Malam itu matamu tertuju pada langit,
lalu bertanya tanpa menoleh sedikitpun ke arahku.Mengapa akhir bulan ini purnama tak kunjung datang?
Aku hanya diam.Mengapa akhir bulan ini bintang-bintang tidak menghiasi langit?
Aku hanya diam.Mengapa akhir bulan ini hujan tak lagi turun dan membasahi daratan?
Aku menghela nafas, lalu diam.Kau murka padaku, sebab aku tak menjawab apapun dari pertanyaanmu.
Akhirnya kau menoleh padaku dan menatap kedua mataku. Kau menangis, lalu meminta maaf sembari memelukku.Karena pada mataku, kau mendapatkan jawaban dari semua pertanyaanmu.
Kau melihat purnama pada terangnya senyum mu.
Kau melihat bintang pada lekuk alismu mu.
Dan,
Kau melihat hujan turun tepat di kedua mataku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Kemarau dan Hujan
PoetryUngkapan keluh kesah kemarau kepada hujan dan sebaliknya.