prologue

17 5 2
                                    

Semua mata mendadak terfokus pada lapangan basket. Pada jam istirahat dimulai murid-murid ramai memenuhi koridor guna menuju tempat mampu me-refresh dan mengganjal perut mereka setelah beratnya materi yang dihantarkan guru.

Namun bukan itu yang mengalihkan perhatian mereka melainkan dari ujung sana tepatnya  dari  kelas VIII A keluar sosok yang kerap jadi buah bibir seisi sekolah. Benny, anggota inti basket putra SMP yang tak pernah absen mendapat prestasi. Parasnya yang tampan buat ia dinobatkan menjadi most wanted. Yang paling menarik atensi adalah sosok itu menggenggam tangan tangan seorang gadis yang bernama Antara yang tak kalah most wantednya karena prestasinya dalam bidang akademik jua rupa bak bidadari cewek tersebut.

Mereka berdua tanpak memasuki lapangan mengundang semua mata untuk sebentar menetap pada mereka dan melupakan tujuan mereka sebelumnya. Tanpa dikomando murid-murid mulai mengerubungi kedua insan tersebut saat mereka tiba ditengah lapangan. Satu dua mulai mempertanyakan apakah gerangan yang tengah dilakukan dua insan yang sedari tadi mengumbar senyum itu.

Dengung lebah kini menjalar di sekitar mereka. Kian ramai kala Benny menekuk lutut kanan ya didasar lapangan seraya memaku padanganya pada Anara. Atmosfer mulai terasa menegangkan. Ramai kini makin gaduh ketika cowok itu merapalkan beberapa kalimat yang ia tujukan pada sang gadis.

"Gue ga mau keliatan basi pake cara ginian didepan temen-temen dan kakel tapi kata seseorang kadang cowok harus pake cara yang mainsream kek gini supaya cewek susah nolaknya haha...ga ga ini semua tulus dari hati gue. Kita emang sering digosipin pacaran dan entah kenapa gue suka akan itu. Makin hari gue sadar ternyata gue menginginkan gosip itu jadi nyata. So tanpa panjang lebar. Anara Kanaya Cinta lo mau kan jadi cewek gue?. Lo mau kan jadi cinta pertama gue?" surakan menggoda diikuti kata mau menggaung dari segala penjuru. Dan entah kapan beberapa dari penonton tengah mengangkat tinggi-tinggi handphone selaku pengabadi moment ditanya mereka.

Anara yang disodorkan pertanyaan pun hanya menutup mulutnya. Seakan terkejut,merasa haru, atau tak percaya apa yang dialaminya. Benny bangkit dari posisinya. Tangan kekarnya tetiba menelusup kedalam belakang kemejanya yang tak dimasukan memanggil banyak tanya di kepala. Lalu munculah setangkai mawar berwarna merah yang sejurus kemudian ia acungkan kearah lawan bicaranya.

"When its yes grap it and kiss it for me. And the its no just throw it in my face." ucapnya dengan senyum menawanya. Pujian betapa gentlenya laki-laki itu berterbangan di udara setelahnya kemudian diikuti dengan kata 'ambil'.

Antara yang ditunggu keputusannya tersenyum manis. Tangan mungilnya tergerak untuk mengambil bunga tersebut. Seketika semua bising terhenti kala bunga telah berada di tangan sang gadis. Menang nasib bunga mawar indah itu. "Yes." saat mawar itu berakhir dibibir Anara. Gegap gempita pun membara suasana lapangan itu. Kian membahana kala dua insan yang ditonton menyatukan tubuh mereka. Saling memeluk.

Sujud syukur dan selebrasi bak pemain bola yang baru memasukan bola ke gawang lawan dilakukan Benny. Teriakan kencang ia keluarkan ketika teman-teman pemain basket mengangkat tubuhnya tinggi-tinggi membuat rusuh semakin keruh. Tak ayal Anara,perempuan itu nampak dipeluk oleh beberapa murid. Ucapan selamat berdatangan pada mereka.

Penonton mereka memperlihatkan senyum lebar seolah senang menyaksikan prince dan princess sekolah mereka bersatu hari ini. Walaupun ada sedikit banyak tatapan tak suka. Komentar pedas dari segelintir orang. Tapi itu tak mengurangi sorak sorai disekitar mereka selaiknya seluruh penghuni sekolah ikut mengeluarkan suara. Iya segaduh itu.

Priiiittt!

Kesenangan tiba-tiba harus terputus kala pria dengan seragam PNS membunyikan peluitnya. Statusnya sebagai Guru Kesiswaan  mampu menciutkan semua murid. Tanpa harus ditegur para murid pun  tunggang langgang meninggalkan TKP. Dari pada harus berdiri dibawah tiang atau berlari mengitari lapanga berulang-ulang kan?.

Ahh tapi itu tetap tak mengurangi manisnya moment itu. Tetap terasa membekas bagi yang mengalami atau bahkan yang menontonnya.

(BEN)ALU KU CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang