"Guys kita Free Class" teriaknya yg membuat kls yg sdh heboh bertambah heboh."Temenin ya tim" Ucap Sohwa yg menatapku dgn serius bahkan lebih serius lagi.
Aku cuma bisa pasrah, dia temanku, dia sahabatku, gak mungkin aku nolak. "Yaudah, yuk"
Aku dan Sohwa beranjak dri tempat duduk ku dan menuju tempat duduk Ayu.
"Yu, gue sama Fatim izin keluar bentar" Ucap Sohwa yg tepat berada di depan Ayu.
"Iya" ucapnya singkat dan kembali mengobrol dgn Ainy
Sohwa pun menarikku untuk menuju keluar kelas.
"Mau kemana sih?" ucapku yg membuatnya berhenti mendadak
"Ke kelasnya Kak Fateh" ucapnya dan pergi mengintip kelas 1 per 1
Mau tidak mau aku ikutin, tapi aku tidak ikut mengintip, aku cuman berada di belakangnya.
"Lo nekad bgt sih" ucapku dgn kesal.
"Kalau ga mau mending kembali ke kls aja" ia menatapku sebentar, tapi tatapannya itu sangat seram.
"Hfff" aku menarik nafas pelan dan membuangnya kasar.
Tepat aku berada di kelas 11 IPA. Oh ya Aku dan Sohwa kls 10 IPS.
"Ada?" tanyaku
"Sepertinya tidak" ia membalikkan badannya dan menatap mata ku dgn kecewa
"Sudahlah" aku melihatnya ia tampak murung. "Bentar kan ada rapat OSIS di kls kita, kita melihatnya dia di kls".
"Oh iya yah, hehe" ia nyengir
"Balik yuk" kata Sohwa
Aku langsung membalik badan ku dan
"Aduhh" aku merasa aku menabrak seseorang
Aku coba liat dri bawah, lalu ke atas dan
"M-maaf kak" aku gugup dan sangat gugup, aku malu dan sangat malu.
"Cari siapa?" katanya lalu ia menatapku dari atas sampe bawah
Aku sangat gugup, karena yang di depan ku adalah seorang lelaki yang putih, memasang muka datar, dan sangat tampan.
Akupun menoleh dan melihat Sohwa yang mematung tak lupa ia juga menganga.
"Temen aku cari Kak Fateh, kak" ucapku dan aku mengode ngode Agar
Sohwa bicara, tpi Sohwa tdk mengerti kode ku"Saya sendiri, Saya Fateh" ucap Fateh
Aku langsung ke samping Sohwa dan sembunyi di belakang bahu nya
Tiba²
Fateh terkekeh melihat ku.
"K-kenapa ketawa Kak?" ucapku ketakutan
"Kamu Lucu" kata Fateh sambil tersenyum melihatku
Aku semakin takut, bagiku senyumannya itu menyeramkan.
"Kak Fatehh" Tiba² ada segerombolan cewe² mendekati Fateh dan berteriak Histeris
Yaa itu adalah fans Fateh.
"Soh, ayo pergi di sni ramai" ucapku yg masih sembunyi debelakang bahu Sohwa dan memegang bahu Sohwa.
"Tapi kan org yg gue cri udh ada di depan gue" Ia menepis tangan ku yg ada di bahu nya
"Emg lo mau apa sih? Gue dluan" Aku langsung pergi meninggalkan Sohwa, aku sngt kesal dgn Sohwa.
Aku pergi ke Perpus. Sohwa mengikuti ku.
"Kok gue di tinggalin sih" -Sohwa. Ia langsung duduk di sampingku.
"Lo sih, di bilangin ngeyel" aku sngt kesal dan aku langsung pergi mengambil buku 'Diary'
"Hehe, gue tuh ya klo ktmu Cogan, otak gue bekerja setengah, yg stengah nya lagi mati rasa" ia terkekeh melihat ku mencibir kesal.
Skip.
Sekarang bel istirahat bunyi
Krrriiingggg
Aku dan Sohwa segera keluar kelas dgn tergesa gesa, saat aku ingin keluar perpus ada seseorang yg menabrakku dgn keras dan sangat keras, sampai² kaki ku terluka parah.
"Aww sohh" ucapku meringis kesakitan
"eh maaf², sini gue bantu berdiri" kata org yg menabrakku dan ia langsung membantuku berdiri.
"Kak Fateh?" ucap Sohwa yg memegang lenganku.
" Duh maaf ya gue buru², bentar² sini gue bantu ke Uks" ucap Fateh yg langsung menggendong ku ala bridal style.
Saat di depan lapangan, tentu saja para penggosip merajalela.
"Caper bgt sih"
"Aaa kak Fateh dedek juga mau di gituin"
"tuh anak siapa sih? Caper bgt ish"
Bgitulah ucapan siswi² yg ada di lantai 2
"Tidak usah di perhatikan" ucap Fateh yg berbisik di telinga ku.
Aku mematung, untuk pertama kali aku di gendong oleh lelaki kecuali Ayah ku.
Aku mencium bau tubuhnya yg sangat harum, sehingga aku merasa berada di Surga, tapi tidak...ini dunia Maya....bukan, ini dunia nyata.
Aku menoleh ke belakang dan terlihat Sohwa yg khawatir dengan ku.
Entah kenapa rasa nya saat di gendong pangeran, semua rasa sakit ku hilang begitu saja, dan rasa sakitnya kembali saat ia berhenti menggendongku.
Saat sampai di Uks, Fateh langsung meletakkan tubuh ku di kasur yg empuk, ia bergegas mencari kotak P3K dan bergegas mengobati ku.
"Sepertinya Kak Fateh tergesa gesa, biar aku yg obatin kak" kata Sohwa yg tiba² ada di depan pintu Uks
"Ya sudah, sebelumnya saya minta maaf ya, eh nama mu siapa?" kata Fateh yg menunjukku
"Fatim" kata ku dan aku tersenyum tipis meskipun senyuman ku itu menyakitkan.
"Sekali lagi maaf ya Dek" kata Fateh yg langsung pergi meninggalkan ku dan Sohwa
Sohwa masih berdiri di pintu, muka nya kayak orang kecewa, dan org sedih.
"Obati gue, cepet Soh" ucap ku yg memecahkan lamunan Sohwa
Sohwa bergegas mengobati ku, sepertinya ia tidak ikhlas karena rasa sakitnya bukan berkurang tapi malah bertambah.
Aku langsung merampas kapas yg di pegang nya. "Aww, lo ikhlas gak sih, sakit tau"
"Gak" kata sohwa dengan nada membentak
Tentu saja aku terkejut, sahabat yg ku rasa lembut ternyata sekarang dia membentakku.
Aku langsung membuang kapas itu ke tempat sampah dan lari ke kelas, meskipun kaki ku sangat sakit
Entah kenapa rasanya lebih sakit di bentak sahabat. Emg aku itu gampang baper.
Saat aku berada di depan pintu kelas, sohwa sepertinya tidak mengejarku. Aku sangat sedih, kenapa dia tiba² berubah? Ya aku hanya bisa pasrah😌.
Vote yaa:)
See you♡(∩o∩)♡.
.