Kau Mau Apa?

6.3K 406 23
                                    

05.June.2020

FF ini pernah saya upload disitus lain, dengan CP lain dalam bahasa inggris. Which means this is a re-upload

.

.

.

Garpu yang dipegangnya terjatuh kelantai menimbulkan suara dentingan nyaring. Wang Yibo-nya, terlihat mirip seperti orang dungu - mulutnya menganga dengan potongan roti panggang yang setengah dikunyah masih berada disana. Xiao Zhan sendiri yakin penampilannya tidak terlihat lebih baik dari sang kekasih, setengah telanjang, tubuh bagian bawahnya hanya mengenakan celana tidur mini yang kusut, ditutupi apron kotor berhias noda minyak dan cipratan kopi, rambut acak-acakan khas bangun tidur dan jangan lupakan bekas tanda cinta keunguan ciptaan Yibo yang menghiasi leher nya. Saat Yibo mulai sadar rasa terkejutnya dan menelan ludah dengan susah payah, bagus sekali, pikir Xiao Zhan yang mulai menyesali idenya tadi.


"Kau bilang apa tadi?" Yibo bertanya. Xiao Zhan merasa semakin menciut mendengarnya, sebab, Yibo ini tuli atau apa? Xiao Zhan yakin dengan sepenuh hati kalau Yibo mendengar kalimatnya tadi dengan jelas.

Dengan helaan nafas panjang dan tiupan ke arah poni rambutnya yang menutupi dahi, Xiao Zhan merasakan pipinya memanas. Shit! "Aku bilang, Aku ingin punya bayi.

Kelopak mata Yibo mengerjab perlahan memandangnya, jakunnya terlihat bergerak menelan ludah dan sedikit terbatuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kelopak mata Yibo mengerjab perlahan memandangnya, jakunnya terlihat bergerak menelan ludah dan sedikit terbatuk. "Kau ingin aku mencoba menghamilimu?"

Ya, Xiao Zhan seharusnya tau bagaimana otak kekasih tampannya ini bekerja. "Wang Yibo," dirinya memulai, "Kau paham betul maksudku."

Yibo menggendikkan bahunya lalu tersenyum sambil menyesap gelas orange juice-nya. Melihat reaksi itu, dada Xiao Zhan menghangat. "Tentu aku paham," Yibo berucap, terlihat tawa dalam sinar dari bola retina nya, "Hanya saja, aku suka saat membayangkan penampilanmu jika hamil."

Xiao Zhan memutar bola matanya, jengah. Dia mendudukkan diri ke kursi disebelah Yibo; mencoba menyamankan diri, karena ide pembicaraan soal Yibo yang ingin membuahi 'rahim imajinasi-nya' membuat pikirannya melayang ke tempat dan kegiatan orang dewasa penuh adegan panas diatas ranjang.

"Maksudku, aku tidak sedang bercanda." Lanjut Yibo. Xiao Zhan pun merasa digerogoti rasa takut karena itu tidak mungkin terjadi, juga karena saat ini kekasih tampannya itu mulai serius, "Kau akan terlihat menggemaskan dengan tubuh yang bulat dan segala sesuatu yang berhubungan dengan keinginan bayi dalam perutmu. Kita juga bisa menyiapkan popok dan baju mungil untuknya. Oh! Kau dan aku juga bisa bergantian menyanyikan lagu dengan headphone seperti yang orang-orang itu bilang, lagu bagus untuk perkembangan janin. Bukan begitu?"

Xiao Zhan tidak akan menyuarakan kebahagiaannya mendengar bagaimana Yibo mendukung keinginannya soal hal ini, perutnya terasa aneh seperti ada ribuan kupu-kupu terbang disana. Xiao Zhan merasa senang mendengar kalimat Yibo tadi; petualangan dan puluhan janji-janji kalau mereka bisa melalui ini bersama. Xiao Zhan juga berangan, mungkinkah jika saja dirinya sedang bermimpi, Xiao Zhan tidak menyangka akan berakhir sebahagia ini.

"Apa itu artinya kau juga menginginkan anak? Atau aku hanya memiliki angan kosong saja?" Tanya Xiao Zhan, jarinya menyilang dipangkuannya.

Yibo kembali menggendikkan bahunya, senyuman lembut terukir diwajahnya. Yibo menggeser kursinya mendekat ke Xiao Zhan. "Ide mu tidak buruk juga," akunya sambil menyatukan jemari mereka.

Xiao Zhan berdecak menyembunyikan rasa leganya. Bola matanya memutar, jengah. "Ide yang mana? Tentang memiliki anak? Atau kehamilan ku?"

"Soal anak," Tawa Yibo terdengar nyaring memenuhi dapur kecilnya, "Pun jika kau hamil, itu juga tidak terlalu buruk." Xiao Zhan mencintai tawa Yibo saat itu.

Pipi Xiao Zhan memerah saat Yibo menciumnya, "Ya, aku juga. Sayangnya itu tidak mungkin kan?" Hatinya sedikit kecewa menerima kenyataan jika seorang pria tidak mungkin bisa hamil.

Yibo menggeser kembali tubuhnya kedekat Xiao Zhan dan menyibakkan anakan rambut yang jatuh ke dahi kekasih manisnya itu, lalu menatapnya tepat ke manik matanya (mata yang selalu bisa membuat Yibo jatuh cinta lagi dan lagi juga benci pada saat yang bersamaan jika terdapat kesedihan disana), "Kita bisa mencobanya," cengiran mesum tercetak di wajah Yibo. Xiao Zhan pun tertawa dan menghapusnya dengan ciuman singkat. Entah kenapa saat mereka menarik diri satu sama lain, Xiao Zhan merasa ingin selalu dekat dengan Yibo. Ingin sekali sampai-sampai kau ingin merangkak bersembunyi dibalik kulit kekasihmu.

"Atau kita bisa mengajukan permohonan adopsi," lanjut Yibo kembali.

Xiao Zhan kembali berfikir dan mengangguk paham, "Apa kau pikir kita bisa menjadi orang tua yang baik?"

Dan Yibo menyetujuinya tentu saja, "Mungkin tidak untuk saat ini," Yibo kembali mendaratkan kecupan di pelipis Xiao Zhan, "Kita masih sibuk dengan karir dan lingkungan yang masih belum menerima hubungan kita."

Ya, Xiao Zhan tidak mengingkari kalimat Yibo, dirinya juga setuju.

"Tapi kau dan aku, kita akan selamanya bersama. Kita masih punya banyak waktu." Yibo mengakhiri tanpa memberi Xiao Zhan kesempatan untuk ragu. Berdua mereka menyukai kalimat terakhirnya.

'Kita masih punya banyak waktu'. Kau dan aku.

END







Apa ini!!!! Gue malah nerbitin judul lain padahal masih banyak utang tulisan yang belum selesai! Ampuni aku para pembaca yang terhormat 😢 aku suka domestic life pasangan ter-uwu abad ini 😍💛💛💛

Apa ini!!!! Gue malah nerbitin judul lain padahal masih banyak utang tulisan yang belum selesai! Ampuni aku para pembaca yang terhormat 😢 aku suka domestic life pasangan ter-uwu abad ini 😍💛💛💛

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beritahu aku rahasia awet muda mu itu 😫

Koleksi Oneshoot [YiZhan]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang