Zainuddin yang sangat hobby dengan alat musik islami seperti Hadroh dan Marawis mulai terjun untuk melatih disalah satu SMP . Zain pun turut serta dalam majelis pimpinan seorang habib dan menjadi pentolan Darbuka di majelisnya.
November Zain mengajak anak didik SMA binaannya ikut lomba Marawis di salah satu kempus dan berhasil membawa juara favorit . Saat itu daya tarik Zain semakin melekat di dunia perqosidahan ia dikenal sebagai guru di beberapa kecamatan mulai dari anak SD SMP SMK SMA sampai ibu ibu.
Total 20 tempat pernah Zain latih dan bimbing ,sampai hingga tiba masa Zain terlena dengan kebahagiaan yang ia dapatkan dari mereka yang ia latih . Para didikannya sangat menyayangi Zain dan menjadikan Zain sebagai inspirasinya. Karena disisi qosidah Zain pun sangat berpengalaman di bidang organisasi. Tak heran jika Zain menjadi seorang yang sangat menginspirasi bagi generasi dibawahnya.
Suatu masa dikala penatnya ia mengajar kesana kemari Zain beristirahat di tepian jalan sambil melihat senja, Zain pun tersadar bahwa usaha melupakan sebuah rasa sakit merupakan hal yang terbodoh yang ia lakukan , karena jika semakin ingin dilupa maka hal tersebut akan semakin teringat . Zainuddin pun kini menerima semua dengan lapang dada dan percaya kebahagiaan yang akan ia dapatkan nanti akan jauh lebih bahagia daripada bahagia yang didapatkan Siti.
.
.
Jangan mencari lupa atas luka , luka tak dapat dilupa tapi bahagia dapat dirasa.
Artinya luka akan semakin teringat jika selalu dipikirkan maka lebih baik kita memikirkan bagaimana caranya kita agar hidup bahagia
.
.Tamat....
Bogor
Fadhli Afdhal Zakki al Bughuri
KAMU SEDANG MEMBACA
Citizain
Teen FictionKisah cinta yang terhalang tembok pesantren antara Siti Maemunah dan Zainuddin Yazid , keduanya memiliki perasaan yang dipendam sejak pertemuan pertama. ketika keduanya akan maju ketahap yang lebih serius melalui percakapan surat menyurat yang ditit...