Di sebuah hotel mewah, terlihat pasukan polisi yang berjaga untuk pesta yang sangat meriah malam ini, ya setidaknya bagi sang pencuri di bawah sinar bulan itu
Sosok pria bertopi sulap sedang asyik berdiri di atas gedung sambil memandangi incarannya dan menghitung waktu untuk mulai beraksi
"Hai, waktumu untuk beraksi 5 menit lagi kan? Bisakah kita mengobrol sebentar? Aku akan menemanimu sampai waktumu beraksi"
Setelah mendengar kalimat itu, pencuri itu berbalik dan tersenyum
"Halo gadis kecil" Sapanya sambil mengelus lembut gadis kecil berambut pirang yang mengajaknya berbicara tadi
"Jangan sentuh aku" Ucap gadis sedingin es itu
"Baik baik, tapi apakah kau tidak takut melihat ku?" Ucap Kid sambil melepaskan tangannya dari rambut gadis kecil itu
"Kaito Kuroba anak dari Toichi Kuroba kau mencari permata pandora kan? Dan yang ada di bawah sana bukan permata yang kau cari"
Kalimat itu cukup untuk membuat Kid tersenyum sangat manis
"Yaahhh, mau bagaimana lagi? Paman berkumis itu mengundangku" Ucap Kid sambil berkacak pinggang
"Aku punya informasi yang ingin kau tau, wahai tuan yang takut pada ikan" Ucap Haibara mengejek
"Benarkah? Kebetulan sekali" Kid merendahkan tubuhnya agar bisa menatap mata gadis kecil yang cantik di depannya itu.
"Yaa informasi yang sangat berharga dan tidak gratis" Haibara tersenyum licik
"Baiklah kalau begitu, Aku harus beraksi dan kau tunggu disini gadis kecil" Kid bangun dan mengecup puncak kepala gadis kecil di depannya itu
"Beruntung aku masih kecil" Gerutu Haibara
"Yah, jika kau sudah besar akan ku serang di bibir" Ucap Kid dan pergi untuk beraksi malam ini.
'Aku harus menunggu' Gadis kecil blonde itu menatap pemandangan yang ada di depannya.
.
.
.
.
.
.
.
.
."KIDD!!! Itu Kid, semuanya siap siaga!!!" Di sebuah ruangan dengan penjagaan yang ketat. Inspektur yang 20 tahun terakhir mengejar Kid itu berteriak pada anak buahnya
"Tigaaa Duaaa Satuu"
Sekejap. Permata indah nan mempesona yang dijaga ketat oleh seluruh pasukan polisi itu hilang tanpa jejak. Dan pencuri yang melakukan itu terkekeh.
"Kejar Kidd...!!!! Dia pasti belum pergi jauh" Lagi lagi Inspektur itu memerintah anak buah nya. Para polisi itu berhamburan keluar sesuai perintah
.
.
.
.
.
.
.
.
"Sudah selesai kah? Ternyata tuan di depanku ini sangat senang mempermainkan polisi jepang seperti domba domba" Haibara terkekeh
"Yaahh begitulah" Kid sudah berdiri tepat di depan Haibara
"Wahh wahh, kau sangat hebat Haibara" Tak jauh dari tempat mereka berdiri, ada seorang lelaki yang menghilang setelah beberapa tahun ini
"Aku menemanimu karena ingin menyapanya, bukan karena aku pembantumu" Ucapn Haibara dan pandangannya ke arah shinichi cukup untuk membuat Shinichi merinding
"Lihat, dia berada di pihakku"
Mendengar hal itu, Haibara langsung menginjak kaki Kid dengan sedikit keras, cukup untuk membuat Kid meminta ampun
"Sepertinya kau tak akan mati jika aku mengambil satu watson mu" Ucap Kid sambil berlutut dengan kaki kanannya dan kaki kirinya menopang tubuhnya. Menyejajari matanya dan mata Haibara
"Selamat malam nona manis" Kid mengeluarkan setangkai mawar merah dan memberinya pada Haibara. Haibara menerimanya sambil tersenyum
"Duri nya akan menusuk hatiku hemm"
Haibara terkekeh pelan"Dan sinarku akan menyembuhkanmu"
Kid berdiri dan sekali lagi mengecup puncak kepala Haibara."Kau kesini mencuri permata atau mencuri hatinya hah" Shinichi sedikit membentak Kid
"Akan ku coba mencuri hatinya"
Lalu Kid terjun dan terbang dengan hang glidernya"Kau menyukainya?" Tanya shinichi
"Tidak seperti aku menyukainmu""Apa maksudmu!?"
"Sudahlah kita pulang saja" Ucap Haibara sambil melempar permata yang Kid curi tadi
Spontan Shinichi menangkap nya dan tersenyum.
"Baiklah ayo pulang"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hanya Kita
Fantasyketika dunia aman dari ancaman orang orang egois Ketika orang yang menghilang kembali Ketika bunga bunga bermekaran menghadap pelangi Setangkai mawar merah layu di sinari oleh kehangatan cahaya bulan purnama "Aku bisa mencuri apa saja termasuk hati...