Gue, Bilqis Al Ausat. Seorang santriwati di pondok pesantren. Gue cewek yang enggak tenar sih, padahal di dalam hati yang terdalam pengen tenar. Yah realita tak sesuai ekspektasi. Gue punya 3 sahabat yang gilanya minta ampun. Entah virus gila ini datangnya dari mana, aku sendiri enggak tau, yang jelas kalau kita nih ngumpul pasti ada aja kegilaan yang bakalan dilakukan.
"Bilqis halooo." Ini nih yang dilakuin sama Clara sobat karib sekaligus best partner gue, di lantai 3 sekolah waktu masih pagi. Kalau dia datang ke sekolah lebih cepat dari pada gue. Sebenarnya bukan gue aja sih, tapi semua orang yang kenal sama Clara pasti dipanggil dah. Pakek teriak-teriak lagi panggilnya.
Auto mendongakkan kepala gue, dan senyum seraya gue ngomong, " iya, tunggu gue di sana oke." "Oke". Sahut Clara. Untung aja masih pagi jadi belum banyak yang datang, kalau dah banyak yang datang ke sekolah pasti nih kagak bakal gue sahutin, alias pura-pura budek. Suara Clara emang cetar banget dah, bisa memecah keheningan pagi. Sebenarnya ini sih menurut gue sih yah buat yang punya penyakit jantung di harapkan untuk berhati-hati. Takutnya kumat jantungnya gara-gara teriakan si kutu kupret Clara.
Baru aja gue sampai di tempat Clara panggil gue, "pagiii raa."sapa gue dan si Clara timpali degan kalimat "Aish sana dah letakin dulu tu tas lu ke kelas baru kesini, kalau tu tas lu pakek terus adanya malah kagak tinggi-tinggi tu badan." Ucap Clara. Emang sih tas gue tuh selalu berat, secara barang bawaan gue nih lebih banyak dari pada bawaannya dia, dan emang sih gue nih pendek, beda sama Clara yang tinggi. Disini tuh yang paling pendek diantara kita ber 4 tuh gue.
(Sekedar informasi Clara sama 3 sahabatnya ini tuh beda jurusan. 3 sahabatnya jurusan IPS, sedangkan Clara ini anak jurusan bahasa. Nah sekolah kita ada di naungan pondok pesantren moderen yang lumayan terkenal di Jawa timur.) ~ kucing terbang.Bilqis prov~
Setelah gue taruh tas di kelas, gue kembali lagi ke lorong nemuin kutu kupret, sambil panggil-panggil temen gue yang baru datang. Udah pada kumpul semua nih sahabat kopler gue. Kita di sana sampai bel masuk berbunyi.
Bilqis prov the end~Pukul 07.00
Bel sekolah mereka dah bunyi, dan mereka harus kumpul di lapangan sekolah buat pembiasaan pagi. Nah pembiasaan pagi ini laki perempuan dikumpulin jadi satu, yang laki-laki di kubu Utara lapangan dan yang perempuan berada di kubu selatan lapangan. Pembiasaan berjalan tertib dan teratur, meskipun ada yang santri yang lirik-lirik lawan jenis dan rame sendiri sama temannya. Selagi mereka enggk ketahuan guru ya gapapa.Bilqis, Clara, Raisa, dan Anisa kalau doa ya doa, jadi enggk pernah kena tegur dari guru. Kalau pun rame juga gegara Clara tu biang keroknya. Tapi untungnya mereka selamat dari teguran guru.
Pukul 07.30
Para santri dan santriwati di madrasah ini udah selesai buat pembiasaan paginya. Mereka kembali ke kelas masing-masing tak terkecuali si 4 serangkai ini.Kelas Raisa, Anisa dan Bilqis
"Untuk ketua kelas atau perwakilan kelas 10,11, dan 12 dimohon untuk datang ke perpustakaan sekarang juga." Pengumuman dari OSIS terdengar dari salon yg berada didepan kelas.Para ketua kelas keluar dari kelas dan segera menuju ruang perpustakaan. Tak terkecuali ketua kelas atau perwakilan kelas dari kelas Raisa, Anisa, dan Bilqis.
Skip, yang datang ke perpustakaan dari kelas Raisa, Anisa dan Bilqis adalah ketua kelas dan sekertaris kelas. Akhirnya ketua dan sekertaris kelas sudah kembali ke kelas dan menyampaikan apa yang disampaikan tadi di perpustakaan.
"Oke dengerin ya, besok hari Kamis tuh ada acara di sekolah, nah acaranya ini itu adalah diskusi interaktif, dan setiap kelas yang mewakili itu 2 orang. Disini gue selaku ketua kelas pengen musyawarah sama kalian semua, kira-kira siapa yang bisa mewakili kelas kita buat hadir di acara tersebut." Penjelasan ketua kelas. Dan dilanjutkan oleh sekretarisnya, "Saran kita tuh orang yang ikut di diskusi ini adalah orang yang kalau ngomong lancar dan bahasanya bagus serta enggk malu ngomong di depan orang banyak. Ada yang ditanyakan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kau Dan Melody
Roman pour AdolescentsSebelumnya jangan lupa follow yak🙃, terimakasih Kisah cinta dalam diam seorang santriwati kepada seorang santriwan sekaligus sastrawan di pesantren yang lumayan terkenal. Raihan Al Faris, yah itu namanya. Seseorang yang dikagumi oleh ribuan santri...