Hi, guys! Ini cerita ketiga aku yang kayak nya enggak gantung dan bakalan rajin up deh.
Jadi, ini cerita yang ada di instagram cerbung ku, ya!! Disini, judul nya “Struggle”. Kalau di ig cerbung judul nya “If Only”. Alur nya akan sedikit berbeda. Sedikittt.
Aku post sesuai mood aku yaa! Kalau ngga suka nunggu serah dah.
Happy Reading!
*****
Pagi telah tiba, saat nya untuk Anneth bersiap untuk pergi ke sekolah nya. Anneth sudah berseragam Putih Abu-abu kelas 11. Anneth adalah cicit dari pemilik sekolah yang 2 bulan lalu ia tempati.
Jam sudah menunjukkan jam 07:15. Anneth menjadi panik sendiri. Dengan cepat ia memakai seragam nya yaa dikeluarkan dikit, bedak tipis, kemudian mengucir rambut yang sedikit berwana merah tersebut, lalu menggunakan aerphone bluetooth putih nya ditelinga, setelah itu mengambil permen karet nya, dan terakhir jam tangan hitam nya di lengan. Selsai. Inilah sosok tomboy dari Annetha Kylefrina Nasution.
"Sudah siap dengan hari ini neth? Gimana, neth? Move on nya berhasil?" Tanya Anneth pada dirinya sendiri di cermin. "Pasti udah 15% lagi kan?" Sambung nya.
"Eh! Lola! Jam 07:30 anjirrtt!" Pekik Anneth. Dengan tergesa gesa ia mengambil tas yang berwarna hitam lalu berlari turun ke bawah.
"Mami" Sapa Anneth pada sang mami yang sedang sarapan bersama keluarga yang lain.
"Mami doang yang disapa? Kaka yang guanteng ini gak?" Tanya Varo. Nama lengkap nya adalah Varonanda Reynand Nasution. Kakak Anneth yang selisih 3 tahun.
"Gak usah, lo gak penting" sahut Anneth lalu memeletkan lidah nya.
"Neth, nggak sopan deh ngomong nya." tegur papi Anneth.
"Iya, Kak varo, maafin Anneth ya" Ucap Anneth dengan senyum manis nya.
"Hah ! Gawat! Jam berapa iniii!" Pekik Varo yang kaget melihat jam di pergelangan tanga nya.
"Eh, yaampun! Mami, papi Anneth berangkat ya." Segera Anneth meminum susu yang sudah disediakan lalu bersalaman dengan kedua orang tua nya setelah itu Anneth ngincing keluar.
Dengan motor sport berwarna merah, Anneth keluar dari rumah nya lalu mengendarai motor kesayangan nya menuju sekolah dengan kecepatan 80 .Setelah sampai disekolah, gerbang belum ditutup. Lima menit lagi bel masuk berbunyi.
Anneth turun dengan tak sabaran. Seperti biasa, ia menjadi pusat perhatian. Anneth berlari meninggalkan parkiran dan mengacuhkan para fans nya.Lari Anneth terhenti saat melihat seorang laki laki berpenampilan berbeda dari laki laki disini sedang di pukuli oleh 2 orang bad boy yang tak terkenal. Terlihat orang orang tidak ada yang berniat membantu nya malah menertawakan.
Anneth menghampiri kegaduhan itu dengan berjalan. Jika lari ntar gabisa nge ram nya."Woy!" Teriak Anneth.
Keaadan menjadi hening. Yang mengeroyok menjadi melepaskan laki laki culun tersebut. Si culun tersebut terlentang sembari meringis.
"Kenapa main nya keroyokan? Apa gak bisa satu lawan satu? Cupu!" Bentak Anneth yang sudah kelewat kesal. Tapi, kenapa ia begitu peduli?
KAMU SEDANG MEMBACA
Struggle [On Going]
Short Story"Don ' t cry. I' am here." Deven sudah lelah. Tapi apakah Anneth paham? ⠀ "Gue kangen dia, gue kangen dia, tapi gue pengen move on.." ⠀ "sebaik nya jangan move on, neth"⠀ ⠀ "Kenapa? Apa kamu suka ngelihat aku tersiksa akan kenangan dulu? Iya? Jahat...