Anneth's POV
setelah tiba di cafe gue dah sahabat gue beserta cowok yang gue beri nama Otong itu, segera memasuki cafe yang bernuasa cokelat itu. Itu adalah cafe yang biasa dimana kami berbagi cerita sedih, senang, maupun konyol.
Gue memesan pesanan yang biasa kami pesan. Tak lupa aku bertanya pada Otong. Aku sedikit kaget ternyata pesanan Otong ini sedikit gaul juga. Tapi aku tetap bersikap biasa saja.
Okey, kayaknya dia anak yang berada.
Setelah selesai memesan gue segera duduk di tempat biasa. Belakang pojok kanan. Tempat tenyaman yang kami cap sebagai meja kami bertiga . Karena bisa melihat pemandangan taman yang penuh dengan bunga disamping cafe.
Selain itu, kelebihan nya kami bisa mengambil pemandangan belakang untuk mendapatkan foto yang diinginkan.
Gue kembali mengajukan pertanyaan kepada si Otong.
"Lo kenapa enggak disukai sama mereka?" Tanya Gue.
"dari awal aku masuk mereka tidak menyukai ku. Mereka kalau marah suka ngelampiaskan kepada ku," Jawab nya.
Aku menatap wajah nya lekat. Kasihan juga Otong ini. Tapi sepertinya Otong ada yang aneh dengan Otong ini.
Author's POV
"apa Lo, pernah awal masuk ngelakuin kesalahan? " Tanya Charisa.
Deven menggeleng. Ia sama sekali tidak melakukan apa pun kepada teman teman yang sering mem-bully nya.
“terus, apa lo, pernah ngebales mereka?” Tanya Joa.
Deven menggeleng. Anneth membelakkan mata nya.
Brak!
“lo itu lemah banget sih! Lo cowo, tong!” Ucap Anneth dengan nada meninggi.
Joa mengelus pundak Anneth, “Sabar, neth..”
Anneth menggeleng. ia sudah kesal sendiri tentang masalah Deven. “besok, lo dan gue ke bk! Lo cerita, keluarin keluh kesah lo! Keluarin unek unek lo. Kita ketemu setelah istirahat pertama. Awas lo enggak datang!” Anneth langsung meninggalkan Deven dan sahabat nya.
Deven melihat punggung Anneth yang perlahan menghilang. Deven rasa ia bersalah telah membuat gadis itu menjadi badmood.
“Sabar ya... Anneth emang gitu, suka ngambek hal sepele gini.” jelas Charisa.
“Iyaa... Dia emang suka marah marah enggak jelas, ngambek enggak jelas. Tapi yang lebih parah dia enggak bakal negur sampai yang ngebuat nya marah, kesal, atau ngambek ngebujuk dia.” timpal Joa.
“dan... Ngebujuk nya juga enggak pake ice cream kayak cewek lain. Ngebujuk nya harus di beliin permen karet 5 atau buat dia ketawa. Kannn susahhh” tambah Charisa.
“jadi... Lo harus sabar! Kita kita sih udah biasa dan anggap itu biasa aja. Sebenarnya dia enggak ngeribetin kok” Ucap Charisa lagi.
“Tapi dia itu baik banget, dia itu juga ya asik banget orang nya. Bisa diajak gila bareng, pasti nya humoris” tambah Charisa lagi.
Anneth? What! I’m Found, you.
Deven juga harus mengenal gadis itu lebih. Mau gimana pun dia harus paham kode kode yang diberikan Anneth.
“Anneth suka buku?” Tanya Deven. Siapa tahu bisa membuat mood Anneth balik juga kan.
Dan, siapa tahu itu memang benar dia.
Joa mengangguk, “dia koleksi banyak novel, buku sejarah, serta komik. Tapi sih dia suka banget sama novel ya.”
“Eh ! Nama lo siapa? Masa gue manggil lo otong juga sih?” Tanya Charisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Struggle [On Going]
Short Story"Don ' t cry. I' am here." Deven sudah lelah. Tapi apakah Anneth paham? ⠀ "Gue kangen dia, gue kangen dia, tapi gue pengen move on.." ⠀ "sebaik nya jangan move on, neth"⠀ ⠀ "Kenapa? Apa kamu suka ngelihat aku tersiksa akan kenangan dulu? Iya? Jahat...