1 Kecemasan

70 6 1
                                    

'kamu besok akan pindah ke sekolah baru ibu sudah mendaftarkan mu di
Soumbig Art School, semoga saja ini yang terakhir ya'

Selama perjalan aku berfikir bagaimana nanti di sekolah baru, aku sudah 3 kali terus pindah sekolah ini yang ke 4 kali gila bukan. Hanya karena alasan tidak nyaman aku pindah sekolah

Aku pun mulai memasuki gerbang sekolah dengan perasaan gugup, sepanjang koridor ia memperhatikan tidak ada murid yang lewat mungkin sudah jam pelajaran lagian ini sudah agak siang.

Tok... Tok... Tok...

"Ah kau murid baru itu, ayo masuk" ucap seorang wanita paruh baya yang tak lain adalah Kepala Sekolah

Tidak terlalu lama berada di ruang Kepala Sekolah, aku pun berjalan dibelakangnya mengikuti untuk masuk ke kelas yang akan menjadi kelasku.

Kepala sekolah menyuruh masuk untuk memperkenalkan diri. Dengan langkah gugup, ia memandang seluruh ruangan, seluruh mata tertuju padanya 'aku bisa pasti bisa'ucapnya sembari menghembuskan nafas kasar.

"Selamat pagi, namaku Chae Soobin. Kalian bisa panggil Soobin" ucapku

"WAHHH CANTIKNYA"

"Namamu secantik wajahmu"

"Ishhh cupu"

Ucap murid-murid dikelas dan masih banyak lagi, ada yang memujinya ada juga yang tidak menyukainya.

"Baik semoga kalian menjadi teman yang baik, silahkan soobin duduk di kursi disana"

"Terimakasih bu"

Chae Soobin , seorang gadis dengan rambut panjang berwarna caramel yang resmi menjadi murid baru di Soumbig Art School . Dia seorang yang pendiam dan payah dalam hal bersosialisasi , dirinya selalu menghindari keramaian dan lebih senang menghabiskan waktunya sendiri . Satu helaan nafas panjang keluar dari bibirnya

" Gue disuruh bunda kewarung aja balik lagi kalau ada cowo lagi Nongki , gimana gue mau humble kaya orang orang " batinnya

Hari ini kelas kosong, enak sekali sebagai murid baru langsung tidak ada pembelajaran.

Sedang asik merutuki dirinya sendiri , dirinya merasakan benda dingin di pipi chubby -nya dan mendapati manusia spesies ikan lohan menatapnya dengan tatapan minta di tampol .

" Lo kalau lagi bengong mirip Dugong bin , gaenak banget diliat ga aeistetic gitu " soobin mendengus dirinya lupa kalau Yuta juga bersekolah disoumbig .

Yuta, satu satunya orang yang bisa dibilang akrab dengan Soobin. Ya bagaimana tidak akrab bisa dibilang mereka saudara jauh, bukan saudara kandung ya saudara saudaraan lah pokonya.

Mereka dari tk bareng eh setelah SMA pisah sekarang dipertemukan kembali, walaupun kadang kalau weekend mereka suka hangout bareng sih.

Yuta tau kalau Soobin pindah ke sekolah ini, karena diberitahu ibunya yang tau dari ibunya Soobin.

" Lo belum ngerasain sepatu gue masuk mulut jahanam Lo itu ? "

" Ngegas masih pagi juga , nih minum gue rela antri demi lo "

Soobin diam sesaat ada yang ganjal dengan perkataan yuta

"Emang kantin jamkos begini rame ? "

Yuta menggelengkan kepalanya sembari menyesap minuman kaleng yang dia bawa bersama milik soobin tadi

" Enggalah jamkos kan cuman kelas gue sama Lo doang "

" Lah terus ini " tangannya meraih kaleng soda kearah yuta

Time LapseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang