-♡-

248 28 1
                                    

M I N E
(The end)
.
.
.

Aku pernah bermimpi tentang Taehyung. Dia menghampiriku memelukku sambil mengucapkan selamat tinggal. Mimpi itu terasa sangat nyata membuatku yang terlelap meneteskan air mata.

.
.
☆☆☆
.
.

Kami sudah berada di dalam bus dan bus sudah berjalan cukup jauh dari halte tetapi rasanya bus yang kami tumpangi ini berjalan sangat lambat. Aku memperhatikan baekhyun yang duduk di sebelahku, ia menatap keluar dan tatapannya itu kosong. baekhyun sedang melamun.

"Baek.." panggilku pelan tetapi ia tak menyahut.

Baekhyun sedang tenggelam dalam lamunannya yang tak bisa kutebak dan ekspresinya pun tidak menggambarkan apapun, sedih atau tidak.

Sebenarnya sepanjang perjalanan aku ingin menanyakan banyak hal tetapi yang ketika melihat baekhyun yang sepertinya tidak dalam suasana hati yang baik, aku jadi mengurungkan niatku untuk pertanya padanya.

Ketika bus berhenti di halte dekat rumah sakit Taehyung di rawat, baekhyun segera turun tanpa mengatakan apapun padaku.

Ia berlari secepat mungkin meninggalkan di belakang. Aku ikut berlari menyusulinya tetapi sayangnya aku tak bisa menggapai dirinya yang sudah jauh dari hadapanku.

Berlari kecil menyusuri lorong rumah sakit seorang diri hingga aku tiba di depan pintu kamar pasien nomor 12, kamar di mana taehyung di rawat. Aku mengintip ke dalam ruang tersebut dari kaca transparan yang ada di pintu dan di dalam sana ada beberapa perawat bersama seorang dokter yang selama ini merawat Taehyung. Aku tidak bisa mendengar apa yang mereka bicarakan tetapi sepertinya terjadi sesuatu yang buruk pada laki-laki tampan yang terbaring di atas tempat tidur.

Aku membuka pintu ruangan tersebut secara perlahan lalu berjalan dengan langkah sangat lambat mendekat tuan Han yang berdiri di dekat jendela. ia sama sekali tidak memberikan ekspresi yang buruk dalam keadaan ini, tidak ada ekspresi sedih di wajahnya. Hanya ada wajah dengan tatapan serius memandangi orang-orang di bawah sana melalu jendela rumah sakit.

"Tuan Han.. Apa yang terjadi?" Tanyaku pelan sambil melihat pergerakan dokter dan perawat yang mengeliling Taehyung, ada yang sedang sibuk mencatat, memeriksa infus dan lainnya.

Tuan Han menoleh ke arahku sambil berkata,"mungkin kita akan segera mendapat kabar baik tentang Taehyung, beberapa waktu lalu ia menggerakkan jarinya."

Dia menggerakkan jarinya?

Apakah ini berarti dia sudah sadar?

Ini memang kabar yang sangat baik untuk semua orang. Tuhan sudah menjawab dan mengabulkan harapan kami semua. Aku berjalan sedikit lebih dekat dengan para perawat untuk melihat apa yang sedang mereka lakukan.

"Apa anda bisa mendengar saya?" ucap sang dokter pada Taehyung yang berbaring di tempat tidur pasien dengan mata tertutup.

"Jika anda mendengar suara saja, gerakkan jari anda.." ucapnya lagi, ia sedang memberi intruksi pada Taehyung untuk memastikan apakah taehyung benar-benar sudah sadar atau tidak.

"Tidak perlu berusaha terlalu keras, lakukan secara perlahan." Lanjut sang dokter.

Para tenaga medis yang menangani Taehyung menunggu responnya dengan sadar hingga beberapa menit berselang ada pergerakan kecil dan lemah dari Jari telunjuk Taehyung. sang dokter memandangi rekannya sambil memberikan senyum kelegaan.

M I N E ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang