PHOSPENES

Mellifluous

Semburat kuning cahaya matahari menyinari seluruh negeri Phospenes. Menambah kecantikan alam Phospenes, menjadikannya semakin tak masuk akal. Bunga-bunga bermekaran dengan indahnya, menari nari tertiup angin, disekitarnya terdapat para peri  bersayap hijau juga kuning yang selalu menjaga kesuburannya. Peri tanaman dan cahaya.

Suara-suara merdu para peri suara bersayap merah yang menenangkan terdengar di seluruh penjuru Phospenes,  menyerukan nyanyian syahdu yang menambah kesan magic.

Lampu-lampu cantik jalanan dipadamkan dan wahana permainan malam di berhentikan oleh para peri teknologi yang bertugas langsung dipusat Phospenes.

Para peri hewan bersayap cokelat terlihat mengatur hewan-hewan agar rapi dan tidak menggangu aktivitas warga.

Di sekitar pohon kehidupan anak anak peri bermain seraya menunggu tes terbang dilaksanakan. Ya, tes ini bagi anak anak peri yang belum lama lahir untuk melatih sayap mereka yang masih lemah. Tes ini di awasi oleh para peri angin.

Pohon kehidupan adalah pohon yang sangat cantik dengan kelap kelip bola cahaya yang mengelilinginya, pohon ini menjadi sumber kehidupan yang selalu dijaga rakyat Phospenes. Kata para tetua, pohon inilah yang memberi sayap kepada para peri, oleh karena itu bayi peri yang baru lahir akan di berkati dibawah pohon ini terlebih dahulu.

Tak jauh dari pohon, terdapat sungai miracle yang dipercaya airnya dapat menjadi obat dari segala penyakit, di sungai ini selalu terlihat para peri air yang mengawasi sungai agar tidak tercemar juga mengontrol pengambilan air bagi para penduduk agar tidak melewati batas. Sungai ini juga tak kalah indahnya.

Komponen-komponen yang ada pada Phospenes bagaikan suatu persatuan yang bersekongkol untuk membuatnya semakin indah!

Tetapi kesyahduan itu semua terpecah ketika tiba-tiba terdengar bentakan dari arah gerombolan peri suara, harmoni mereka tiba tiba kacau! Entah apa yang terjadi.

"Sudahlah tak apa, dia kan hanya sedikit berbuat salah, maafkan dia" terdengar suara indah yang berusaha menenangkan salah seorang peri yang merupakan ketua dari para peri suara yang terlihat geram. Ya, setiap peri memiliki kepala dikelompok mereka masing-masing.

"Hah! Dia ini salah terus! Dia peri suara tapi bahkan tidak berani mengeluarkan suaranya!" Katanya memarahi peri remaja cantik yang menunduk sedih dihadapannya.

Mengatur emosinya sebentar,ia berkata "Ayo bernyanyilah lagi El, cobalah nyanyikan lagu kesukaanmu dan jangan sembunyikan suaramu" katanya melembutkan suara, sebenarnya tak pantas bagi seorang peri suara menaikkan suaranya menjadi melengking seperti itu. Peri suara memang memiliki suara yang indah ketika berbicara dan bernyanyi, tapi ketika ia marah suaranya akan sangat tidak enak didengar.

"B-baik Kelsya" Mellifluous atau El mengganggukkan kepalanya patah-patah seraya melirik takut Kelsya.

Menarik nafas sebentar ia mulai mengeluarkan suaranya dan menyanyikan lagu kesukaannya dengan debaran kencang di dadanya, ia gugup.

Matahari bersinar nenyinari dunia..
Kau pun bersinar...
Sama sepertinya..

Suara itu mengalun merdu memasuki setiap gendang telinga, walaupun pelan tapi suara itu seakan menghipnotis setiap pendengarnya.

Teruslah begitu hingga kau tau..
Jangan sembunyikan...
Jangan sembunyikan...

El meremas pakaiannya, berusaha tak mempedulikan tatapan peri-peri disekitarnya. Dadanya bergemuruh kencang.

Kecan--

Suara tercekat El  yang berhenti bernyanyi tiba-tiba membuat peri-peri disekitarnya kembali mendapatkan kesadaran dari keterpanaan.

El yang merasa hampir kehabisan nafas meringis kecil seraya menetralkan detak jantungnya. Ah, dia kembali tak dapat menyelesaikan lagu kesukaannya itu. Baru bait pertama saja dia sudah merasa  mau mati, Ia terlalu tak percaya diri, hanya ditatap sedikit peri saja takut, ia tak bisa membayangkan bagaimana jadinya dirinya ketika tampil untuk lomba tahunan Phospenes yang dihadiri oleh seluruh rakyat Phospenes.

Kelsya sang ketua menghela nafas, mengelus rambut indah El "Suaramu bagus, kau berbakat layaknya seorang peri suara! tapi kau harus lebih percaya diri terhadap diri mu sendiri El" Kelsya mengelus kepala El sayang. Sebenarnya ia sudah menganggap El sebagai adiknya sendiri, tapi dia tidak tahan ketika melihat betapa tak percaya diri anak didepannya ini.

"Ayo yang lain lanjutkan bernyanyi! El  diam saja dan amati saudarimu yang lain, coba pelan-pelan bangun ke percayaan diri mu" Perintah Kelsya.

Peri-peri suara pun mulai bernyanyi kembali mengalunkan lagu yang seperti lagu kebangsaan Phospenes. El hanya diam mengamati.

Ia merasa bersalah karena telah mengacau lagi, ia sengaja hanya berkomat-kamit agar tidak membuat suara aneh yang akan mengacaukan nyanyian tapi ternyata Kelsya memergokinya dan memarahinya,  membuat harmoni indah itu berhenti seketika. Sebenarnya ini bukan kali pertama ia melakukan kesalahan, jadi dia tidak heran kalau akhirnya Kelsya dan peri-peri yang lain kesal olehnya. Tapi tetap saja, ia merasa sangat sedih akan dirinya sendiri.

Namanya Mellifluous, identik sekali dengan suara, tapi ia tidak mengerti bagaimana bisa ia selalu mengacau saat bernyanyi.

✨🧚🧚🧚✨

MELLIFLUOUS (adj)

Arti: sebuah suara yang manis dan lembut yang menyenangkan saat didengar.

Don't forget to vote and comment😉