Prolog

4 0 0
                                    

“ngh...”
Suara desahan itu memenuhi setiap sudut ruangan. Decitan ranjang juga ikut mengiringinya. Seorang wanita yang sempat disebut gadis dalam beberapa waktu lalu itu menggeliat gelisah di atas ranjang.
“kim--“
Di dalam kamar ini maupun di atas ranjang seperti ini sama sekali bukan keinginannya. Jika memang keinginannya, lalu apalah arti dari tali tambang yang melilit kedua tangannya hingga hingga memerah ? atau bekas pukulan yang semakin membiru di seluruh tubuhnya?
“Tae—“
Wanita itu melesakkan kepalanya ke dalam bantal saat pria di atasnya kembali memajukan dirinya begitu dalam. Menyentuh titik yang membuat tubuhnya terasa melayang sekaligus membuat retakan di hatinya semakin bertambah. Kedua tangannya yang terikat menggenggam tali tambang yang mengikatnya hingga menimbulkan luka lecet.
“—hyu—“
Meskipun berkali-kali wanita itu memejamkan dan membuka kembali kelopak matanya, kenyataan yang menyakitkan ini tetap tidak berubah. Entah sudah berapa kalimat “ ini adalah mimpi” terulang berkali-kali di pikiran dan hatinya. Air mata kembali mengalir saat dia...
“—ng...”
... memanggil nama pria di atas tubuhnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 09 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BLINDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang