Gadis itu melompat, gadis membiarkan tubuhnya meluncur dan tercebur ke dalam air sungai yang menyegarkan.
Dia berrnang ke permukaan dan bangkit dan duduk di atas air. Gambut perak yang rurai perlahan kering begitupun dengan pakaian gadis itu. Tanaman bunga wistel mulai tumbu, bunga wistel yang cantik mekar di sekelilingnya.
Mata birunya menatap menuh kepuasan saat melihat bunga itu mekar.
"Lusi! Dimanakau? Lusi"
Suara itu mengalihkan perhatian gadis manis itu. Dia menoleh mendengar seruan gurunya.
"Lusi! Dimana kau!" Seruan itu terdengar Lagi.
Gadis itu bangkit laku menyibak bunga bunga yang menjuntai ke bawah dan menutupi nya.
"Guru, aku di sini" seru gadis itu.
Sosok laki laki berambut perak berdiri tak jauh dari sana dengan anak laki laki berambut hitam, sekitar 8 tahun. Wajah datar, mata yang tajam dan aura yang di pancarkan adalah emas.
Gadis itu bangkit dan melompat menghampiri sang guru dengan wajah riang. "Guru! Aku bisa menumbuhkan bunga Wistel dan aku suda bisa berdiri di atas air guru! Ayo ajari aku ilmi baru guru!" pinta gadis iti semangat.
Sang guru tersenyum. "Kau baru umur 7 tahun tapi kau semangat sekali. Lusi, Kenalkan dia bernama Alec. Dia pengeran kerajaan Claries, putra raja Orlando" Marline menepuk bahu Alec.
Gadis itu menatapnya "Suda ku putuskan. Aku akan menjadi pelindung Ratumu kelak!" seru anak itu.
Marline dan Alec sama terkejut "Ratu?" gumam Alec bingung.
Marline berlutut dan mengudap surai perak muridnya "Kenapa Lusi berbicara sepergi itu hem?" tanya Marline.
Gadis itu mencium pipi gurunya "Karna Ratu sangat manis dan baik! Dia sangat penyayang seperti Ratu Claris, Alec akan mendapat Ratu seperti itu" oceh gadis itu.
Wajah datar anak lelaki itu tampak. "Marline! Apa aku boleh mengajari Alec bertarung, berburu, menunggang kuda, berpedan dan beladiri? Boleh ya! Ya!"
Marline tertawa "Boleh, tentu saja boleh Lusi. Nah, Alec. Dia muridku Lusi, dia penyihir yang ahli di bidang pengobatan, dan lain kecuali beberapa hal. Tapi dia orang baik dan ya, dia akan menjadi Partner mu Alec" jelas Marline.
Anak itu menatapnya datar. "Namaku Alec, salam kenal" ucap Alec datar.
"Ah dia dingin! Tak mau! Guru! Lusi takut!" jerit Lusi keras.
Marline dan Alec tetsentak kendengar itu. "Lusi, em... Kenpa kau tidak mau? Bukankah kau ingin punya teman belajar?"
Lusi berfikir "Ia sih. Baiklah. Hai, namaku Lusi. Ayo kita berteman" ucap Lusi sambil mengulurkan tangan.
Alec melirik Marline lalu membalas uluran tangan Lusi "Aku akan berusaha untuk tak membuatmu takut" ujar Alec.
Lusi mengangguk. "Guru Marline sangat baik dan suda seperi ayahku sendiri, jadi aku tak akan mengecewakannya."
Marline tersenyum "Nah, Lusi. Ajak dia berkeliking hutan sementara Guru ingin menyiapkan makan malam. Jangan jauh jauh ya"
"Siap guru! Guru! Aku akan pulang membawa buah dan rusa"
"Tentu, tapi jangan pulang malam"
"Tentu guru!"
Setelah itu, Marline pergi meninggalkan Alec dan Lusi.
"Ayo aku ajak melihat lihat" seru Lusi dan menarik tangan Alec.
Anak itu sangat bersemangat menjelaskan seluk beluk hutan, tanaman obat dan racun, tempat tersembunyi, sungai dan tempat tempat yang tak boleh di kunjungi.
Sejak saat itu merema menjadi teman baik. Hingga Alec menginjak 16 tahun, Marline membawa gadis cantik yang Lusi tau adalah sepupu jauhnya—murid Marline yang lain selain dirinya.
Namanya Evelyn, Eve.
Lusi sangat senang saat itu karna punya teman perempuan. Tapi karna Alec dan Eve kurang akur saat bertemu, Lusi bilang pada Alec jika ia akan menjaga Eve sampai akhir menjadi pendamping Alec. Dan lusi akan menjadi perisai bagi Eve.
Kejadian itu membuat Marline dan Alec kaget. Lusi memiliki banyak kelebihan, salah satunya meramal.
Dan terbukti benar. Dia meminta jika Alec dan Eve melakukan perjalanan untuk menemukan para Ksatria untuk melindungi Alec, dan mereka pulang dengan membawa 2 Ksatria. Yaitu Lonal dan Grey.
Grey seorang mantan bajak laut, berambut merah dan sangat lincah. Seorang Ksatria api.
Lonal memiliki rambut hitam dan mata merah maron, tapi wajahnya keras. Pengendali Elmen besi.
Lalu dia meminta Marline untuk menyuruh Eve dan Alec mencari penyihir Animals, ahli herbal yang di lindungi peri air dan juga di paksa membawa—menyeret—pangeran alam yang tertidur di hutan bisikan.
Tentu itu bukan hal yang mudah. Selagi Alec dan Eve pergi, Lusi membuat Grey dan Lonal belajar secara serius—di siksa tanpa ampun—di area khusus kerajaan Claries.
Bahkan Marline tak bisa menolong dua Ksatria dengan jenis kelamin berbeda itu. Jika Marline berusaha membebaskan Ksatria itu, dia pasti akan terkena cerama Murid pertamanya. Luci.
Selang 5 bulan, Alec dan Eve kembali membawa 3 Ksatria, Ernesty, Ecta dan juga Malvin.
Ernesty, seorang Ksatria tangguh yang di besarkan oleh peri penjaga. Dan dia sangat akrab dengan binatang.
Ecta. Walau wajahnya dingin dan jarang bicara, lelaki itu jago memanah, dan taktiknya sangat bagus.
Malvin. Pengendali sihir tingkat tinggi dengan menjebak lawannya di dimensi mimpi, dia pengendali elmen bumi dan bisa di sebut sebagai pangeran hutan.
Teman teman baru, kerabat baru dan keluarga baru. Lusi berpesan pada Eve, Lonal, Grey, Ernesty, Ecta, dan Melvin untuk menjaga dan melindungi kerajaan dan juga Alec.
Saat usia fisiknya menginjak 16 tahun, dia di angkat menjadi penyihir kerajaan. Lusi lebih banyak menghabiskan waktunya dengan buku, tanaman obat dan sihir.
Tapi tak jarang dia keluar untuk mendampingi sahabat sahabatnya latihan.
Saat Alec menginjak usia 19 tahun, dia di nobatkan menjadi Raja menggantikan sang ayah.
KAMU SEDANG MEMBACA
FTS: Royal Knight
FantasyKutukan. Tentu saja itu adalah hal yang mengerikan. Siapa yang menginginkan itu? Lusi, gadis menis yang di kutuk karna membunuh penguasa kegelapan, dan juga raja dari segala kejahatan. Awalnya Lusi seorang penyihir biasa, dia punya guru bernama Marl...