Kita akan baik-baik saja

309 15 8
                                    

"SELAMAT ULANG TAHUN TAKA!!"Mereka semua berteriak. Toru sedang memegang kue ulang tahun Taka. Taka tersenyum lalu meniup lilin. Semua temannya bersorak.

Mereka memulai pesta ulang tahun Taka. Bau alkohol menyeruak. Musik dipasang keras, toh ruangan ini kedap suara. Tidak ada yang bisa mendengar. Beberapa orang sibuk menari. Taka sendiri kini sedang berbincang dengan beberapa temannya.

"Umur mu sekarang sudah 32 tahun kan?"Wanita dengan bibir dipoles lipstik tebal itu menepuk-nepuk punggung Taka. Yang ditanya mengangguk.

"Tidak ingin menikah seperti kedua teman mu itu, heh?"Wanita yang cukup Taka kenal itu melontarkan candaan dan tertawa.

"Well.. itu.."Taka sekilas melirik ke arah Toru. Yang dilirik ternyata juga sedang memperhatikannya. Saat mata dua anak Adam itu bertemu, mereka lantas tersenyum canggung satu sama lain.

"Kamu tau aku belum mau memikirkan tentang itu."Taka mengedikan bahu. Ia sedikit berdecak. Semakin bertambah usia semakin sering ditanya hal seperti itu.

"Belum ada calon, ya? Aku bisa carikan tenang saja! Sebutkan saja tipemu itu seperti apa?"Wanita itu—Rola—berkata penuh semangat, bisa dilihat Tomoya dan Ryouta yang tadinya tidak peduli jadi melirik kearah Taka. Begitu juga Toru.

Omong-omong, sekarang mereka sedang ada di ruangan privat di salah satu bar ternama di Tokyo. Taka dan teman-temannya sedang menyambut hari ulang tahunnya yang ke 32.

"Tipe Taka itu wanita yang seksi-seksi!"Jamil, yang sedari tadi mendengar dengan usil berteriak kearah Rola. Rola tertawa keras. Menepuk punggung Taka. Ia mengangguk setuju dengan pendapat Jamil.

"Tidak!"Taka mengelak

"Lalu apa? Kau suka yang berdada besar kan? Seperti teman kencan mu beberapa tahun lalu itu.. siapa? Asada Mai?"Tyler menyahut.

"Tidak Astaga, aku dan Mai tidak berkencan!"Taka berdecak sebal, ia kembali melirik Toru yang tertawa kecil menanggapi ucapan Tyler barusan.

"Lalu? Kau suka yang berpe*** besar begitu?"Tyler kembali menyahut, membuat Rola tersedak Red Wine yang ia minum. Jamil yang mendengar langsung tertawa terbahak.

Taka diam.

Ya, tidak salah juga sih. Jawabnya dalam hati. Untuk sekian kali, ia melihat Toru. Yang dilihat sedang sibuk berbincang dengan Ryouta.

.
.
Malam semakin larut, satu persatu dari mereka pulang.
"Dah Taka, Toru!"Rola melambaikan tangannya, dan masuk ke taksi yang barusan ia pesan.

Taka melambaikan tangannya, sementara Toru hanya tersenyum. Kini tinggal mereka berdua.

"Kita pulang?"Tanya Toru. Taka mengangguk. Ia sudah lelah. Ia sempat ditawari tumpangan oleh Jamil, tapi ia menolak. Beralasan bahwa ia dan Toru akan pulang bersama karena mereka tinggal di apartemen yang sama.

"Trims."Taka tersenyum saat Toru membukakan pintu mobil untuknya.

"My pleasure."Toru tertawa kecil. Ia segera memutari mobilnya dan masuk kedalam mobil sedan berharga fantastis itu.

Ia menyalakan mobilnya dan melaju dengan kecepatan sedang.

.
.
Pintu apartemen terbuka. Toru dan Taka segera masuk, dan menyalakan lampu. Taka mendongak melihat wajah tampan Toru. Toru juga menatapnya, ia sedikit membungkuk, lalu mencium bibir Taka sekilas.

"Selamat ulang tahun."Toru tersenyum, tangannya meraih pinggang Taka.

"Ini sudah jam setengah satu dini hari. Sudah tanggal delapan belas!"Taka merapatkan tubuhnya kearah Toru. Berjinjit sedikit, dan mencium bibir Toru gemas.

[TORUKA] Be With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang