipun dia hanya menatap mataku karena itu adalah satu-satunya bagian tubuhku yang kutunjukkan padanya.